Tidak butuh waktu lama bagiku untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Meski baru beberapa hari aku ada disini. Aku benar-benar sudah merasa nyaman, bersama orang-orang yang peduli padaku, mereka yang aku yakini tak akan meninggalkan aku seperti dia dulu.
"Katrinaa.. Ica...!" panggil Nata kepada kedua sahabatnya.
"Tumben banget sih, kok kalian pada berangkat pagi?" tanya Nata heran.
"Emm anu Ta.. Itu tuh si Katrina mau nyontek tugas bahasa Inggris lo hehe." Kata Ica sambil cengengesan menatap Nata.
"Dihh, lo juga mau nyontek kali Ca!" Sahut Katrina tak terima dijadikan alasan oleh Ica.
"Serius mau nyontek gue?"
"Iya Nataaa kalaupun nilai buruk gue nggak peduli, yang penting lembar jawaban gue nggak kosong momplong kayak gini." Jawab Katrina.
"Aduhh gini ya guys, bukannya gue nggak mau nyontekin nihh. Tapi..."
"Ayolah Taa, lo kan cantik jelita bagaikan langit di sore hari." Puji Ica yang membuat Nata tertawa terbahak-bahak mendengar pujian absurd itu.
"Masalahnya gue yang kalian mintain tolong ini nggak tau kalo ada tugas rumah." Jelas Nata dengan tertawa yang membuat teman-temannya melongo. Sedetik kemudian mereka tertawa bersama dan melanjutkan jalannya menuju ke kelas.
Seluruh warga sekolah sudah tidak heran dengan geng ciwi-ciwi ini yang setiap hari tak pernah tidak berisik.
"Anyeonghaseyo Yorobun." teriak Ica di depan pintu kelas. "Ica yang imuet tujuh turunan tujuh tanjakan ini mau nyontek tugas bahasa inggris nya dong!" lanjut Ica dengan suara cemprengnya yang semakin menggelegar.
"TOLONG TELINGA GUE!" Chandra meraung kesakitan dari bangku pojok, dan berhasil membuat seisi kelas terkejut.
"Lo kenapa Chan?" tanya Nando dan Vino panik melihat kondisi sahabatnya.
"Kayaknya kerasukan deh ni bocah." kata Katrina khawatir sembari menarik tangan Nata untuk menjauh dari kerumunan teman-temannya.
"WOI CEPET PANGGIL PAK ALIM! CHANDRA KESURUPAN!" perintah Vino kepada siapapun orang yang mau membantu.
"TELINGA CHAN SAKIT MAMII! HWAAA!" teriak Chandra semakin histeris.
Para Siswi menjadi takut melihat kondisi Chandra yang semakin memburuk. Sekarang Chandra sudah seperti cacing kepanasan, guling-guling miring kanan kiri, sampai salto dan kayang pun ia lakukan
"Bentar deh Vin, lo emang pernah denger ada setan kerasukan setan?" tanya Nando
Vino mengernyitkan dahinya tidak paham dengan maksud Nando.
"Chandra itu manusia blasteran setan. Gue yakin pasti paku di kepala nya udah karatan."
"Oh makanya sekarang dia bingung mau jadi manusia apa setan gitu? karena paku nya nggak bisa nancap sempurna?"
"Yups, mending kita ke kantin yuk! dalam situasi seperti ini sudah dapat diperkirakan ada jamkos massal."
"Skuy lah."
Menyadari kedua sahabatnya pergi, Chandra pun menghentikan aksinya
"WOI SOBAT LAKNAT, malah gue ditinggalin lagi."
"Chan lo udah sadar?" tanya Katrina bingung melihat Chandra yang tiba-tiba sudah sadarkan diri.
"Siapa juga yang kerasukan, gue cuma ngerasa kayaknya telinga gue mulai infeksi kena polusi suara."
"Lo nyindir suara gue hah?" tanya Ica tidak terima.
"Sstttt diem." Chandra menempelkan telunjuknya di mulut.
Ia berjalan mendekati Ica hingga punggung Ica menabrak dinding."Mau ngapain lo?" tanya Ica bingung.
Teman-teman kelas semua terdiam melihat aksi Chandra yang seakan mau berbuat sesuatu pada Ica.
"Lo bisa diem nggak sih Ca?" tanya Chandra lembut. "Lo kan tau gue risih banget sama suara lo."
"Kalo gue diem mulu, kasihan mulut gue jadi pengangguran. Kalo lo nggak suka suara gue tutup kuping lo." Jawab Ica dengan tegas.
"Ish. Kalo lo ngomong sekata lagi disini, gue bakal bikin lo diem nggak bisa ngomong." ancam Chandra.
Pikiran Ica menjadi tidak karuan mendengar ancaman dari Chandra.
"Apa iya Chandra mau nyium gue kalo gue ngomong lagi? nggak mungkin deh, emang ni bocah doyan perempuan. Cih, Gue nggak boleh diem aja." batin Ica
"Gue nggak ta.." belum sampai Ica menyelesaikan biacaranya Chandra semakin mendekat kan wajahnya pada Ica. Ica terkejut dan memejamkan matanya rapat.
"Oh god!. Kenapa dia makin deketin gue, ini nggak mungkin. Bego banget sih lo Ca!" batin Ica tak karuan. Ia terkejut dan panik dengan keberanian Chandra.
Chandra meniup wajah Ica hingga Ica membuka matanya kembali. Setelah itu ia menggerakkan tangan nya di depan mulut Ica seakan-akan sedang menguncinya.
"Udah lo nggak bisa bicara kan? mulut lo udah gue kunci." kata Chandra.
Dan aneh nya Ica benar-benar masih terdiam dengan apa yang baru saja terjadi.
"Dah lah, kayaknya lo udah bisu." Chandra menjauhkan diri dari Ica. "Sampai jumpa teman-teman, belajar nya yang rajin ya! Abang Chandra gans mau ke kantin dulu, ada tugas negara." Chandra pun nyelonong pergi sambil melambaikan tangannya pada teman-teman sekelasnya dan ke kantin mencari kedua sahabatnya.
Ica terduduk ditempat setelah Chandra pergi, batinnya terus merutuki dirinya sendiri karena telah berpikir yang tidak-tidak pada Chandra.
"Ca, lo masih waras?" tanya Katrina.
"Mungkin kurang dikit lagi gue gila." jawab Ica dengan wajah datar dan tatapannya yang kosong karena masih syok.
"Gimana kalo kita cari makan dulu?" ajak Nata kepada kedua sahabatnya.
Tiba-tiba Ica mengendus-endus sekitarnya dan berkata, "Gue mencium keberadaan makhluk astral itu ada di kantin, lebih baik kita nggak usah kesana."
Katrina dan Nata melongo melihat tingkah Ica yang sudah diambang kegilaan.
Baru saja berselang 5 menit kelas tentram dan damai karena tidak adanya tiga makhluk edan bin gila itu, tiba-tiba seisi kelas kembali riuh.
"Wah..! gaaess cepet kalian lihat akun instagram sekolah." teriak Indra si ketua kelas dengan heboh.
Nata yang penasaran langsung membuka apa yang di perintahkan Indra.
Setelah tau apa yang dimaksud ia terkejut terheran-heran dengan apa yang sedang ia lihat."Dihh jijik bet gue lihatnya iyeww." kata Ica sambil bergidik.
"Harus di viralkan nih."
"Ini seumpama mau gue post terus gue tag malaikat izrail boleh nggak? barangkali minat biar di cabut sekalian nyawa mereka." kata salah satu siswi yang geram dengan postingan video tersebut.
"Sumpah gue merinding lihatnya." kata Nata dengan mimik wajah datar.
"Tampang subhanallah kelakuan naudzubillah kayak pasien RSJ." timpal Katrina.
————*————
Video apa ya kira-kira?
Don't forget to vote and comment!🙌
Mohon diingatkan jika ada salah kata.🙏
Bantu beri kritik dan saran untuk dirikuu ya Sobatt!
Gomawoo:*
KAMU SEDANG MEMBACA
About Dreams and Him
Teen FictionSemua benar-benar hilang ketika aku hanya diam menatap punggung tegapnya semakin lama menghilang dari pandangan. Ingin rasanya menariknya kembali agar aku bisa berlabuh di pelukan hangatnya. Tetapi, langkah kaki yang semakin menjauh memberi ku isya...