Aku dan Ilya sedang mengelilingi rumah ini diikuti oleh Winwin di belakang kami. Sementara yang lain sedang menyiapkan barang yang mereka butuhkan untuk hiking.
Rumah gunung milik keluarga Ten ini benar-benar besar. Lantai tiga dengan kolam air panas di lantai dasar yang menghadap langsung ke lembah. Di lantai dasar lebih seperti tempat berkumpul, ada kolam air panas, ruangan besar dengan sofa dan TV layar besar, dapur dan kamar mandi tambahan.
Di lantai dua ada empat kamar yang mereka tempati dan ruangan yang cukup luas, ada piano di sudut ruangan itu. Ada sofa juga dan TV besar. Dan di lantai lenih seperti tempat bermain. Ada meja biliar, mesin permainan, meja kartu. Dan rak-rak besar berisikan brendi juga Wine. Benar-benar orang kaya.
Seekor anjing berlari kearah kami. Aku dengan celat berjongkok dan menangkap anjing itu ke dalam pelukkanku.
"Heyy baby." kataku sambil menimang-nimangnya. "Whats your name?"
"My name is Bingo."
Aku mengangkat wajahku dari anjing itu, dan mendapati kak Ten berjalan kearah kami.
"Anjing lu bang?" Tanya Ilya
"Kamu ngatain Bang Tapon Il?" tanya Winwin.
Aku tertawa, Ilya mengatakannya tanpa tanda baca. Tentu saja Winwin yang kadang polos mengira Ilya sedang menyumpahi Ten.
"Ihhh bukan gitu Koh." bantah Ilya, "maksud aku, itu anjing punya lu bang?"
Ten juga tertawa dan mengangguk pelan, "kemarin gue gak tahu kalau dia masuk mobil waktu lagi masukin barang, jadi ya kebawa sampai sini."
Anjing ini benar-benar lucu. Aku menciumannya beberapa kali.
"Bingo. Come here!" kata Ten.
Telinga anjing itu bergerak kearah Ten, anjing itu menggeliat dalam pelukkanku sepertinya dia mengerti apa yang dikatakan Ten.
Aku melangkah ke arah Ten. Wangi Woody yang maskulin menguar dari tubuh Ten. Ten mengambil Bingo dari pelukkanku dan menggendong sambil menciumi anjing itu. Ten tersenyum lebar sambil memanggil nama Bingo. Anjing itu menatap kearah Ten kemudian menjulurkan lidahnya dan menjilati mulut dan hidung kak Ten.
"Why you kiss me?" katanya sambil tertawa dan menggerakan kepalanya ke kiri dan ke kanan menghindari Bingo yang kembali mencoba menciumnya.
Aku tidak bisa menahan senyumku melihat pendangan ini. Sekarang aku bingung siapa yang lebih lucu, Bingo atau Ten.
Aku menghela napas berat, selain karena lelah menaiki anak tangga yang entah ada berapa banyak ini. Di depan sana Lisa sedang berjalan beriringan dengan Ten. Tangan Lisa bertahan pada bahu Ten sementara mereka menaiki anak tangga.
Di depan mereka aja Johnny dan Mark. Diikuti oleh Taeyong dan Xiaojun. Renjun dan Yangyang mengikuti dibelakang Lisa dan Ten. Di depanku ada Ilya dan Winwin. Sementara disampingku ada Aurora dan di belakang kami Jaehyun dan Hendery.
Pemandangan di kiri dan kanan mereka benar-benar bagus. Tapi Hiking saat matahari terik seperti ini benar-benar menguras energi. Aku berterima kasih pada Jaehyun yang mau membawakan tasku meskipun dengan terpaksa. Aku menggunakan status sebagai pacarnya untuk memaksa laki-laki itu membawa tasku. Rasakan kau Jung Jaehyun.
"Jiě jiě, kau baik-baik saja?" tanya Renjun setelah berteriak.
"Good!" jawabku sambil mengangjat jempolku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten Pieces | TEN WayV ✔
FanfictionNamanya Chittaphon Leechaiyapornkul. Aku menyukainya. sepuluh bagian dirinya yang berharga dan begitu Indah. Warning! - Alternatif Universal - Out Of Character - Trash Content start : 05/05/2020 End : 27/05/2020 Rinvely ❤