🎴 ° where he's going

1.3K 213 196
                                    

Jae harus merelakan mimpinya yang belum usai itu terputus karena suara alarmnyaㅡsebentar, Jae tidak punya jam lain selain ponselnya

tapi kan ponselnya hilang?

terduduk Jae mencari sumber suara yang memutarkan lagu persis seperti alarm di ponselnya yang hilang.

tepat di atas nakas disamping tempat tidurnya sebuah benda pipih persegi panjang bermerek itu bergetar menampilkan pukul 05.45 am. di layarnya

kaget? tentu saja. masa ponselnya punya kaki bisa berjalan sendiri pulang ke rumahnya?

pikiran aneh Jae mulai memenuhi kepala mungilnya.

"Bri, apa kau liㅡ" Jae menyatukan alisnya kala pemuda Kang itu sudah tidak ada disana, yang Jae lihat hanyalan ranjang sisi kirinya sudah rapih dan selimut terlipat ditaruh di atas bantalnya. "yang benar saja? tidak tahu terimakasih dasar! mana bisa dia pergi begitu saja tanpa pamit?!" oceh Jae pagi-pagi sembari mematikan alarmnya.

terdapat satu notifikasi pesan saat Jae ingin mematikan kembali ponselnya, jemarinya memijat layar ponsel membuka aplikasi pesannya

dari nomor tidak diketahui.

Jae tetap membuka pesan itu, isinya hyung, maaf aku pulang tidak pamit. aku buru-buru, ada urusan yang mendesak kalau sempat nanti atau besok aku akan menemuimu lagi. jaga dirimu baik-baik ya, hyung jangan merindukanku! ♡

"hih, percaya diri! siapa yang mau merindukanmu, sementara dirimu saja setiap hari muncul dihadapanku dengan segala sikap konyolmu." tapi anehnya Jae tidak pernah bosan sekalipun jika Brian terus menganggu setiap hari bahkan Brian seperti jinnya Jae.

"tapi ponsel ini?" Jae mengamati ponselnya dengan tatapan aneh. "bagaimana bisa?"

"temanmu yang pulang tadi pagi yang menemukannya, katanya kamu menjatuhkan ponselmu saat pulang kursus kemarin." di ambang pintu berdiri seorang perempuan yang bersidekap menatap marah pada Jae. "kau ini ceroboh sekali! sudah berapa kali ibu bilang kalau taruh barang penting itu di dalam tas! kalau ditaruh saku celana di cek dulu sudah benar atau belum!" omelnya menarik selimut Jae lalu melipatnya. "cepat mandi Park Jaehyung, kenapa malah melamun? menunggu Ibu mandikan disini?" ancam Ibunya membuat Jae menggeleng cepat lalu berlari menuju kamar mandinya.

Ibu Jae menggeleng pelan melihat kelakuan Jae yang memang tidak pernah berubah, selalu lelet begini, kalau tidak di suruh tidak mau jalan.

itu pagi yang sudah berlalu sejak tiga hari yang lalu, dimana terakhir kali Jae melihat pemuda tampan itu baik di dekat tempat kursusnya ataupun disekolah

tidak ada lagi yang mengagetkan Jae di koridor, kantin, kamar mandi maupun di tangga sekolah.

jujur saja sebenarnya banyak pertanyaan yang muncul di kepala cantiknya itu, tapi selalu saja Jae kubur dalam-dalam semua pertanyaan itu di kepalanya. tidak mau bertanya ataupun menengok ke kelas Brian

padahal bisa saja Brian ada di dalam kelasnya saat jam pelajaran dan tidak mau lagi bertemu dengan Jae.

apakah Brian menyerah begitu saja? katanya Brian mau mencoba dulu mendekati Jae memastikan apa pemuda ini bisa belok atau tidak, tapi kenapa dia malah menjauhi Jae begini?

setidaknya katakanlah alasannya mengapa agar Jae tidak perlu repot-repot penasaran begini.

iya Jae memang memikirkan pemuda itu, sudah lelah Jae melawan perasaannya sendiri. hanya khawatir, tidak rindu.

[✓] 𝗮𝗻𝗻𝗼𝘆𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗿𝗶, 「 JAEHYUNGPARKIAN 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang