"Salsa,lo ngapain disini?" Abigail melihat Salsa sedang duduk sambil menundukan kepalanya di balik pohon terbesar yang ada di dilapangan.
"Lo pada ngapain kesini?" tanya Salsa setelah menyadari keberadaan Aylana dan Abigail.
"Lo nangis Sal?" tanya Aylana setelah melihat jejak air mata di wajah Salsa dan mata Salsa yang memerah.
"Bukan urusan lo. Pergi aja kalian,ga usah peduliin gue." Salsa memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh Aylana dan Abigail. Aylana dan Abigail tidak menggubris ucapan Salsa dan mendekati Salsa,lalu mereka duduk bersama dengan posisi Salsa berada di tengah.
"Kita ga akan pergi Sal,jadi jangan buang tenaga lo buat nyuruh kita pergi." kata Abigail sambil menyimpan tasnya di tanah.
"Ya udah kalo kalian gamau pergi." Salsa berdiri dan hendak pergi,tetapi belum sempat Salsa melangkah,tangannya di tahan oleh Abigail dan ditarik,sehingga Salsa jatuh terduduk di tempatnya semula.
"Kita cuma khawatir sama lo Sal,kita gatau masalah lo sama Dara apa,kita juga ga berhak buat tau masalah lo. Kita cuma pengen bantuin lo doang." kata Abigail.
"Gue ga pernah minta bantuan lo. Lagian lo bisa bantu apa sih emangnya,ngedeketin gue lagi sama Dara gitu? Gak akan bisa,lo tau kan Dara orangnya kaya gimana,sekali benci sama orang ya benci aja terus. Dan gue gamau ambil resiko jadi bahan bullyan Dara karena maksa Dara buat balik jadi temen gue." ucap Salsa panjang lebar membalas ucapan Abigail.
"Tapi faktanya lo udah mulai di bully sama Dara Sal,ga inget kejadian di kantin apa gimana sih." kata Aylana geram. Salsa hanya diam mendengar ucapan Aylana,tidak tahu harus menjawab apa karena ucapan Aylana memang benar adanya.
"Kalo lo gabisa jadi temen Dara lagi,lo bisa kok jadi temen kita,kita siap kapan aja buat jadi temen lo" kata Abigail sambil tersenyum manis. Entah tersentuh,malu,sedih atau bagaimana,salsa menundukan lagi kepalanya terisak pelan. Aylana dan Abigail merangkul pundak Salsa dan menepuknya pelan untuk menenangkannya.
●●●
"Sal,lo tau Malik kan? Cowo di kelas IPA-3." tanya Dara pada Salsa saat jam istirahat. Temannya yang lain sudah pergi ke kantin lebih dulu,mereka masih berada di kelas.
"Malik? Bukannya gebetan lo ya Dar?" Kata Salsa sambil mengingat nama Malik,seingatanya Dara pernah bilang kalau dia menyukai Malik,cowok cool nan tampan di sekolahnya.
"Iya,lo tau kan? Nah lo bantuin gue deketin si Malik ya Sal,gimana pun caranya gue harus dapetin Malik." kata Dara memohon.
"Kenapa gue Dar? Kenapa gak lo sendiri aja,atau minta ke yang lain Lagian gue juga gak terlalu berpengalaman juga soal cowo." tanya Salsa meminta alasan kenapa harus dia yang mendekatkan Malik dengan Dara.
"Ya gapapa,gue maunya lo yang deketin Malik. Jadi gimana,gamau nih?" bukan jawaban yang didapatkan Salsa,tapi malah pertanyaan yang membuatnya bingung.
"Ya udah deh,gue coba ya Dar." Salsa tidak berani menolak permintaan Dara,selain karena Salsa tau sifat Dara yang pendendam,juga karena Salsa tidak suka mempunyai musuh,apalagi menjadi musuh seorang Dara.
"Sal,besok gue mau nembak Malik,lo bawa Malik ke taman indoor yang deket rumah gue itu ya Sal,please..." pinta Dara.
"Gue harus bilang apa ke Malik? Dia ga akan semudah itu kali buat ikut gue." tanya Salsa.
"Ya terserah lo,gimana pun caranya lo harus bawa dia ke taman." kata Dara tidak peduli apapun yang akan dilakukan oleh Salsa.
"Ya udah,kalo gitu lo tau gak,si Malik sekarang dimana? Gue bilang sekarang aja." tanya Salsa berharap dia bisa segera menemukan Malik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helianthus
Teen FictionHelianthus,dalam bahasa latin berarti 'Bunga Matahari'. Sedangkan 'Bunga Matahari' itu sendiri melambangkan kesetiaan dan kepatuhan. Kelopaknya melambangkan kehidupan yang diiringi keceriaan,kebahagiaan,semangat,dan memberikan energi positif bagi ya...