6. Fuckboy

46 7 2
                                    

Fakboy itu berasal dari goodboy yang berubah menjadi sadboy.

***

Matahari tak hentinya menyorot ke arah kamar Karel. Walau gorden masih tertutup rapat namun, cahaya dengan pintarnya masuk melalui lubang udara. Tadi malam empat sejoli ini tidur terlalu larut kira-kira jam empat subuh, sampai-sampai sekarang pun mereka melupakan janji mereka saking ngantuk nya. Jam beker sudah berbunyi entah dari kapan namun, tetap saja masih terlelap.

Bayu yang mengorok terlalu kencang ini berhasil membangunkan Karel. Dirinya mengucek mata lalu mengedarkan pandangan pada jam beker dengan mata sayupnya dia berujar, "Enak ya jogging dimimpi bisa telepati."

Posisi tidur Karel seranjang dengan Bara sedangkan disebelah kirinya terdapat Bayu dan juga Iqbal yang berbeda ranjang. Mendengar apa yang diucapkan Karel, Bara perlahan membuka matanya.

"Tumben bangun pagi lo," ujar Bara masih dalam proses pengumpulan nyawa.

"Pagi mata lo katarak segini udah jam satu," ujar Karel dengan nada ngegas nya.

"Ada apa sih woi pagi-pagi udah ribut," lerai Iqbal yang terduduk dengan mata mengantuk.

"Wah lo semua minta dibaku hantam ya!" Ketus Karel.

"Hayu jogging," ajak Iqbal dengan polosnya.

"Setan lo aja gue mah ogah lari-lari siang bolong," cibir Karel.

"Lah emang udah siang?" Tanya Iqbal.

"Kaga masih subuh!"

Karel yang capek menanggapi Iqbal pun beralih menuju kamar mandi tuk menyegarkan diri. Lima belas menit kemudian dirinya sudah rapi dengan kaos hitam dan celana jeans hitam senada. Melihat Karel yang sudah menggunakan kamar mandi, sekarang giliran Bara yang masuk melakukan hal yang sama seperti Karel. Karel yang melihat kedua temannya masih bermimpi pun akhirnya dengan geram menyabet teman-temannya memakai handuk dam memulai ide yang terlintas.

"Bal Bay. Mati huhu," sandiwara Karel dengan berpura-pura menangis.

Iqbal pun bangun dengan wajah heboh. "Apa yang mati? Siapa?"

"Ini huhu," haru Karel sambil menunjuk sesuatu.

Bayu dengan setengah sadar nya menggaruk pipi yang selang kemudian ikut panik karena Karel menunjuk benda pipih yang berada ditangan nya. "Hah lo dapet kabar? Siapa woi yang mati."

Keduanya secepat kilat mendekat pada Karel yang tengah berdiri lemas.

"Siapa yang mati?" Lagi-lagi Iqbal bertanya. Sedangkan Karel hanya menunjuk handphone nya dengan dramatis.

"Ini apa maemunah," geram Iqbal.

"Ini handphone gue mati," jelas Karel yang diserbu toyoran maut si Bayu juga Iqbal.

"Anjir gue udah panik setengah mampus," keluh Bayu.

"Emang syaland lo," maki Iqbal.

***
Keempat nya sudah rapi dengan jaket hitam Alaskar kebanggaannya. Mereka pergi meninggalkan rumah Karel tuk menuju warung bi Een yang masih setia terbuka walau hari libur. Dengan para kuda besi mereka menyalip tak kenal takut. Karel dengan motor trail hitam sendiri, sedangkan teman-teman nya memakai motor ninja berbagai warna. Karel lebih suka memakai motor trail dari pada ninja, bukan berarti tidak suka dengan ninja.

Lima belas menit kemudian keempat nya sudah sampai diwarung bi Een yang disambut ramah para anggota lainnya. Jejeran motor secara acak ini benar-benar memenuhi perkarangan warung bi Een. Hari ini Alaskar melakukan hal seperti biasa, semua anggotanya memanfaat kan hari libur tuk berkumpul dan membicarakan sesuatu.

KARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang