4. Tak Kalah Sangar

78 9 1
                                    

Seseorang akan bersikap bahkan lebih dari banteng mengamuk bila orang yang begitu penting dalam hidupnya meneteskan air mata.

***

Warung bi Een pagi hari ini sudah didesaki oleh suara rusuh yang bersumber dari empat sejoli ini. Mereka berteriak dan terus bersumpah serapah. Bukan nya masuk kelas dan belajar justru lelaki ini berbelok tuk mengisi perut sambil bermain game.

"Woi Rel lo bukan nya bantuin gue setan," ujar Iqbal sambil menyuap nasi uduk.

"Tau malah bengong lagi," lanjut Bayu sependapat.

"Gak ada sinyal hp gue maemunah," jawab Karel.

"Eh woi lah jalan sendiri," histeris Karel. "LAH MATI ANJENG," teriak Karel tak terima.

"Bay iwtu Bay sewrang!" Seru Iqbal sampai ocehan nya pun tak jelas karena tengah mengunyah nasi uduk yang disuap nya.

"Bentar lah woi itu gue lagi terpanah oleh cintanya miya."

"Nah gue udah masuk lagi kawan, gue akan menyelamatkan kalian jeng jeng" ujar Karel bangga. Mereka tengah bermain mobile legends game yang sedang naik daun dikalangan remaja.

"Itu, nah loh gue matiin juga lo," ujar Bayu dengan sengit.

Iqbal menyesap teh tuk melancarkan kerongkongannya "Yee dia malah kabur cupu banget," komentar Iqbal. "Buset dia balik bawa temen-temen nya," kaget Iqbal.

"Mampus lo Bal ngatain sih," ujar Karel.

"Yess menang yuhu gara-gara gue nih," ujar Bayu.

"Apaan wah Bal teman macam apa ini," ujar Karel mengompori.

"Gorok aja udah."

Karel melirik Bara yang terduduk disampingnya, dirinya bingung tumben sekali Bara tidak ikut bergabung bersamanya. Karel mengerti Bara mungkin sedang dilema saat ini karena mukanya lah yang menunjukkannya. Sambil mengetuk-ngetuk benda pipih di dahinya, Bara juga terlihat bengong memikirkan sesuatu. Karel pun menarik senyum simpul ke arah Bara. Sontak Bara melirik Karel heran, dahinya tak lagi menjadi sasaran ketukan melainkan terkerut heran sampai alis nya pun ikut terangkat.

"Napa lo liat-liat? Kesemsem ya lo sama gue?" Tanya Bara.

"Bhaa mana ada gue kesemsem sama lo jijik yang ada," ledek Karel.

"Gak usah munafik Rel," ujar Bara.

"Idih ogah gue sama lo," tolak Karel sambil membenahi posisi duduknya lebih ke arah Bara. "Lo kenapa? Cewek lagi? Muka lo udah kaya nahan boker," lanjut Karel menyerang beberapa pertanyaan.

"Bangke lo. Iya nih gue bingung," balas Bara.

"Hidup lo masalah mulu capek gue. Kenapa lagi?" Keluh Karel.

"Gue bingung dimana tempat yang pas buat mutusin Aurel," curhat nya.

"Anjir ribet banget lo kaya cewek. Mau putus aja kudu nyari tempat yang pas," ujar Karel. "Di goa hiro juga pas," saran Karel ngawur.

"Goblok dikira gue mau bersemedi kali," umpat Bara.

"Widih ngomongin apa nih?" Tanya Iqbal yang disebrang sana secara tiba-tiba.

"Ini gue sama Bara lagi mikir keras kenapa spongebob mandi padahal dia hidup diair," jawab Karel merancau.

"Kapan-kapan gue coba ah," ujar Bayu.

"Itu tanda nya anak rajin," ujar Iqbal. "Gue aja yang hidup didarat aja mager tuh yang namanya mandi," curhatnya.

"Pantes lo bau," ledek Bayu.

KARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang