Part.1-Murid Baru

35 5 2
                                    

Banyak yang bilang kalau udah kelas 12 itu harus belajar lebih keras untuk ujian nasional dan masuk universitas. Setiap siswa pasti akan belajar sungguh sungguh karena nilai mereka bisa mempengaruhi masa depan mereka nanti,walaupun ada juga yang cuek,merasa bodo amat dengan nilai mereka dan hanya main main.

Tiga orang sahabat Aylana,Abigail,dan Navia adalah murid yang termasuk pintar di sekolah mereka. Kalau dilihat dari dua kelompok tadi,mereka adalah kelompok murid yang belajar keras,dan saling membantu saat belajar,walaupun saat belajar selalu diselingi candaan yang terkadang malah membuat mereka berhenti belajar.

Mereka sudah bersahabat sejak SD sampai sekarang,walau saat SMP Aylana tidak satu sekolah dengan Abigail dan Navia. Mereka sudah seperti saudara kandung,sangat dekat. Mereka selalu berbagi cerita,saling curhat,dan selalu menjadi tempat bersandar bagi satu sama lain.

"Woy Na,ini gelang lo jatoh di depan kamar mandi." kata Navia yang baru keluar dari toilet rumah Abigail dan melempar gelang itu kearah Aylana.

"Eh,kok ada disana sih?" kata Aylana sambil memakai kembali gelangnya yang dilempar oleh Navia.

"Lagian lo gimana sih,katanya gelang berharga,tapi ceroboh banget." Navia sedikit membentak sahabatnya yang ceroboh itu lantaran kesal karena gelangnya itu seringkali jatuh dan hilang. Bukan tanpa alasan,tetapi karena saat gelangnya ahilang,Aylana pasti meminta bantuan sahabatnya untuk mencari gelang tersebut. Dan saat Aylana meminta bantuan,Navia pasti sedang sibuk mengerjakan sesuatu,hal itu seperti sudah direncanakan untuk mengganggunya. Tapi sesibuk apapun,Navia tetap membantu Aylana.

"Hehe,ya maap Nav. Tapi makasi ya dah dibalikin." Kata Aylana sambil memeluk Navia yang sudah duduk disampingnya.

"Serah deh,nanti nanti kalo tu gelang ilang lagi gue gamau bantu nyariin." kata Navia dan dibalas cengiran oleh Aylana.

"Emang lo masih nungguin cowo masa kecil lo itu Na?" tanya Abigail setelah dari tadi menyimak.

"Lagian ngapain di tungguin sih Na?Lo waktu itu masih kecil,yakali lo suka sama dia,ga masuk akal aja gitu. Lagian ya,kalaupun sekarang lo ketemu lagi sama cowo itu,lo belum tentu inget dia dan dia belum tentu inget sama lo." Kata Navia sambil menyantap kue pemberian mama Abigail.

"Kan udah sering gue bilang,gue pake terus gelang dari dia,biar kalo ketemu,dia bisa ngenalin gue lewat gelang ini. Lagian kalo masih kecil emang kenapa? Walau masih kecil juga punya hati kan,gue gatau gue suka,cinta atau gimana ke dia gue juga ga ngerti,intinya gue sayang dia,hehe." kata Aylana menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan sahabatnya itu. Navia dan Abigail selalu mendapat jawaban yang sama dari Aylana, mereka tidak mengerti,bagaimana bisa Aylana yang saat itu baru berumur 8 tahun menyukai anak laki-laki yang baru seminggu ditemuinya.

●●●

Hari ini dikelas IPA-2,seperti hari biasanya,kelas ramai oleh murid murid yang mengobrol,dan bercanda. Tapi ada juga yang yang sedang membaca buku,mendengarkan musik,dan belajar.

"Selamat pagi anak-anak." Bu Sri wali kelas mereka masuk kedalam kelas diikuti oleh seorang murid laki laki,anak-anak yang berisik pun seketika diam dan duduk ditempatnya masing masing.

"Pagi Bu." jawab seluruh murid bersamaan.

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru,namanya Rendra." Bu Sri memperkenalkan murid di sebelahnya lalu mempersilahkannya untuk memperkenalkan diri.

"Nama gue Narendra Giovanni,panggil aja Rendra,gue pindahan dari Jakarta." murid yang lain bertepuk tangan dan bersorak,apalagi murid perempuannya,mereka paling berisik.

"Na,ganteng banget ih itu si Rendra." kata Navia girang setelah Rendar memperkenalkan diri.

"Si Dirga gimana itu woy?" kata Aylana sambil melihat orang yang duduk di belakangnya,Dirga-pacar Navia.

"Dirga juga ganteng kok,gantengan Rendra tapi,hehe." kata Navia,Dirga langsung memasang muka datarnya.

"Rendra duduk di belakang sana ya,sama Dirga." kata Bu Sri menunjuk kursi kosong disebelah Dirga.

"Gue Dirga,ketua kelas disini." kata Dirga memperkenalkan diri setelah Rendra duduk.

"Ini Navia,pacar gue. Kalau ini Aylana,temen gue dan Navia." lanjut Dirga memperkenalkan Navia dan Aylana.

"Sejak kapan gue jadi temen lo?ngada ngada lo." kata Aylana tidak mengakui Dirga sebagai temannya.

"Dih,awas ya lo,jangan nanya nanya tugas lagi ke gue." ancam Dirga.

"Sapa juga yang mau nanya ke l-"

"Hai Rendra,gue Navia. Ni makhluk dua diemin aja deh,lagi pada ga sehat kayanya." kata Navia memperkenalkan diri.

"Gue Rendra." kata Rendra singkat,lalu mengeluarkan buku dari tasnya.

"Wow,dingin amat." kata Aylana sambil menghadap kembali ke mejanya diikuti oleh Navia.

Aylana,Navia,Dirga,Rendra,dan murid lain pun kembali fokus pada pembelajaran.


Next?
Hai,ini work pertama aku dan ini tuh gak murni work aku sendiri karena aku ngetik ini bareng temen-temenku:)
Oke,enjoy yaa.
Vote and comment-nya jangan lupa,krisarnya juga boleh,makasih banget malah.
Happy Reading~
-Naa

HelianthusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang