Luka

5 1 0
                                    

Sialan. Kata-kata Gafin membuat jantung Valery tak terkontrol. I love you? Ahh ayolah. Valery memilih untuk tidak menjawab nya

Valery mematikan ponselnya dan menelungkup kan wajah nya di bantal. Pipinya memerah senyumannya tak terbendung lagi

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Buru-buru dia menoleh dan beranjak membuka kan pintu. Ternyata itu mamanya.

"Iya kenapa ma?"

"Tolong beliin odol sama sikat gigi, pengharum ruangan, sama pembersih toilet ke mini market"

"Sendiri?"

"Nahh"

Geraldo baru saja keluar dari kamarnya entah mau kemana. Gafin bingung dengan mamanya yang tiba-tiba saja senyum padanya

"Kenapa nih?" Tanya Geraldo

"Temenin kakak kamu ke minimarket"

"Lahh"

"Udah temenin aja, ntar kembaliannya buat beli cemilan"

"Oke kalo gitu"

"Oke bentar ya, gue ambil hoodie gue dulu" Valery kembali masuk mengambil hoodie nya. Cuaca di luar lumayan dingin.

Mereka berjalan pergi menuju minimarket. Mereka berjalan karena kebetulan minimarket tidak terlalu jauh dari rumah mereka. Ada di persimpangan jalan raya

"Dek, Lo ga kedinginan?" Tanya Valery sambil mengusap tangannya sesekali

"Dingin sih kak" jawabnya sambil menggulung tangannya

"Trus kenapa pake baju tipis?"

"Males ngambil kak"

Mereka pun melanjutkan perjalanannya. Saat ingin menyeberang Valery di fokus kan pada sebuah motor yang terparkir di pinggir jalan dekat pot bunga besar

"Ehh dek, bentar deh" ucap Valery sambil menahan adiknya

"Kenapa dah kak?" Tanyanya bingung

Valery berjalan perlahan mendekati motor itu. Geraldo yang sedari tadi bingung hanya bisa mengikuti kakak nya itu dari belakang.

"Kan bener!" Ucap Valery lumayan keras dan berlari. Dia mendapati sosok lelaki yang sedang terbaring lemas di samping pit bunga itu. Dengan balutan luka memar di sekujuran bibir dan matanya.

"Dek, tolongin ini" teriak Valery memanggil adiknya

"Lahh, itu kenapa kak" tanya Geraldo buru-buru mengangkat cowo itu. Mereka memapah ciri itu dan membawa nya ke depan minimarket itu. Untungnya ada tempat duduk kosong di situ jadi mereka bisa menduduk kan dia di sana.

"Dek, tolong beliin alkohol sama obat merah" ucap Valery tergesah-gesah. Geraldo buru-buru masuk dan membeli pesanan kakaknya tadi

"Mark, kok Lo bisa sampe luka-luka gini sih?" Tanya Valery bingung

"Gue di keroyok sama anak sekolah lain"

"Kok bisa?"

"Kemaren gue nganterin cewe dari salah satu mereka" ucapnya lemas sambil sesekali memegangi lukanya

"Udah, jangan di pegang lagi" ucap Valery menurunkan tangan Mark.

Tak lama kemudian Geraldo datang dengan membawa alkohol dan obat merah. Buru-buru dia memberikan itu kepada kakaknya

"Nih kak" ucapnya mengulurkan tangannya

Valery mengambil dan mengambuka tutup alkohol itu. Dia mengoleskan perlahan ke garis luka Mark dengan sangat hati-hati

Gafin'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang