Menulis untuk kalian itu apa? -Lady-glad
☕☕☕
Kita sebagai penulis itu harus bisa menyesuaikan diri dengan cerita, dalam artian bukan keadaan diri lagi galau terus ceritanya harus galau, engga. Banyak banget yang ngira ketika aku nulis quotes atau puisi yang mellow, itu karena aku galau. Maybe ga aku aja ya, dari kalian pasti punya temen atau kenalan, "Ih kamu galau ya? Quotesnya ngena ke hati nih." Ga semua yang kita curahkan dalam tulisan tuh sesuai dengan keadaan saat itu. Terkadang cuma buat memenuhi konten karya aja, kan?
Oh, ya, kalian sebagai penulis mungkin ga asing ya sama kata 'outline', rata-rata penulis itu pake outline.
"Outline itu apa sih?"
Outline itu semacam rangkuman tentang cerita yang bakalan kita buat.
Misalnya aku mau buat cerita judul SAKURA, itu aku tulis secara garis besar alurnya mau gimana, terus karakter tokoh utamanya gimana sih, problemnya apa, penyelesaiannya mau gimana. Ditulis dibuku atau diketik di note tentang itu. Biasanya ada yang sampai detil banget ditulis ringkasan part 1, part 2 sampe tamat.
Cape?
Mungkin iya, tapi justru itu yang ga bikin kita stuck nulis. Meminimalisir berhenti di tengah jalan.
Jujur aku pribadi ga pernah pake outline yang detail apa lagi sampe ditulis ringkasan per-partnya, aku cuma nyiapin 1 buku tulis yang itu khusus buku cerita wattpad aku, isinya cuma judul-judul cerita aku, nama tokoh dan nama asli pemeran (yang readers aku, pasti tau kalau semua cerita aku itu pake visual, moodboster banget buat aku) nah nama aslinya aku tulis, quotesnya aku tulis juga, itu doang kalau aku.
Bosan menulis pasti ada, stuck pasti ada. Tapi karena aku orang yang apa-apa selalu 'memaksakan diri', jadi mau stuck kek, mau bosan kek, mau itu unmood sekalipun aku paksain nulis.
"Emang bisa?"
Bisa karena terbiasa, kalau ga bisa berarti belum terbiasa.
Kalau kalian nanya kaya gitu, jelas aku jawab 'bisa', karena dari awal aku nulis ya kaya gitu. Bukan berarti menaruh semuanya yang benar-benar maksain diri banget, engga. Cuma memaksakan imajinasi gimana caranya cerita itu ga boleh berhenti, harus tetep lanjut. Dan aku nyaman, karena kalau ga dipaksa suka, "ah males nanti dulu lah" / "duh banyak imajinasi tapi males ngetik" / "pengen banget lanjut tapi ga ada imajinasi."
Kalau kalian ga bisa, jangan ikutin cara aku. Tapi kalau penasaran, silakan dicoba semoga ga jadi stress, ya. Karena yang namanya 'memaksa' itu ga enak, biasanya.
Kalian sebagai penulis harus konsisten sama tulisan/cerita yang lagi dibuat, termasuk sama karakter tokohnya juga. Kalau kalian di awal mau si A sama B itu problem kisah cinta, ya konsisten sampe itu terlaksana. Jangan tiba-tiba, "ah ganti aja lah problemnya jadi si A sama C, B kayanya terlalu blablabla."
Please, mulai konsisten dari sekarang, biar terbiasa sampe kapanpun tetap konsisten dan komitmen. Karena kalau ga dilatih buat konsisten, susah nantinya. Jangan sampai menyesal ya, ga semua hal sepele itu mudah dijalani.
Genre teenfiction atau fiksi remaja gitu banyak banget yang nulis, pernah ga sih baca cerita teenfiction alurnya kok sama kaya alur cerita punya orang lain? Itu mereka bukan saling copas alur atau semacam plagiat, tapi karena emang rata-rata terinspirasi dari pengalaman kisah nyata, diremix sama khayalan. Banyak yang gitu penulis, termasuk aku juga pernah. Kaya selintas inget masa lalu, atau inget orang-orang yang pernah menyakiti, dll.
Secara ga langsung, mereka adalah inspirasi aku berkarya.
Buat kalian nih, jangan pernah membandingkan karya kalian sama orang lain (itu kalau kalian pribadi yang mudah down, mudah unmood, kepikiran). Kaya aku, misalnya. Stop banding-bandingkan karya kalian dengan orang lain, justru kalau kalian membandingkan karya sama yang lebih wow, kalian malah nanti ngerasa minder, tiba-tiba insecure lah, terus ga mau lagi nulis karena ngerasa karya kalian masih jauh tertinggal.
Kalau membandingkan untuk menjadi motivasi diri, it's oke. Jadikan karya orang lain itu cambuk buat kalian semakin semangat menulis. Nih ya, kalau kalian membandingkan karya bukan untuk dijadiin motivasi, kalian pasti diem, merenung sendiri gitu kaya mikir, "gimana sih caranya biar kaya dia" / "dia udah jauh tuh."
Kalau kalian down, kalian ga maju-maju dong? Harusnya kalau kaya gitu kalian itu semakin semangat buat ngejar. Tapi ngejar/bersaing secara sehat ya, jangan sampe bersaing yang menimbulkan perpecahan. Kan sama-sama penulis, harusnya bisa lebih bijak dan saling mengerti satu sama lain, oke?
Oh iya nih dalam menulis cerita juga kita perlu tau tanda baca, penulisan, unsur menulis novel atau cerpen, bahkan dialog tag yang baik. Kalau kalian masih belum mahir, ga apa-apa. Sama aku juga awal kaya gitu masih bingung ga tau apa-apa. Namanya juga belajar, butuh waktu dan proses itu ga singkat, kan? Terus belajar aja.
Untuk dialog tag, aku bisa kasih contoh singkat. Cermati aja perbedaannya, ya.
☕ contoh 1
"Apa kabar? Kamu berubah banget, makin cantik." Barry menatap Satifa dengan tatapan memuji dan ada senyum terukir di bibirnya.
"Apa kabar? Kamu berubah banget, makin cantik," ucap Barry seraya menatap Satifa dengan tatapan memuji dan ada senyum terukir di bibirnya.
☕ contoh 2
Abyan merangkul Regas dan ia tertawa. "Seorang Regas bisa bersikap santai? Jagoan Atma emang mantap."
Abyan merangkul Regas dan tertawa, lalu ia berkata, "Seorang Regas bisa bersikap santai? Jagoan Atma emang mantap."
☕☕☕
Buat kalian, jangan terlalu dengerin apa kata orang lain yang mau ngejatuhin, jangan terlalu dipikirin juga walau emang pasti kepikiran, karena itu bisa jadi senjata tajam buat diri kalian dan karya kalian nantinya.
"Ah cerita kamu jelek."
"Apaan cerita dia votenya dikit."
"Viewersnya dikit, banyakan aku."
"Kamu kok tulisannya acak-acakan?"
"Kamu masih harus terus belajar, karya kamu masih anjlok."Stop!
Jangan didengerin, jangan ditanggapin. Cukup kalian keep dan tetap bersyukur, kalian harus jadi tameng kuat yang menangkal semua senjata. Wajar kok banyak yang jatuhin ketika kita asik berkarya, tapi jangan benci sama mereka yang udah buat kalian jatuh. Harusnya kalian dan kita semua semakin bersyukur, karena berkat mereka kita jadi tau gimana rasanya kecewa lalu jatuh, namun kembali bangkit dan berjuang lagi. 💪🏻
Bayangin orang-orang kaya mereka ga ada di hidup kita, apa kita bakal bisa sabar ketika kecewa? Bisa rasain bangkit terus setelah jatuh banget? Ga ada karya yang jelek, semuanya bagus, cuma karena penilaian orang beda-beda jadinya ada yang menyinggung. Jadiin pelajaran aja, jangan berhenti buat berkarya. Karena ada pepatah, kalau kita punya karya terus diri kita meninggal, karya kita tetap abadi.
Sesuai dengan tema mentoring, "Literasi karir abadi tak terbayarkan"
Terakhir dari aku, terus berkarya tanpa henti. Jangan pernah memakai karya dengan hak cipta orang lain sebelum mendapat izin langsung, dan tetap semangat untuk kita semua, ya!!! 🍁
☕☕☕
Gimana nih Moccagank, pahamkan sama materi ka Lady-glad? Yuk, yang mau tanya-tanya seputar materi kepenulisan ka Septi silakan isi di kolom komentar ya❣ Semoga bermanfaat✒
