Prologue

224 6 0
                                    

"Kau lihat bintang itu? Bintang kedua dari kanan yang paling terang?"

Seorang lelaki menunjuk ke arah langit malam yang hari itu ditaburi jutaan bintang. Gadis di sebelahnya mengangguk dan mendengar lelaki itu bertanya.

"Bintang emas itu adalah Venus. Kau tahu kisah Venus?"

Gadis itu menggeleng dan si lelaki mulai bercerita "Venus adalah dewi cinta yang jatuh hati dengan Mars si dewa perang. Setiap hari, ia hanya bisa melihat Mars dari kejauhan, karena, ia sadar, Mars dan dirinya berada di tingkat yang berbeda. Mars adalah dewa hebat dengan segala kekuatannya, dan ia hanyalah seorang dewi biasa yang mempunyai cinta yang sempurna. Ia tahu, Mars memang tidak pernah meliriknya. Mars tidak pernah memperdulikannya karena seorang Mars, lebih memilih si dewi Saturnus yang jelas-jelas lebih cantik dan mempesona daripada Venus. Venus yang sedih akhirnya lebih memilih menghilang dari Mars dan menjadi bintang untuk melupakan cintanya. Yaah kira-kira begitulah."

Gadis disebelahnya tertawa mendengar kisah itu. "Kau tahu Natsu? Kau terlalu percaya dongeng."

Lelaki itu ikut tertawa, tapi detik berikutnya ia merenung dan kembali menatap langit. "Ya, mungkin, tapi, aku percaya dengan Venus dan cinta abadinya. Dan, setiap musim panas, Venus selalu terlihat lebih terang. Cahaya cintanya seakan terpancar dengan tulusnya. Aku memang selalu berharap untuk memiliki Venus..."

hening sejenak lalu...

"Tapi, kurasa aku tidak butuh Venus yang jauh lagi..."

Gadis disebelahnya menoleh dan memandang tak mengerti. Lelaki itu melanjutkan ucapannya. "Aku tak butuh Venus karena Venus yang kuinginkan, ada disebelahku... Saat ini...''

Gadis disebelahnya terbelalak, dan perlahan, lelaki itu mulai mendekatkan tubuhnya ke arah gadis itu. Kini, ia dapat mendengar suara degupan jantungnya dan jantung gadis itu. Dekat. Venusnya tak lagi jauh, tapi hanya berjarak 5 cm darinya. Ia mendekatkan wajahnya ke gadis itu dan mengecup bibir sang Venus lembut. Semoga saja, Venus dapat terus berada di sisinya. Ia tidak mau menjadi Mars bodoh yang memilih Saturnus. Mereka berdua terdiam dalam kecupan manis, ditemani oleh Venus yang bercahaya jauh. Jauh disana. Memancarkan cahaya cinta abadinya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Takahiro Natsu

"Cinta? Bukankah itu hanya permainan? Tapi, kenapa gadis itu berhasil membuat hati ini berdesir? Bahkan sejak pertemuan pertama kami?"

Suzushii Kako

"Sejak awal, aku tahu lelaki ini brengsek. Tapi, kenapa lelaki brengsek ini selalu menghantui pikiranku? Kenapa lelaki brengsek itu selalu membuat hatiku berdegup?"

Hoshino Rinka

"Curang? Tak ada kata itu dalam cinta. Karena semuanya sah dalam cinta"

Soushiro Kuroki

"Orang bilang, kau tak akan menyadari sesuatu sampai akhirnya sesuatu itu diambil darimu. Salah. Sebenarnya adalah.. Aku menyadari gadis itu, bahkan mencintainya, hanya saja, aku tak pernah tahu gadis itu akan direnggut dariku."

<4SS> #2 Summer's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang