Cinta Prita

6 0 0
                                        

Sudut Pandang Penulis Mayor dan Indie Dan Bagaimana Menulis Dengan Rasa



Akun Wattpad namanya Cintaprita, ada yang tahu gak? Atau ada yang pernah baca salah satu ceritaku? Nggak ya, yaudah deh next ...

Jadi disini aku bakal bawain mentor dengan tema "Sudut Pandang Penulis Mayor dan Indie dan Menulis Dengan Rasa"


Jadi, apasih bedanya nerbitin cerita di penerbit Indie dan Mayor? 


Biasanya keinginan setiap penulis itu, ingin diterbitkan ceritanya dan masuk ke toko buku offline (Gramedia, Gunung Agung dll), awalnya akupun begitu, pengennnn banget salah satu bukuku masuk sana. Apakah kalian juga??


Nah untuk itu aku udah melakukan banyak cara supaya ceritaku masuk sana, salah satunya aku DM satu-satu instagram penerbit mayor buat promosiin ceritaku. Tapi hasilnya mengecewakan guys :"( gak ada satupun yg bales DMan ku, yaudahlah ya waktu itu aku udah nyerah, dan akhirnya cerita pertamaku yang berjudul 'Married With Senior' aku terbitin di Penerbit Indie. Awalnya aku ngerasa gak semangat banget, karena itu bukan keinginanku. Tapi lama-lama setelah melakukan berbagai proses untuk penerbitan, ternyata enjoy juga terbit di Indie, semua hasil kerjanya aku suka, rapi dan sangat teliti. Untuk masalah royalti dan segala macamnya juga tidak dipersulit:") nah untuk itu aku jadi gak terlalu berekspektasi untuk terbit di Mayor.Dan untuk ceritaku yang bisa masuk Gramedia, di mayor ini prosesnya sama saja seperti di Indie. Hanya saja aku merasanya pas di mayor ini cepet banget gitu tiap prosesnya sampai ke tahap pemasaran, mungkin karena mereka sudah sangat profesional dan juga banyak pekerjanya. Dan untuk hasil akhirnya pun tidak jauh beda dengan penerbit Indie, cukup memuaskan.


Jadi, kesimpulannya, dari penerbit Indie dan Mayor sendiri yang jelas terasa bedanya itu dari segi pemasarannya. Kalau penerbit Indie biasanya akan memasarkan novel kita lewat toko buku online saja, sedangkan penerbit mayor memasarkan buku kita lewat toko buku online dan ofline tentunya Gramedia. Sedangkan kalau dari segi Editing, layout dan lain lain aku gak merasakan perbedaan yang ketara soalnya baik itu penerbit Indie atau Mayor sama-sama memiliki kemampuan yang mumpuni menurutku.


Selanjutnya untuk menulis dengan rasa.


Gimana sih menulis dengan rasa versiku?


Cukup menulis apa yang mau kamu tulis. Biasanya beberapa penulis ikut-ikutan nulis dari apa yang lagi trend. Misal salah satu cerita tentang 'Perjodohan' lagi ngehits banget, terus kalian ikut-ikutan bikin cerita tentang 'perjodohan' juga, padahal kalian sendiri kurang pandai mengembangkan cerita yang bertema demikian. So, buat tulisan yang benar-benar menggambarkan diri kalian, ikuti kata hati. Jangan misalkan kamu baca cerita judulnya 'A' gaya penulisan si authornya sangat bagus dan kamu kepingin nulis dengan gaya yang sama, itu salah besar. Karena setiap penulis memiliki gaya kepenulisan masing-masing yang berbeda.


Dan lagi, menulis itu untuk 'hobby' ya prinsipnya bukan untuk 'terkenal'. Percaya deh semua penulis itu gak mungkun langsung terkenal, pasti banyak juga kegagalan-keggalan yang gak pernah readersnya tahu. Nikmati setiap hobby yang tertuang dalam kata, sehingga pas kalian nulis ngeras relax dan enjoy. Ketimbang penulis yang selalu ngejar viewrs dan Vote. Santai aja, sedikit demi sedikit lama-lama juga jadi bukit😊


Mungkin cuma segitu aja beberapa tips yang bisa aku kasih buat kalian, aku cuma manusia biasa yang lagi belajar nulis, maaf-maaf kalo banyak sotoinya hehe ... Intinya 'Mulailah menulis jika itu hoby kalian, jangan mulai nulis karena ingin terkenal' asiapp, makasih semuanyaa^^



MoLiteracyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang