Part.4

103 46 0
                                    

"WOI KEBO BANGUNN!!!" Keenan menggoyangkan tubuh Arsyila dengan tidak berperasaan. Arsyila yang merasakan mencebik kesal saat melihat pelakunya.

"Pergi lo!" Teriak Arsyila

"Sekolah bego!"

"Ya terus?"

"Pake nanya terus lagi. Lu bangun terus mandi, apa mau gue tinggal?" Arsyila membuka matanya dengan terpaksa , lalu bangkit dan mendorong Keenan keluar dari kamarnya.

"Mau molor lagi ya lo!"

"Gue mau mandi bang, lo mau ikut?" Arsyila menatap Keenan datar.

"Gak minat, punya lo tepos semua."

"Bangsat!" Dengan sekali hentakan pintu dihadapannya tertutup rapat menimbulkan suaru lumayan kencang.

"Dek, buruan yaaa!" Keenan berlalu pergi menuju meja makan.

Sedangkan Arsyila yang sudah bersiap keluar kamar dengan wajah malasnya.

"Arsyila, ayok cepat sarapan sayang" ucap Diana. Keenan memakan makananannya dengan lahap sedangkan Arsyila sebaliknya.

"Abang ayokk!! Mah, pah kita sekolah dulu" Arsyila menarik tangan Keenan keluar dari rumah.

"Makanan gue belum abis dek!!"

"Cepetan," Keenan mencebik kesal lalu menaiki motornya tidak lupa memakai helmnya, diikuti oleh Arsyila. Keenan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Keenan merasakan berat diarea punggungnya, ternyata Arsyila menyandarkan kepalanya dipunggung Keenan .

"Dek, lo gak molorkan?"

"Ngantuk" Keenan menarik kedua tangan Arsyila dipinggangnya, sebelah tangannya ia menggenggam tangan Arsyila yang berada dipinggangnya agar tidak jatuh.

"Tidur aja, nanti gue bangunin kalau udah nyampe"

"Hmm," Keenan mengendari motornya sebelah tangan, berbahaya memang. Tapi lebih bahaya lagi jika Arsyila tidak ada yang memegangi.

Kedatangan Arsyila dan Keenan di hadia tatapan tidak suka dari para siswa siswi. Karena mereka sudah bersepakat tidak ingin memberitukan orang orang kalau mereka adalah saudara. Hanya teman teman terdekatlah yang mengetahuinya.

Keenan menghentikan motornya diparkiran sekolah, ia menepuk nepuk tangan Arsyila agar terbangun. Namun, Arsyila tidak terbangun sama sekali.

"Etdah ni anak, adiknya siapa sih lo kebo banget" Keenan memencet hidung Arsyila, sehingga kedua mata Arsyila terbuka.

Arsyila mengambil nafas dalam dalam pasokan nafas nya tertutup oleh tangan Keenan.

"Abang lepasin woyy!!" Ucap Arsyila kesal, sedangkan Keenan terkekeh lalu melepaskan tangannya dari hidung Arsyila.

"Lo mau bikin gue mati?!" Arsyila menatap Keenan tajam.

"Tadinya mau gitu, tapi gak jadi. Nanti gaada lagi yang gue usilin kalau lo mati" Keenan terkekeh.

"Mangkannya bangun, punggung gue berat nih dek," Arsyila mencebik kesal lalu menuruni motor Keenan.

"Udah ah,gue mau ke kelas. Kepala gue pusing bang" Keenan menuruni motornya lalu mendekat ke arah Arsyila. Ia menatap Arsyila dengan tatapan khawatir.

"Lo sakit dek? Pulang aja yuk?"

"Gak bang, gue cuma pusing doang"

"Kenapa gak bilang ke gue tadi? Kalau gitu lo gak akan gue biarin sekolah."

"Gue pusing karena dibangunin tiba tiba!!" Arsyila berlalu pergi meninggalkan Keenan.

🐣

ARSYILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang