Langkah kaki itu terhenti di sebuah taman yang berada di belakang sekolah. Arsyila terdiam mematung. Bel istirahat sudah berbunyi 15 menit yang lalu.
Arsyila memegangi dada nya yang sakit dan air mata keluar begitu saja tanpa di minta ketika mengingat masalalu nya. Dia belum iklas kehilang seseorang yang begitu berharga di hidup nya, seseorang yang berjanji akan selalu ada di samping nya, seseorang yang selalu melindungi nya, seseorang yang selalu ada ketika dia sedih.
Flashback On
Drett..dret..
Suara ponsel mengisi pendengaran nya bahwa ada yang menelpon nya.
"Halloo.."
Tidak ada jawaban.
"Hallo, kak Kevin?"
'Kok perasaan gue gak enak ya' batin Arsyila.
"Syil, Alvaro..." sahut Kevin dengan suara gemetar.
"Kenapa dengan Alvaro?"
"--_--"
"Kak jawab! Kenapa dengan Alvaro" sambung Arsyila ketika Kevin tidak menjawab.
"Pesawat yang Alvaro tumpangi jatuh Syil"
Dengan suara gemetar."Gak mungkin, kak Kevin pasti becanda kan?"
"Buat apa gua becanda Syil, kalau lo gak percaya liat tv"
Dengan suara lirih. "Gak mungkin kak Kevin hikss.. gak mungkin. Alvaro hikss.. sudah janji akan pulang kesini dengan delamat"
"Lo yang sabar ya Syil. Kita semua sedih dan merasakan apa yang lo rasakan"
Arsyila mematikan telpon nya sepihak.
Hati Arsyila mencelos, ketika mengingat Alvaro nya yang berjanji akan pulang dengan selamat dari Amerika menuju Jakarta.
Flashback Off
Bulir air mata jatuh satu persatu tanpa di sadarinya, tubuh nya begitu rapuh hatinya sakit. Rasa sakit hati selalu menyelimuti nya, Alvaro nya sudah tiada.
"Kamu janji akan selalu ada di samping aku hikss.. tapi hikss.. sekarang apa, kamu pergi tanpa mengucapkan apapun hiksss..."
"Bagaimana pun juga, aku adalah perempuan yang membenci perpisahan hikss.."
"Kan ku cerita kan pada dunia, betapa bahagianya pernah memilikimu. Betapa indah bercampur senang saat dulu, sungguh aku tak peduli apa kata mereka, aku hanya ingin mengenang eksitensi rasa ini. Kamu baik hiks.. kamu paling mengerti hiks. Terimakasih atas semuanya. Aku bahagia sangat bahagia. Pada akhirnya semesta memisahkan kita"
"Arsyilaaa..." Teriakan seseorang.
"Gua cari lo kemana mana, ternyata ada disini. Capek gua" ucap Keysha terengah engah.
"Eh, lo kenapa? Lo nangis?" Sambung Keysha lalu menangkup wajah Arsyila.
"Tadi gua cuma kelilipan hehe"
"Gak mungkin kelilipan mata lo sampe sembab kayak gini, lo ngibul nya kurang pinter"
"Lo ke inget lagi kak Alvaro yah?"
"Enggak" jawab Arsyila.
"Syil, lo harus bisa lupain. Kak Alvaro sudah tenang di sana, dia pasti sedih liat lo yang kayak gini"
"Lo gak akan ngerasain apa yang gua rasain Key. Bagaima sakitnya kehilang seseorang yang yang selalu ada buat lo. Semua tentang dia masih panas dikepala gua. Kadang membuat gua gila karena gak bisa berhenti mengingat nya hiksss..." Pekik Arsyila.
"Gua ngerti apa yang lo rasain, memang berat mengiklas kan nya. Kalau emang lo iklas, lo pasti mudah untuk melupakan nya. Udah satu tahun dia ninggalin lo"
"Udah ya, lo jangan sedih terus, kan masih ada gua, bang Keenan, bang Satria, bang Devan yang selalu ada buat lo" Ucap Keysha lalu memeluk Arsyila.
****
Jangan lupa kasih aku bintang ya gays:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYILA
Teen FictionTak akan abadi setiap yang kamu miliki pasti akan pergi. tapi tak akan ada kesedihan jika kamu rela untuk melepaskan. Arsyila yang terjerat akan masalalu yang sangat menyakitkan, yang ingin mencoba membuka hati untuk orang lain tapi selalu gagal dan...