Venus 4

78 1 0
                                    

Jam memang masih menunjukan pukul 9 pagi, tapi matahari musim panas sudah bersinar menyengat tanpa ampun. Soushiro Kuroki meloncati balkon kamarnya dan berdiri di balkon kamar Kako. Hari itu adalah hari Minggu, hari dimana Kako harus menepati janjinya untuk pergi bersamanya ke resepsi pernikahan guru SMP mereka. Dan sekarang, gadis itu masih tertidur. Sebenarnya, ia sudah mengetahui sifat buruk gadis itu. Tidak mau bangun sebelum tengah hari.

Kuroki mengetuk pintu balkon Kako. Berharap gadis itu akan meresponnya. Dan benar seperti dugaannya, gadis itu tidak mendengar ketukan itu. Ia mengetuk sekali lagi dengan lebih keras, tapi gadis itu tetap tidak terbangun. Demi Tuhan! Selelap apakah tidurnya?!

Kehilangan kesabaran, Kuroki mengambil ponselnya dan memencet nomor gadis itu. Setelah mendengar nada sambung, Kuroki mendengar lagu Imagination-Spyair, sudah berkumandang di dalam kamar itu. Sebentar lagi gadis itu akan bangun. 3... 2... Dan 1. Kuroki menghitung mundur. Dan benar saja! Kako meloncat dari tempat tidurnya kemudian mengambil ponselnya lalu mengangkatnya.

"Moshi-moshi.. halo? Halo??!!"

Dengan sengaja, ia tidak menjawab dan melihat gadis itu menutup ponsel dengan kesal. Kuroki tertawa kemudian mengetuk pintu balkon gadis itu sekali lagi. Kali ini, Kako menoleh dan terkejut melihatnya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

                      Bunyi apa itu? Kako menutup telinganya dengan bantal. Tidak berhasil. Demi Tuhan! Tidak adakah ketenangan di dunia ini?! Kako melempar bantalnya dan meloncat dari ranjangnya. Otaknya mulai mengenali bunyi itu. Imagination. Suara ponselnya. Ia mengambil ponselnya yang terletak di meja. Setelah memencet tombol hijau, ia berbicara dengan mata setengah tertutup.

"moshi-moshi, halo? Halo??!!"

Tidak terdengar jawaban. Dengan kesal ia menjejalkan ponsel itu ke dalam saku celana piyamanya. Ia kembali berjalan ke ranjangnya, ketika mendengar ketukan dari arah balkon. Kako menoleh dan seketika itu juga matanya melebar. Soushiro Kuroki?! Apa yang lelaki itu lakukan pagi-pagi begini?! Setelah membuka pintu balkonnya, ia menatap Kuroki sambil berkacak pinggang.

"Terima kasih telah membangunkanku dari mimpi indah Tuan Soushiro!"

"Aaaah.. Padahal, sekarang aku datang untuk membangunkan putri Cinderella dan mengubahnya menjadi cantik!"

Kako tertawa setengah mendengus. Dasar perayu!

"Buat apa? Pestanya masih lama kan? Dan seingatku, ibu peri seharusnya datang disaat Cinderella menangis. Bukan pada PAGI HARI!"

Kako menekankan kata pagi hari, dan membuat Kuroki tertawa. Lelaki itu lalu memberikan sebuah kotak ditangannya.

"Apa ini?"

"kau bisa mengetahuinya jika membukanya."

Kako menatap Kuroki tidak mengerti, tapi menurut. Ia membuka kotak besar di tangannya dan menemukan sebuah gaun biru kehitam-hitaman dan sepatu hitam. Gaun?! Lelaki itu membelikannya gaun?!

"Kemarin aku melihatnya di pusat perbelanjaan dan aku rasa itu cocok untukmu..." Gumam lelaki itu dengan suara pelan.

Ia menggigit bibirnya sementara hatinya berdegup kencang. Lagi-lagi perhatian lelaki itu menyentuh hatinya. Dengan senyuman menghias bibirnya, ia menatap lelaki itu lembut, "Arigatō... Aku akan memakainya..."

Kuroki tersenyum kemudian pergi meninggalkan Kako dan berjanji akan menjemputnya nanti. Sepeninggal Kuroki, Kako membuka kotak itu lagi dan mengambil gaun itu lalu mengepaskannya di tubuhnya.

<4SS> #2 Summer's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang