Maafkan bila ada typo:)
Happy reading~~~
Rara sudah ada di parkiran sekolah. Hari ini ia tidak berangkat bersama Jaemin, karena tiba-tiba Doy mengajak nya berangkat sekolah bersama. Katanya ia kangen berangkat sekolah bersama Rara.
Saat ingin melangkahkan kaki ke dalam, ada motor yang lewat dan menghalangi jalan mereka. Otomatis mereka berhenti dulu sebelum jalan. Pemilik motor tersebut telah memarkirkan motornya dan Rara sudah melangkah masuk kedalam. Tapi lagi-lagi langkah nya harus berhenti karena ada orang yang memanggil namanya. Saat ia menoleh ke belakang, terlihat orang itu berlari kecil menghampirinya.
"Pagi Ra, Kak". Sapa orang yang tadi menghampirinya yang ternyata adalah Mark. Rara dan Doy hanya tersenyum.
"Ra, kakak ke kelas duluan ya. Belajar yang bener, nanti istirahat kakak ke kelas". Rara hanya mengangguk. Setelah Doy berjalan sudah sedikit jauh, Mark berbicara.
"Ke kelas bareng yuk". Ajak Mark, karena Mark IPS 1 dan karena kelas Rara dan kelasnya Mark bersebelahan, Mark berniat mengajak Rara untuk ke kelas bareng.
"Yuk". Rara dan Mark berjalan sambil mengobrol. Di sepanjang jalan banyak yang membicarakan mereka berdua. Bukan menghujat tapi berharap bahwa mereka berdua bisa jadian.
Rara sudah berada didalam kelas dan sedang mengobrol bersama Herin dan Renjun. Tiba-tiba Naila dan Mina datang dan ingin mencontek pr punya Rara. Rara yang berbaik hati meminjamkan bukunya ke mereka berdua. Tapi sebelum itu, mereka berdua mendapatkan kata-kata mutiara dulu dari Huang Renjun.
"Nyontek mulu lo". Naila menghela nafas kasar, sungguh di pagi hari yang cerah kenapa ia harus berhadapan dengan laki-laki ini.
"Serah gue dong, rese amat. Rara aja gak protes". Ucap Naila dengan kesal, Renjun memutar bola matanya dan kembali mengobrol bersama Rara.
"Eh Rin, emang lo udah?". Tanya Mina.
"Udah dong, emang kalian". Ejek Herin yang membuat Rara terkekeh.
"Ish, paling juga nyontek Rara". Tebak Naila.
"Dih, enggak dong. Gue kan pinter". Naila dan Mina hanya memutar bola matanya malas dan melanjutkan menulis.
.....
Di kelas IPA 2, sedang melaksanakan ulangan harian matematika dadakan. Begitulah Pak Chanyeol yang selalu memberikan ulangan dadakan yang membuat murid mengeluarkan sumpah serapahnya.
Jaemin duluan menyelesaikan ulangan dan keluar duluan as always. Jeno dan Haechan jadi misuh-misuh sendiri karena punya teman seperti Jaemin. Setiap mereka ingin mencontek ulangan Jaemin selalu bilang,
"Pikir sendiri, makanya kalo guru jelasin tuh di denger bukannya tidur sampe istirahat". Sarkas Jaemin. Jeno dan Haechan menghela nafas kasar.
"Sstt... Jen, udah belom lo nomor 3?". Bisik Haechan yang menghancurkan konsentrasi Jeno yang lagi menghitung.
"Belooom, ini gue lagi ngitung. Udah lo diem aja, ganggu tau gak". Bisik Jeno, Haechan mengerucutkan bibirnya. Sungguh tidak Jaemin tidak Jeno sama-sama membuatnya kesal.
"Jen.... Jeno..... LEE JENO". Jeno berdecak sebal, kenapa ia harus memiliki teman seperti Haechan.
"Ck.. bisa diem gak sih lo". Ucap Jeno dengan setengah berbisik. Pak Chanyeol yang menyadari gerak-gerik Jeno dan Haechan pun menegur mereka berdua.
"Jeno Haechan jangan bekerja sama. Kerjakan punya kalian masing-masing". Tegur Pak Chanyeol yang membuat mereka bungkam.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of Our Love
RomanceKisah cinta rahasia, yang dimiliki seorang laki-laki dan perempuan yang sudah bersahabat sejak kecil. Dan sudah di jodohkan oleh Kakek mereka sebelum meninggal. Kisah rahasia ini hanya diketahui oleh keluarga dan satu sahabat laki-laki yang dip...