Sport

985 141 9
                                    











Kalau tidak dipaksa oleh Jaehyun, aku juga tidak mau datang ke sini sekarang. Lapangan basket ini penuh dengan teriakan penuh semangat. Hari ini ada pertandingan basket antara fakultas. Jaehyun tidak bilang untuk pertandingan ini dalam rangka apa, ia hanya menyuruhku datang.


"Eva!"


Aurora dan Lisa melambaikan tangan mereka. Aku tersenyum, sepertinya sepulang dari acara mereka ke gunung bulan lalu mereka jadi dekat.


Aku melangkah turun dan berjalan menuju mereka. Aurora langsung bergeser memberikan tempat kosong untukku duduk.


"Nonton juga?" tanyaku.


Aurora mengangguk semangat, "iya disuruh Tapon datang." jawab Lisa.


Aku mencoba mengontrol ekspresiku. Meski fakta Lisa dan Ten cukup dekat tidak asing bagiku, tapi mendengar langsung tetap saja membuatku tidak nyaman.


Dan bicara soal Ten. Tidak ada yang terjadi setelah ciuman malam itu. Ten mengeluh sakit kepala besoknya saat mereka bersiap pulang. Dan sepertinya dia juga mabuk malam itu jadi dia tidak ingat apa-apa. Hanya aku yang ingat bagaimana Ten menciumku malam itu, memeluk pinggangku dan merasakan wine melalui mulutnya.


Aku juga tidak berencana mengatakan apapun pada Ten. Aku akan menyimpannya sendiri. Apalagi fakta Ten menciumku bisa jadi membuat hubungannya dan Lisa bermasalah.


"TAPOONN!"


Lisa berteriak sambil melambaikan tangannya pada Ten dan Jaehyun yang baru saja keluar.


Ten menggunakan nomor punggung 27. Itu tanggal lahirnya, aku kira dia akan menggunakan angka 10 yang sesuai dengan namanya. Sementara Jaehyun yang berjalan disampingnya menggunakan nomor 2. Aku sudah melihat itu kemarin saat Jaehyun datang sambil memamerkan baju itu ke rumahnya.


Ten tersenyum sambil membalas lambaian tangan Lisa. Jaehyun mengikuti disampingnya melambaikan tangannya tidak lupa memberikan love sign yang disambut heboh oleh penonton yang memang kebanyakkan perempuan. Emang dasar Jaehyun tukang pamer.


"Gak mau neriakin Jaehyun?" tanya Aurora


"Malesin banget. Jaehyun mah gampang baper." jawabku.


Perkenalan setiap tim baru saja terdengar. Dan penonton sudah heboh padahal belum apa-apa. Aku hanya menghela napas. Harusnya aku tidur di rumah sekarang mencari cara melupakan Ten bukan disini menonton laki-laki itu berolahraga dan berkeringat. Dan berujung makin menyukainya.


Aku menyadari, jika di bandingkan dengan pemain yang lain tubuh Ten memang yang paling pendek tapi dia berlari dengan cepat.


Peluit baru saja dibunyikan dan bola eren itu di lempar keatas. Ten melompat mengambil bola itu dan berhasil. Kemudian dengan cepat mengopernya pada Jaehyun.


"Wahhh... Bang Tapon melompat tinggi sekali."


Aku mengangguk tanpa saar menyetujui perkataan Aurora.


"Karena dia juga ikut Gymnastic." jawab Lisa.


"Gak heran badannya lentur banget dan dancenya jago." sahut Aurora lagi.


Aku baru tahu soal ini. Gymnastic bukan olahraga yang mudah, tidak hanya untuk laki-laki, perempuan juga. Aku harus mengakui Lisa memang tahu banyak soal Ten dibandingkan aku. Memang aku siapa? Pikiran itu kembali menggangguku.


Ten Pieces | TEN WayV ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang