Calon Imam(4)

5.1K 327 26
                                    

Ini chapter spesial ya, banyak gulanya, di usahakan jangan baper:v, bakalan panjang karena ini bonus buat kalian yg udh minta.
Kita bakalan ambyar bareng Sasa dan Aziz. Banyak banget yang belom move on, sama sih aku juga:v.

Kalo bisa chap ini aku buat 5000 words, biar puas sama bonus spesial yang aku kasih:v. Ada sedikit rate M, kalo mau bacanya pas udah buka. Pokoknya harus vote! Jgn SIDERS! Aku capek loh ngetik buat kalian.

(○^ω^○)

So, happy reading guys♥





1 bulan kemudian...

Selama itu Sasa dan Aziz resmi menjadi pasangan suami istri. Walaupun masih cukup mudah usia nya atau baru ya bisa dibilang pengantin baru, tapi itu tidak menjadi hambatan untuk kedua menjalan pernikahan ini. Sasa juga udah mulai tau lah tabiat si Aziz dan sebaliknya juga begitu. Sama di chap sebelumnya, Aziz alim tapi soal 'ituan' dia tau. Sasa aja sampai heran kok suaminya ini bisa tau tentang hal-hal tersebut. Pernah suatu hari Sasa mau pergi ke super market...

Sasa pov

"Mas, kamu mau titip sesuatu gak?" Sasa.

"Emm, gak. Emang kamu mau kemana dan mau beli apa?" Aziz.

"Mau ke super market mas, mau beli stok bulanan dan susu pisang kamu." Sasa.

"Susu pisang nya gak usah banyak-banyak kayak kemaren ya sayang." Aziz.

"Loh, kenapa mas? Biasanya kamu ngestok banyak banget." Sasa.

"Iya sih kemaren-kemaren kan belum nikah hin kamu jadi aku ngestok banyak. Sekarang gak usah lagi kan aku udah punya pabrik susu sendiri." Aziz mulai mesum.

"Hahh? Sejak kapan kamu punya pabrik susu sendiri?" Sasa.

"Sejak nikah sama kamu, hehe." Aziz.

"Emang dimana pabrik nya? Aku pengen lihat." Sasa.

"Nanti aja kan sekarang mau pergi." Aziz.

"Iss kasih tau dulu dong." Sasa merengut.

"Seriusan pengen tau?" Aziz sambil mendekat ke istrinya yang lagi duduk di ruang tv.

"Iya, dimana aku pengen liat dong." Sasa.

Dalam pikiran Aziz, 'padahalkan tiap hari diliat, dibawa juga.'

Nista sekali pikiran mu Ziz-Jida.

Aziz yang udah mulai duduk di samping Sasa pun bilang. "Sini deket sama aku, biar aku kasih tau dimana letaknya." Aziz.

Sasa bingung dong, kok malah disuruh duduk dideket Aziz. Pas udah mendekat suaminya ini malah meluk dia dari samping. "Mana mas? Kok kamu malah meluk aku?" Sasa.

"Pabrik susu pribadi aku itu...... Adanya disini...... Susu kamu Sasa sayang." Katanya sensual sambil tangan kearah gunung kembar abis itu dielus-elus.

"Oh gitu ya." Sejenak Sasa terdiam, dia kan polos gak tau apa-apa.

Abis itu dia teriak."MAS AZIZ JANGAN NGELUS-NGELUS DONG!! MESUM BANGET!! MAS MAU KEPALA NYA AKU KETOK PAKEK COBEKAN!!!?" Jiwa bar-bar Sasa sudah keluar.

My Baby | Lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang