Part.6

101 34 10
                                    

"Assalamualaikum, mamah yuhuu.. Arsyila yang cantik pulang" teriak Arsyila.

"MAMAH?"

Arsyila beranjak ke dapur berharap menemukan Mamah nya disana.

"Mah?"

Arsyila cemberut tidak ada Mamah. Tiba tiba datang Bi Asih pembantu rumah Arsyila.

"Bi asih, Mamah mana?" Tanya Arsyila

"Nyonya berangkat dari pagi. Nyonya bilang ada urusan pekerjaan diluar negeri. Jadi akan pergi selama beberapa hari. Maaf tidak menunggu Non Arsyila dan Den Keenan pulang" jelas Bi Asih.

"Papah juga bi?"

"Iya Non"

"Yaudah makasih bi" Arsyila berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Disambarnya ponsel yang tergelatak diatas kasur. Ada beberapa chat dari Keysha, grup dan memang ada satu pesan dari Mamah. Sama persis seperti yang disampaikan Bi Asih.

Arsyila turun dari kamarnya, memutuskan santai santai di ruang tengah sambil menonton televisi dan menunggu Keenan pulang.

Pintu masuk rumab terbuka dan menampakan Keenan, Keenan memasuki rumah dengan langkah so cool.

"ABANGG!!"

"Apaan sih? Bisa gak sih lo sehari aja gak teriak teriak dek, panas kuping gue" Keenan menghampiri Arsyila lalu duduk disofa samping Arsyila.

"Gitu aja ngambek, abang Mamah sama papah pergi lagi ke luar kota"

"Kan emang udah biasa, lagian juga masih ada gue lo gausah takut"

"Udah ah mending gua maen PUBG dari pada ladenin lo" ucap Keenan

Keenan sedang bermain game, dan Arsyila dirinya terkacangi oleh Keenan yang masih saja asik bermain.

"Tembak woi!"

"Bego anjir!"

"Woi woi kanan tuh ada musuh!!!"

"Darah gue abis!!"

"Itu musuh bego!!!" Arsyila memutar bola matanya malas. Tiba tiba sebuah ide terlintas dipikirannya.

"Aduh dek, awas dulu," bukannya menjauh, Arsyila malah menyundul nyundulkan kepalanya di dada bidang Keenan dengan tangan tertiban oleh tubuh Arsyila

"Syila awas dulu, gue bentar lagi menang," Keenan mengangkat kepala Arsyila agar menjauh dari dirinya. Arsyila mendengus kesal diperlakukan seperti itu.

Ia tidak menyerah begitu saja, Arsyila menyenderkan kepalanya dipundak Keenan.

"IYA ITU TERUS TEMBAK!"

"BANG TEMBAK ITU ADA CEWEK BAHENOL"

"TEMBAK BANG TEMBAK!"

"TUMAN!!!" Keenan meringis sakit ditelinganya karena Arsyila berteriak di telinganya.

"Dek awas dulu ishh!!" Lagi lagi Arsyila mengganggu Keenan. Arsyila berbaring di sofa dengan kaki menendang tubuh Keenan, sesekali terkena pada ponsel Keenan.

"Arsyila!!" Keenan menatap Arsyila dengan tatapan tajam.

"Apaa?!!" Ucap Arsyila tidak mau kalah.

Bel rumah berbunyi berturut turut, tanda sang tamu sudah tidak sabar. Bi asih membuka kan pintu.

Beberapa saat kemudian suara heboh Devan dan Satria terdengar.

Devan menyimpan buah Apel diatas meja sedangkan Satria sudah ngacir kedapur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSYILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang