Ngedrop

21 1 0
                                    

Pagi yang cerah. Cahaya matahari pagi menembus jendela kamar Valery. Bangun dan beranjak menuju kamar mandi. Memakai seragam lengkap dan turun ke bawah. Tapi, pagi ini terasa beda. Tubuh Valery melemas dan tak bergairah. Wajahnya memucat dan kepalanya terasa pening.

"Pagi kak,.."

BRUGHHH

"Kak Ale" teriak Geraldo buru-buru menghampiri Valery yang sudah terbaring di lantai

"MAAA, PAAA" teriak Geraldo khawatir

Tak lama dari itu mamanya datang

"Valery" mama berlari menghampiri kedua anak nya itu.

"PAAA, papaa" teriak Fitry memanggil suaminya yang masih ada di bawah

Papanya datang dan terkejut melihat hal yang terjadi. Buru-buru menggendong putrinya masuk ke dalam mobil yang di ikuti oleh Fitri dan Geraldo

"Sayang, kamu pergi ya ke sekolah" ucap Fitri kepada Geraldo

"Tapi maa, aku mau lihat kak Valery"

"Nanti kamu ketinggalan pelajaran. Udah ya, kakak kamu gapapa, dia pasti baik-baik aja" bujuk Fitri

Mau ga mau Geraldo pun harus menurut. Dia pun pergi ke sekolah.
Mama dan papanya langsung membawanya ke rumah sakit yang sudah biasa mereka kunjungi

✨✨✨

"Suss, tolong suss"

Para suster datang membawa brankar. Buru-buru membawa Valery masuk ke ruang UGD.

"Mohon tunggu di sini ya, kami akan memeriksa pasien" ucap salah satu suster pada Fitri dan Hedy lalu menutup pintu ruangan tersebut.

Air mata Fitri berjatuhan di pindah Hedy. Khawatir terhadap kondisi putrinya.

"Jangan nangis terus ma,Valery pasti bisa sembuh" Hedy mencoba untuk menguatkan Fitry yang sedari tadi tak dapat menahan tangis nya.

Tak lama kemudian dokter Harry yang biasa menangani Valery pun keluar dari ruangan tersebut. Fitri dan Hedy buru-buru menjumpainya dan menanyakan kondisi putrinya

"Gimana dok keadaan putri kami?" Tanya Hedy pada dokter Harry

"Apakah akhir-akhir ini dia ada melakukan hal yang berat?" Tanya dokter Harry

"Tidak dok" jawab Fitri

"Baiklah, dia hanya kecapean. Mungkin banyak aktivitas ynag dia lakukan di sekolah. Tapi tenang saja, saya sudah memeriksa dia" jelas dokter Harry pada mereka

"Terima kasih dok" ucap Hedy pada dokter Harry

"Dok, apakah kami sudah bisa menjenguk putri kami?" Tanya Fitri

"Ohh, silahkan"

Fitri dan Hedy buru-buru masuk ke dalam ruangan tersebut dan melihat kondisi putrinya. Ternyata Valery belum sadarkan diri. Fitri kembali menangis melihat putrinya yang terbaring lemah di atas brankar. Fitri mengelus kepala putri nya. Hedy yang berada di samping Fitri hanya dapat menenangkan istrinya itu

"Udah sayang, jangan nangis lagi. Kan dokter Harry tadi udah bilang kalau Valery hanya kecapean"

Tak lama kemudian, Valery perlahan membuka matanya. Seketika senyuman lebar terpancar dari wajah Fitri dan Hedy.

"Valery" Fitri memeluk putrinya itu di ikuti rintik tangisan

"Maa, jangan nangis lagi ya, Valery gapapa kok. Nanti kalo mama nangis terus Valery jadi ikut sedih" ucap Valery sambil memegang tangan mamanya tersebut

Gafin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang