Menjenguk

1 1 0
                                    

Mark buru-buru keluar dari kelas menuju sebuah lokasi. Para murid lainnya juga sudah berkeluaran menuju rumah nya masing-masing. Sedangkan Gafin, masih tidak tau alasan si balik ketidak hadiran Valery.

Mark menaiki motornya dan menjalankan nya dengan kecepatan yang cukup kencang. Dia mengarahkan motornya itu menuju rumah sakit.

Namun, sebelum menuju rumah sakit tak lupa dia mampir dulu ke toko buah. Membawakan sebuah parsel untuk Valery.

✨✨✨

"Permisi" kata Mark pelan tidak ingin menggangu seseorang yang nampaknya sedang terbaring di atas brankar

Tadi pagi Mark mendapatkan kabar bahwa Valery sudah sadar. Hal itu membuat Mark bahagia dan buru-buru ingin menjenguk Valery.

Dia masuk dan menutup pintu ruangan itu. Sebelum masuk, dia bertemu Fitri mama Valery sedang berada di luar berbincang-bincang dengan seseorang

"Hai" sapa Mark dengan senyuman

"Hai" balas Valery menyapa. Wajah Valery masih tampak pucat dan lemas. Valery mencoba untuk duduk dan di bantu oleh Mark

"Gimana keadaan Lo?" Tanya Mark sambil duduk di sambil brankar

"Udah mendingan kok" jawab Valery mencoba untuk tetap tersenyum

"Nih gue bawain buah buat Lo"

"Makasih ya Mark"

"Iya sama-sama"

Suasana berubah menjadi hening. Saat ini kondisi Valery tidak seperti biasanya, tidak ceria dan ribut. Hal itu membuat Mark merasa canggung

"Oiya, Val Lo,..." Ucapnya terpotong

"Mark, Lo udah tau penyakit gue?" Potong Valery sambil memandang serius mata Mark

"Haa? Ohh, i-iyaa"

"Gue bisa minta tolong satu hal ga sama Lo?" Ucapnya lemas sambil mencoba meraih tangan Mark yang ada di samping

"Apa pun, selagi gue mampu" balas Mark sambil balik memegang tangan Valery

"Gue mohon jangan bilang ke siapa-siapa tentang penyakit gue ini. Cukup Lo dan keluarga gue aja yang tau" minta Valery dengan sangat memohon.

"Iya Val. Lo tenang aja, gue bakal jaga rahasia ini" jawab Mark sambil tersenyum meyakinkan Valery

"Makasih banyak ya Mark"

"Iya Val, sama-sama"

Mereka berbincang-bincang sedikit. Sama seperti biasa, kini Mark tidak lagi ingin canggung. Karena dia sangat membenci keheningan. Dia melemparkan beberapa lelucon konyolnya yang mampu mengocok perut Valery. Di tengah-tengah itu, tiba-tiba seseorang muncul dari luar sana

"Vall" mata cowo itu membulat saat melihat keadaan Valery yang terbaring lemah di atas brankar

Valery dan Mark serempak menoleh ke arah asal suara dan hal itu membuat Mark merasa tidak nyaman.

"Lo kenapa?" Tanya lelaki itu sangat khawatir. Siapa lagi kalau bukan Gafin. Valery masih diam dan menoleh ke arah Mark.

Perlahan Mark mundur dan beranjak dari bangku yang tadi dia duduki. Dia merasa kini posisinya tak lagi di butuhkan, karena sudah ada Gafin yang hadir untuk menemani Valery. Namun, langkah Mark terhenti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gafin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang