Rasa

15 3 0
                                    

Tok tok tok

Seseorang membuka pintu berwarna hitam itu

"Ehh Valery, kok jam segini baru pulang?" Tanya Firti pada putrinya sambil berjalan masuk ke dalam.

"Emm hehe" Valery bingung harus menjawab apa

"Yaudah mandi sana"

Valery berjalan menuju kamarnya untuk mandi. Saat di depan pintu kamarnya tak sengaja dia bertemu dengan Geraldo yang baru saja keluar dari kamar

"Baru pulang Lo kak, ke mana aja?" Tanya Gafin mendekati Valery

"Kepo Lo" jawab Valery sambil cengengesan

"Dihh, ngapa lu senyum-senyum? Kesambet lu ya?" Ucap Geraldo merinding melihat tingkah aneh kakaknya tersebut

"Enak aja lu" jawab Valery melotot

"Ihh merinding gue, Sono mandi lu" Geraldo pun berjalan turun ke bawah

Valery masuk ke kamarnya lalu mandi. Tak lama kemudian dia punkeluar dan membaringkan tubuhnya di kasurnya. Dia tampak kelelahan karena seharian tertimpa sial. Dia bernostalgia dengan pikirannya. Mengingat hal-hal yang terjadi tadi. Seketika bayangan yang muncul adalah sosok lelaki yang di hukum bersama-sama dengannya

"Kalau di kiat-kiat, si Gafin ganteng juga ya, meskipun rada cuek sih" gumam Valery sambil tersenyum

"Ehh, gue kok jadi mikirin dia sih haha" gumam nya kemabali sambil terkekeh

Memang, cinta bisa datang kapan pun dan pada siapa pun. Tapi.. apakah yang Valery rasakan adalah cinta? Siapa yang tau akan hal itu

Bagaimana dengan Gafin? Apakah Gafin memikirkan hal yang sama pula?

Gafin memasukkan motor miliknya itu ke dalam bagasi. Dia masuk ke rumahnya dan buru-buru mandi. Tak lama kemudian dia selesai mandi dan mengambil ponsel yang berada di kantong jaket nya.

"Gafin" seseorang memanggilnya dari luar kamar

"Hmm?"

"Mama masuk ya" ternyata itu namanya. Yang baru saja pulang dari kantor

"Hmm" jawabnya singkat. Bahkan pada mama nya pun dia sedingin itu?

"Kamu dari mana aja sayang?" Tanya mamanya pelan

"Sekolah"

"Tumben kamu pulang jam segini, kemana aja?" Tanya mamanya lagi

"Ga perlu tau" balasnya dingin

"Mama ini kan mama kamu, jadi mama berhak tau" ucap mamanya sambil mengelus kepala anak nya tersebut

"Sejak kapan mama mau tau sama aku? Sejak kapan mama peduli sama aku?" Ujar nya sambil menatap mamanya serius

"Mama peduli sama kamu"

"Hahh, bukannya mama sama papa sibuk sama kerjaan terus?"

"Kan ini demi kamu juga sayang" balas mamanya lembut

"Gini ya ma, lebih baik aku punya orang tua yang biasa-biasa aja tapi dapat kasih sayang yang besar, dari pada hidup berkelimpahan tapi ga pernah ngerasain gimana itu kasih sayang orang tua." Tambahnya lagi, kali ini dia sangat serius dan emosional

"Gaf,.."

"Udah ma, lebih baik mama keluar dan urusin kerjaan mama yang lebih berharga dari aku" potong Gafin

Mamanya pun keluar dengan rintikan air mata. Entah mengapa suasana nya jadi gini. Selama ini Gafin di besarkan oleh bibinya. Mama dan papanya selalu sibuk mengurus pekerjaan, sehingga tidak ada waktu untuk mengurus Gafin. Gafin mencoba untuk merilekskan kembali pikirannya dan tiba-tiba memikirkan perempuan yang dia gendong tadi siang. Entah mengapa dengan memikirkan perempuan itu pikirannya bisa sedikit mendingin

"Valery" gumam Gafin

"Kenapa pikiran gue bisa adem gini ya pas kepikiran sama dia?" Tanyanya pada dirinya sendiri

"Hahaha, sialan" kekehnya kembali

Udah-udah, segitu dulu sama Gafinnya, kita balik ke Valery

'Ay, ay, Ay i'm your little butterfly' dering hp Valery

"Lah anjir, bwahaha sejak kapan dering hp gue kaya gitu, ganti-ganti. Nurunin reputasi aja nih orang"

Hikss, maafkan aku Val

Saat sedang asik memainkan ponselnya, tiba-tiba seseorang menelfon Valery. Valery bingung karena orang yang menelponnya adalah no yang tidak di kenal. Akhirnya dia mengangkat karena kepo

Togel: Halo
Valery: Ya? Siapa ini?
Togel: Gue Gafin

Yang benar aja!! Ahh ayolah, hal ini membuat Valery sontak membatu.

'anjir, setan, goblok, kuyang, cimoy. Sriusan ini Gafin, anjir anjir anjir jantung gue kenapa dag duh set gini?' celotehnya dalam hati

Oiya guys, mwhehe maaf gue buatnya togel, soalnya no yang tidak di kenal wkwk

Gafin: Woi, diem aja lu
Valery: Ahh anu, eng-engga
Gafin: Gajelas Lo
Valery: Dapet no gue dari mana lo?
Gafin: Kepo Lo
Valery: Sialan
Gafin: Haha, gue vc ya
Valery: Hah?!
Gafin: Kenapa?
Valery: Gap-gapapa hehe
Gafin: okay

Panggilan video masuk

'wah, sialan. Makin ngada-ngada aja anjir. Jantung gue ga nyantai' ucapnya dalam hati. Mau tak mau dia pun mengangkat telfon itu

Gafin: Lagi apa Lo?
Valery: Lag-lagi rebahan aja
Gafin: Ohh
Valery: Lo?
Gafin: Sama, gue lagi rebahan juga
Valery: Ohh
Gafin: Udah mandi belom Lo?
Valery: Udah lah
Gafin: Masa sih? Tapi masih bau azab bwahaa
Valery: Ehh sialan, enak aja. Lo kali
Gafin: Haha, kenapa Lo?
Valery: Gpp
Gafin: Oke

Kali ini jantung Valery benar-benar ga kauran.

'anjir, gue harus nampak biasa aja, ntar gue ketauan lagi deg-degan bisa malu' ucapnya dalam hati

Valery: Ngapain Lo nelfon gue?
Gafin: Gpp, cuma mau liat muka Lo doang

'anjir, baru aja mau nenangin diri, ni kutu onta udah bikin bleng lagi' celotehnya lagi dalam hati

Valery: Haha, ada-ada aja Lo
Gafin: Lah haha, gue srius jir
Valery: Emangnya kenapa?
Gafin: Gue lagi banyak pikiran
Valery: Sini cerita sama gue

Entah mengapa Gafin mau saja menceritakan masalah keluarganya pada Valery. Seperti dia sudah mempercayai Valery 100%

Valery: Ohh gitu
Gafin: Hmm
Valery: Yaudah sih kalo gitu, kan mereka juga kerja buat Lo
Gafin: Iya, gue tau itu. Tapi gue ga butuh itu semua.
Valery: Gini ya Gaf. Mereka kan orang tua Lo, ga seharusnya Lo bersikap kaya gitu, apalagi ke mama Lo. Dia udah ngandung Lo selama 9 bulan, dan tega-tega nya Lo memperlakukan dia gitu?
Gafin: Tapi, mereka ga pernah mikirin gue
Valery: Iya gue tau itu, tapi kan mereka ngelakuin itu demi Lo, biar Lo bahagia. Mereka banting tulang dari pagi sampe malem demi nafkain Lo. Mungkin mereka belum bisa kasih Lo kasih sayang yang sesungguhnya, tapi dengan Lo makin menjauh dari mereka, Lo ga bakalan ngerasain hal itu. Coba Lo ubah sedikit perilaku Lo ke mereka
Gafin: Gue bakal coba. Makasih ya udah mau dengerin curhatan gue dan ngasih saran
Valery: Haha, Yoi. Kalo Lo ada masalah jangan sungkan-sungkan cerita sama gue.
Gafin: Yaudah, tidur sono Lo. Udah malem
Valery: Oiya haha
Gafin: Good night
Valery: Too

Telfon terputus.

Tampaknya ini malam yang indah. Malam yang di isi dengan video call. Sederhana sih, tapi ya itu dari kesederhanaan itu aja bisa bikin hati Valery bahagia.

Valery menutup matanya dengan senyuman dan menarik selimutnya.

Good night

Gimana guys, masih nyaman?

JANGAN LUPA VOTE KOMEN AND SHARE

🖤🖤🖤

Gafin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang