Hai, apa kabar? Apakah kalian baik-baik saja, setelah chapter 9 kemarin?
Chie yang nge-gas waktu Hanbin lamar Lisa, ngakak aku baca komen kalian.
Sebelum baca budidayakan vote dan beri komentar.
⚠️Chapter ini bikin kalian ambyar, seambyarnya:v😏.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
l i s a • p o v
"Ayah sama ibu?"
"Mereka tinggal di semarang sekarang."
Karna lusanya, Kak Jungkook datang kerumah dengan muka tanpa dosa dan buat aku jantungan.
Aku baru pulang, dan dia udah duduk dikursi depan teras, mas Hanbin tadi lihat, tapi gak berani nanya setelah liat ekspresi aku, dan berakhir langsung pamit.
"Yaudah, berarti martabaknya buat kamu aja, hehehe."
Aku berusaha nutup diri, gigit bibir bawah buat nahan nangis, dan nahan diri aku supaya ngga marah kedia.
4 tahun loh, kak!
Dan kamu masih bisa 'hehehe'
"Udah malem, kak. Aku cape--"
"Maafin aku."
Akhirnya, aku udah ngga bisa ditahan, aku nunduk dan kak Jungkook pasti tau aku lagi nangis.
"Aku ngga bermaksud hilang tanpa kabar-"
"NGGAK BERMAKSUD GIMANA?! Jelas-jelas kamu jauhin aku! 4 tahun kamu pergi tanpa ngomong apa-apa! Aku harus gimana? Kamu balas dendam ya karena aku gantungin kamu?! Sekarang kamu yang gantungin aku begini! Padahal kita ngga ada hubungan apa-apa kok ya aku mesti marah begini!"
Kak Jungkook diam, Matanya juga ngomong seolah dia nyesel banget
Tapi aku masih emosi, nggak akan luluh sama tatapannya itu.
"Kakak harusnya tahu kenapa aku begini! Aku yang salah karena aku ngga membuka diri sama kakak, tapi, tapi selama dekat aku mencoba untuk memantaskan diri buat kakak, kakak bisa berubah demi aku, kakak jadi orang yang lebih baik, tapi kenapa aku ngga bisa berubah demi kakak juga? Jadi wanita yang baik dan pantas untuk kakak?"
