Episode 7

9 1 0
                                    

Lemas rasanya seluruh tubuh, apalagi tanpa sepengetahuan Rama, Edo main mata ke arah Raina.

"Apa kabar, Bu? Wah Ibu sehabis mengundurkan diri malah menghilang. Ternyata disini toh." Edo tiba-tiba mengambil tangan Raina untuk bersalaman.

"Bapak kenal istri saya?" Rama terlihat antusias mendengar kata-kata Edo pada Raina.

Dia sangat syok mendengar panggilan Bapak dari Rama untuk Edo.

"Ba--bapak?" tanya Raina terbata.

"Iya, sayang. Pak Edo dari kantor pusat di mutasi kesini, jadi atasan Mas," jelas Rama yang membuat tubuh Raina mendadak limbung.

"Bu Raina itu guru kesayangan saya,  Pak Rama saat SMA dulu," jelas Edo yang seakan mengejek dalam pendengaran Raina.

"Wah gurunya ternyata. Pantas kayak saling kenal," ujar Rama tergelak.

Mereka semua akhirnya saling ngobrol. Rama merangkul bahunya erat, seakan tidak memperbolehkan meninggalkannya.

Tiba-tiba seorang gadis mendatangi Edo dan langsung memegang lengannya mesra. Saat melihat kejadian itu, Raina tersenyum lega.

"Saya Anita, tunangan Edo." Tanpa diminta sang gadis cantik memperkenalkan diri.

Obrolan para petinggi semakin seru. Entah bagaimana, Edo sudah berdiri di samping Raina.

Betapa terkejutnya dirinya, kala tangannya digenggam erat oleh Edo.

"Berani lepaskan genggaman tanganku, nasib Rama ada di tanganmu, Bu Guru," bisik Edo tanpa seorangpun mendengar kecuali Raina

Ancaman Edo membuat Raina terdiam. Dia seperti makan buah simalakama, yang berakhir menjadikan dirinya diam tak bergerak.

Raina hanya berharap bisa segera pulang. Harapannya terkabul saat Bima menghubungi perutnya sakit. Dengan tergesa Rama dan Raina izin pulang untuk mengurus si sulung, Bima.  Diam-diam Raina bersyukur anaknya secara tidak langsung sudah menolongnya dari bahaya.

Hari demi hari dilalui Raina dengan damai. Sepertinya ulah Edo beberapa hari yang lalu hanya bentuk keisengan semata.

Hari ini Raina membersihkan lemari. Sudah lama lemari tidak dia bongkar. Setelah selesai membereskan lemari, berlanjut ke ruang kerja Rama yang sudah lama tidak dimasukinya.

Dia bereskan kertas-kertas yang berserakan. Dia masukin ke dalam laci dengan hati-hati.

Entah pikiran darimana, Raina tiba-tiba iseng membongkar laci demi laci meja kerja Rama.

Hatinya meronta pilu, saat tidak sengaja tangannya menyentuh sebuah album, yang saat dibuka ternyata berisi gambar kemesraan Rama bersama mantan istrinya.

Ternyata kata-kata cinta yang keluar dari mulut Rama untuknya hanya membual. Namun, dia hanya bisa pasrah, karena mahkotanya pun tak mampu ia persembahkan. Tak terasa tetes air mata mengalir di pipinya.

Entah berapa jam dia tertidur sambil menangis. Raina kembali ke kamar setelah kembali meletakkan album kenangan milik Rama ke tempatnya.

Dia kembali pesimis dengan rasa bahagia yang dia agung-agungkan dengan Rama. Siapa sangka, mantan istri Rama tetap menjadi bayangan dalam pernikahannya tanpa perlu sang mantan mengganggu.
****
Tak terasa 6 tahun telah berlalu. Sejak 3 tahun lalu, Radian mengundurkan diri dari dunia keartisan.

Dia dipaksa sang Ayah untuk menggantikannya mengurusi perusahaan. Beliau ingin fokus bersama istrinya mengurusi yayasan sekolah.

Radian begitu pandai dalam berbisnis, sehingga dalam waktu singkat,  perusahaan miliknya menjadi perusahaan yang disegani yang lain.

Radian tersenyum lebar. Anak buahnya berhasil menemukan keberadaan Rama dan Raina. Siapa sangka, Rama ternyata menjadi karyawan di anak perusahaan miliknya.

Siapa sangka, bertahun-tahun mencari, ternyata Raina tidak jauh dalam bersembunyi. Radian tetap menginginkan Raina menjadi miliknya walau dia sudah memiliki 2 buah hati.

"Kamu akan segera menjadi istriku, sayang. Berbahagialah bersama suamimu saat ini," desis Radian sambil menciumi foto bergambar Raina di layar handphone miliknya. Jepretan hasil kiriman anak buahnya.

Sudah sejak lama dia tidak pernah menyentuh Rita. Dia juga tahu Rita sangat frustasi atas segala sikapnya sekarang. Radian bahkan tidak peduli apapun yang dilakukan Rita. Namun, dia masih memberikan nafkah yang lumayan untuk Rita.

Betapa terkejutnya Radian, saat anak buahnya mengirimkan gambar Edo yang memaksa menggenggam tangan Raina. Padahal ada Anita di sebelahnya.

Sial ....

Lagi-lagi Edo berpotensi menjadi penghalang. Dia harus melakukan sesuatu, agar Edo tidak menghancurkan segala rencananya.

Sesudah lulus S1, Edo langsung bekerja di perusahaan. Edo sengaja dikirim ke luar pulau untuk mengurusi salah satu anak perusahaan milik keluarganya. Siapa sangka, Radian justru memberikan jalan untuk Edo bertemu Raina.

Namun tak mengapa. Edo bisa diurus. Sudah saatnya Rita harus dikorbankan.

Ya, Radian sengaja tidak menceraikan Rita selama ini, karena sang istri akan ada gunanya nanti.

Senyum smirk terlihat pada bibirnya walau hanya sekilas. Keinginannya untuk memperistri sang pujaan hati sudah ada di depan mata.

Tbc

Bukan InginkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang