Venus 3

70 3 0
                                    

"Cinta? Apa itu? Bukankah itu hanya sebuah permainan?" - Takahiro Natsu.

Musim panas di Tokyo memang selalu menyebalkan bagi banyak orang. Matahari yang menyengat, tingkat kelembaban yang tinggi, hawa yang panas, dan masih banyak lagi. Suhu udara yang berada di atas 35º berhasil membuat orang-orang memilih diam di rumah atau duduk-duduk di kafe hari itu.

Suzushii Kako, duduk di sebuah kafe yang terletak di pinggir jalan raya Shinjuku. Ia duduk di sebelah jendela sambil menyeruput latte-nya dan mengamati pemandangan di luar. Tenang. Damai. Alangkah indahnya jika setiap hari ia dapat duduk di kafe, minum latte, dan mengamati orang-orang yang berlalu lalang. Tapi, tidak. Ia yakin uang jajannya akan habis jika ia pergi ke kafe terus menerus.

Kako masih menikmati kedamaiannya ketika tiba-tiba suara ribut terdengar dari pintu masuk. Ia menoleh dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Takahiro Natsu sedang membuka pintu itu dengan terburu-buru. Kako hendak berpura-pura tidak melihat, tapi, saat itu juga, matanya bertemu dengan mata hitam Natsu. Ia baru saja hendak menyapa, ketika lelaki itu langsung duduk di hadapannya tanpa mengucapkan satu salam pun. Lelaki itu menatapnya tajam lalu berkata,

"Suzushii Kako, aku butuh bantuanmu!"

"Bantuan apa?"

Natsu membuka mulutnya hendak menjelaskan, tapi, segera menutupnya lagi ketika mendengar suara pintu masuk yang dibuka dengan keras. Mereka berdua menoleh dan melihat seorang gadis cantik berjalan mendekati meja mereka berdua. Kako mengerutkan keningnya. Bukankah... Gadis itu adalah Hoshino Rinka? Bendahara osis cantik yang sering digosipkan bersama Takahiro Natsu?

"Natsu? Kenapa kau lari tadi?" Ucap gadis itu dengan suara manis yang langsung membuat Natsu dan Kako muak.

"E-Eh... Aku tidak melihatmu tadi... K-Kenapa memangnya?"

Rinka tersenyum, "Kebetulan aku sedang sendirian dan ingin mengajakmu jalan-jalan bersama."

Natsu memutar bola matanya diam-diam. Sambil memikirkan cara terbaik untuk mengusir gadis menyebalkan itu, ia menggeleng, "Maaf, aku tidak bisa."

Rinka mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

Seakan baru menyadari keberadaan Kako, Rinka menatapnya dengan terkejut. Tapi tatapan kaget itu segera tergantikan dengan tatapan sinis dan segera membuat Kako menelan ludahnya. Apa-apaan ini... Kenapa rasanya ia baru saja terlibat dalam situasi merepotkan?

"Aku sedang kencan."

Ucapan Natsu yang tiba-tiba itu segera membuatnya menatap lelaki itu. Kini, Natsu menatapnya dengan tatapan memelas, dan sebelum ia sempat mencerna arti dari perkataan lelaki itu, Natsu meraih tangannya dan menggenggamnya lembut,

"Ini pacarku. Suzushii Kako. Kelas 1"

A-Apa?! Pacar?! Pa-Pacar?! Mulutnya terbuka ketika mendengar ucapan Natsu. Sejak kapan ia menjadi pacar lelaki itu?! Ia bahkan tidak pernah menyukai lelaki itu! Dasar lelaki gila! Ia tarik semua ucapannya semalam. Ternyata Takahiro Natsu memang lelaki gila yang seenaknya saja. Rinka menatap Kako tak percaya,

"Pacar? Sejak kapan?" Tanya gadis itu sambil kembali memandangnya sinis.

"Kemarin. Kemarin aku menyatakan perasaan padanya dan ini kencan pertama kali." Balas Natsu cepat.

Meskipun tampak tak percaya, Rinka pun akhirnya mengangguk kaku dan pamit pada keduanya untuk meninggalkan mereka. Setelah punggung gadis itu menghilang di balik pintu. Kako segera menarik tangannya dari genggaman tangan Natsu dan ia melotot memandang lelaki itu.

"Pacar?! Kau sudah gila ya?! Sejak kapan kita berpacaran?! Aku juga tidak mau berpacaran dengan lelaki playboy sepertim... eemph eemph!"

Natsu membekap mulut Kako. "Ssst. Tolonglah aku sekali ini saja! Oke?"

<4SS> #2 Summer's GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang