Part 6🖤🖤

1.5K 93 0
                                    

-Di setiap Rintangan Pasti Akan Ada Kebahagiaan Terselip sekecil apapun itu-

•••••••••••••••

Hari ini adalah hari dimana seluruh santri akan berada di pondok karna hari ini hari libur . Setiap hari Jumat para santri akan kerja bakti membersihkan pondok bersama sama. Bukan hanya para santri nya saja pada ustadz dan ustadzah pun juga mengikuti kegiatan ini .

"Assalamualaikum" ucap Shafa

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"ucap bila dan teman lainnya

"Bila...kok kamu gak bangunin aku sih" ucap Shafa sedikit kesal

"Maaf Shafa kamu tadi udah aku bangunin sampai 5x udah tak panggil tak matiin kipasnya biar bangun tapi ga bangun2 dan pas mau aku bangunin lagi aku di panggil mba hana buat ke dalem ambil absen santri yang ikut kerja bakti" ucap bila merasa bersalah .

"Harusnya aku yang minta maaf sama kamu bila hehe maafin sahabat mu yang imut ini ya bila aku gatau kalau kamu udah bangunin aku,yaudah cuuussss kita mulai kerja bakti" ucap Shafa dengan semangat yang menggebu-gebu

"Yaudah ayoooo"ucap serempak tim bila

Memang kerja bakti ini di buat per tim supaya absennya tidak rumit dan jika ada salah satu santri yang berhalangan bisa langsung izin ke ketua tim .

Bila merasa dari tadi ada orang yang memperhatikan nya, Akhirnya ia pun menoleh ke kanan dan benar disana ada ustadz adzkar yang sedang memperhatikan bila pandangan keduanya pun bertemu bila segera memutuskan kontak mata itu. Diam2 Ustadz adzkar yang melihat itupun tersenyum tipis.

Memang bila dan teman satu tim nya mendapatkan bagian membersihkan halaman pondok putri yang mana itu adalah titik sebrang antara pondok santri putri dan santri putra.

Skip√√√

"Alhamdulillaah" ucap Shafa dengan mengibas kan tangannya

"Shaf aku mau sholat Dhuha di masjid kamu mau ikut nggak?"

"Kamu duluan aja bil aku masih capek ini hehe mau beli minum dulu di kantin Pondok sebentar"

"Kalau gitu aku duluan ya Shafa , Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Setelah kerja bakti Nabila membersihkan dirinya sebentar setelah itu ia langsung pergi ke masjid untuk sholat Dhuha. Ketika sampai di depan masjid Nabila menabrak seseorang.

Bruk...

"Astaghfirullah haladzimmmmmm"

"Eh maaf 2 aku nggak sengaja"

Nabila hanya diam dengan masih menunduk nampaknya ia kenal dengan suara itu ketika ia akan pergi seseorang itu mencekal tangan Nabila, spontan Nabila langsung menghempaskan tangan itu.

"Eh maaf bila aku ga sengaja, kamu udah baca kan bil jadi gimana keputusan kamu aku harap kamu menerima nya karena kalau tidak kamu pasti akan menyesal bil karna aku tau kamu masih pu-"
Belum selesai raka bicara kepada bila gadis itu telah berlalu pergi.

"Assalamualaikum"Nabila berlalu begitu saja

"Bill bilaaa aku belum selesai ngomong"

"Ehm"

Deheman itu membuat Raka menoleh seketika dan bertapa terkejutnya ia ketika melihat ustadz nya ada disini sekarang

"Tidak baik berduaan dengan yang bukan mahram, Assalamualaikum"ucap adzkar datar

"Wa'alaikumsalam ustadz"ucap Raka dengan menunduk

Raka pun berlalu meninggalkan masjid begitu saja.

Setelah selesai sholat Nabila menyempatkan dirinya membaca Alquran karna ini hari Jumat Nabila melantunkan surah Al Kahfi.
Ternyata disana seorang ustadz pun melantunkan surah Yaang samaa. Dan tanpa sadar santri dan ustadz tersebut melantunkan ayat Yang sama pada surah Al Kahfi,,Nabila segera mengakhiri membaca Al Qur'an nya.

"Shodaqallahul'adzim"

Ketika sampai di depan pintu Nabila merasa ada yang memanggil nya.

"Nabila"

"Nggh wonten Nopo ustadz?" Ucap bila dengan menunduk .jarak keduanya memang cukup jauh

"Suara kamu bagus"

"Sy.. Syukron ustadz"

-aduh kamu ini ngomong apa sih adzkar jadi salting kan bila nya-
Ucap adzkar dalam hati

"Emm maaf maksud saya gini satu Minggu lagi akan ada acara memperingati hari santri di pondok ini , dan akan ada rebana yang mengisinya tapi dari santri pondok kita sendiri , dan kata panitia tadi salah satu vokalis rebana mengundurkan diri karena ingin fokus hafalan , jadi karena tadi saya mendengar suara kamu melantunkan ayat-ayat Al Qur'an, apakah kamu mau menggantikan vokalis itu?karna ini sudah mepet waktunya" ucap adzkar dengan panjang kali lebar

Nabila pun melongo seketika tak biasanya ustadz nya ini berbicara panjang sekali.

"Insyaallah Nabila mau ustadz apakah setiap hari akan ada latihan?"

"Iya setiap habis 'Asar akan di adakan latihan di aula samping masjid itu"ucap adzkar dengan menunjuk aula itu

"Nggih ustadz Nabila akan ikut latihan kalau begitu Nabila pamit dulu ustadz , Assalamualaikum"

"Tunggu"

"Pripun ustadz?"

"Terimakasih"ucap adzkar dengan senyum manisnya

"Ng..Ng.. nggih ustadz"ucap bila gugup entah kenapa ketika melihat Ustadz nya itu tersenyum seketika mulutnya sulit untuk berbicara.

Ketika sampai di kamar tak henti-hentinya Nabila tersenyum entah kenapa hanya dengan melihat ustadz adzkar tersenyum ia sangat bahagia. Hingga ketika masuk kamar pondoknya pun ia lupa memberi salam.

"Assalamualaikum"ucap Shafa sedikit berteriak agar sahabatnya itu sadar

"Eh.. wa'alaikumsalam ,, assalamualaikum"ucap bila tersadar dari fikiran nya tadi

"Kamu gimana sih bil masuk ko ga ucap salam"

"Maaf Shafa tadi aku kurang fokus"
Nabila yang melihat sahabatnya sedikit kesal itu pun memberikan makanan yang ia beli tadi selesai dari masjid.

"Oh iya Shafa ini aku ada siomay tadi beli di kantin pondok"

"Wahhhhhhh bila tau aja kalo aku lagi laper hihi"ucap Shafa dengan mata berbinar-binar dan seketika kekesalannya kepada bila tadi hilang.

Memang di kamar pondok nya bila ini di isi oleh 5 santri tapi sekarang hanya ada bila dan Shafa karna , Ayra ia izin pulang 3 hari karna kakaknya , Zahwa ia ada ekstrakulikuler Pramuka senior ( memang walaupun libur ada beberapa ekstrakulikuler yang masih masuk) dan yang terkahir intan ia sedang ada piket memasak di dalem. Jadilah hanya bila dan Shafa yang disini.

"Bila siomay nya enak bangettt beli sama siapa siihhhh"ucap Shafa dengan memakan siomay terakhir nya

"Kayak biasanya shaf sama mba Dila kantin"ucap bila yang memang sudah menyelesaikan makanan nya dari tadi

"Lain kali aku mau beli deh hehe"

Nabila pun hanya tersenyum menanggapinya, dan tanpa sadar Nabila melupakan sejenak masalah ta'aruf yang di ajukan raka kemarin . Memang benar di setiap keadaan atau kesulitan apapun pasti akan ada kebahagiaan yang Terselip.
Bahagia itu sederhana dan Nabila merasakannya hari ini .

Sejatinya kebahagiaan itu kita yang menciptakan sendiri,,jangan mengeluh,,jangan menyerah karena ketika Allah sedang menguji mu dengan masalah ataupun rintangan itu tandanya allah sayang padamu oleh karena itu syukuri apapun yang terjadi dalam hidupmu.

••••••

Assalamualaikum kakak'' Alhamdulillahh akhirnya selesai juga part nya hehe

Semangat terus ya yang puasa hari ini 💙
Jangan lupa vote and komen yaaaa.....

TBC









Pesantren Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang