Jae berjalan melalui koridor yang ramai siswa siswi menyapanya pagi ini. ya disapa tidak apa-apa, tapi ini pakai embel-embel
'pagi Jae cantik~'
'astaga anak ayam ini imut sekali~'
'coba lihat, bukankah dia terlalu manis untuk di puji tampan?'
'ah pantas saja si Brian suka, kalau seperti dia pun aku juga mau'
"BERISIK!!" sayangnya suara itu tidak keluar dari mulutnya, tapi di dalam hati.
Jae hanya menunjukan senyum canggungnya berjalan menuju kelasnya di lantai dua, padahal di dalam dirinya sedang menahan supaya jiwa-jiwa anarkisnya tidak keluar lalu memaki mereka yang sudah mengatakan dirinya imut.
"pokoknya tidak imut!" gerutu Jae menghentakan langkahnya menaiki tangga.
"akui saja hyung, kamu memang imut kok." Brian muncul dari balik tangga menuju lantai tiga, membuat Jae benar terkejut hampir saja memukulnya dengan gitar yang dia bawa.
"diam, aku tidak minta pendapatmu."
"loh memang ada larangannya dilarang berpendapat?"
menarik napasnya panjang lalu Jae mengembuskannya perlahan, ini masih pagi tapi makhluk astral seperti Brian ini sudah memancing emosinya
"terserah."
Jae hendak meninggalkan adik kelasnya itu, namun lengannya ditahan
"apasihㅡ"
Brian menarik telapak tangan halus Jae lalu memberikan sebuah plester yang ukurannya sedang.
"jangan pakai yang transparant hyung, nanti bisa ketahuan guru dan teman-teman mu." tangannya membenahi kerah seragam Jae yang agak terbuka menampakan sedikit warna ungu kemerahan jika dilihat dari dekat.
"hyung, kenapa? kau sakit?" tanya Brian memastikan, pasalnya dia takut kalau kakak kelas favoritnya ini sakit. "kenapa pipimu merah padam?"
Jae menunjukan senyum kecilnya, lalu
bugh!
dengan sengaja menendang kepunyaan Brian dengan lututnya.
"ini semua karnamu dan hormonmu yang berlebih itu sialan!"
Jae meninggalkan Brian yang sedang menahan sakit bukan main di daerah kepunyaannya itu jatuh berlutut
"arghㅡhyung! tunggu! memangnya aku salah apa?! ini sakit tahu!" teriak Brian.
"pikir saja sendiri sana! aku tidak peduli!" sahutnya.
sebenarnya Jae merasa bersalah setelah menendang Brian, namun sudah terlanjur kesal dan malu karena diingatkan kembali dengan kejadian di kamar mandi kemarin
Jae membuka dengan kasar pintu kelasnya setelah itu langsung menelungkupkan wajahnya saat sampai di tempat duduknya membuat seisi kelas menjadi terheran.
yang namanya Park Jaehyung pasti selalu masuk kelas dengan senyum cerahnya dan menyapa seluruh anak-anak kelas namun, kali ini berbeda seperti ada yang salah.
"Jae, kau sakit?"
"ngg.." jawab Jae masih tetap dalam posisinya.
"loh kamu terluka? dimana lukanya? siapa yang melukaimu?" tanya Wonpil yang melihat plester yang dilempar Jae ke meja.
perlahan Jae mengangkat kepalanya melirik plester yang ada dimejanya.
"tunggu, Jae," Wonpil mengamati tubuh Jae bagian atas mulai dari dadanya sampai ke kepala lalu balik lagi sampai, "iniㅡ"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝗮𝗻𝗻𝗼𝘆𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗿𝗶, 「 JAEHYUNGPARKIAN 」
Truyện Ngắnkalau ditanya siapa orang yang paling menjengkelkan di dunia pasti Jae akan menjawab Brian. ⠀ଗꦿ۟🧚🏻♀️⠈࣭࣪ 💌 ꒰ @𝗱𝗱𝗮𝗯𝗹𝗼𝗲𝘄𝘀, 𝙖𝙩𝙩𝙚𝙣𝙩𝙞𝙤𝙣, 2O2O 🧺꧉⠀⠀⠀₍ 𝒃𝒙𝒃 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒆𝒏𝒕, 𝒃𝒐𝒚𝒙𝒃𝒐𝒚, 𝒃𝒓𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒏𝒈! 𝒅𝒐𝒎 𝒂𝒏𝒅 𝒑𝒂𝒓�...