Pasangan Kultivator (2)

4.5K 592 46
                                    

Sun Qiu membawa Lan Wangji ke sebuah kedai kecil. Ia memesan satu kendi arak sementara Lan Wangji hanya memesan teh. Untungnya, Sun Qiu tidak memaksa Lan Wangji untuk meminum arak dan menghormatinya.

"Aku pernah melihat Tuan Wei memesan arak disini. Aku mencobanya dan arak ini memang cukup bagus! Namun tidak ada yang bisa mengalahkan Emperor's Smile milik Gusu." Sun Qiu terus berceloteh dengan riang, sementara Lan Wangji hanya mendengarkan.

"Ah ya, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Mohon maaf apabila tidak sopan. Apakah daozhang ini memiliki pasangan?"

Lan Wangji menatap Sun Qiu kemudian menggeleng pelan.

"Kenapa? Dengan wajah seperti Anda, semua perempuan (termasuk Merlot) akan berbaris di depan Anda dan bertekuk lutut!"

Mendengar kata-kata yang berlebihan itu, akhirnya Lan Wangji membuka mulutnya.

"Bagaimana dengan Anda?"

"Aku? Sudah kubilang aku seorang cut-sleeve. Tidak ada wanita yang berani mendekatiku!" Sun Qiu tertawa dengan percaya diri. "Namun aku diberkahi dengan laki-laki yang sangat mencintaiku. Aku juga sangat mencintainya."

Wajah Sun Qiu berubah menjadi sangat lembut. Tatapannya seolah-olah sedang merindukan seseorang.

Mendengar itu, Lan Wangji tidak berkata apa-apa. Sun Qiu juga sepertinya belum berniat melanjutkan topik ini. Ia meminum araknya dengan perlahan.

"Bagaimana Anda bisa menerimanya?"

Suara dingin Lan Wangji akhirnya memecah keheningan.

"Menerima apa?"

"Kalau Anda menyukai laki-laki." jawab Lan Wangji tegas.

Sun Qiu melongo, kemudian tertawa keras.

"Ya terima saja! Ini adalah tubuhku, kenapa aku harus menolaknya?"

Lan Wangji menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu cara untuk bisa berkomunikasi dengan orang di depannya ini.

"Tentu saja aku pada awalnya tidak percaya kalau aku jatuh cinta dengan laki-laki. Namun, aku adalah orang yang berkeinginan teguh. Jika aku menyukai seseorang, maka aku harus mendapatkannya."

"Kata-kata Anda terdengar seperti orang egois." ujar Lan Wangji.

"Memang. Apalagi saat itu, 'dia' bukanlah seorang homo sepertiku. Bayangkan jijiknya dia melihat ada laki-laki memalukan yang terus menerus mengejarnya!"

Lan Wangji membayangkan hal itu dan sedikit merinding. Bahkan kalau orang itu adalah perempuan, ia akan merasa terganggu kalau orang itu terus memaksanya dan mengejarnya.

"Sekteku adalah sekte kecil yang baru berkembang di bawah pemerintahan Sekte Wen. Mereka menentang 'keanehanku' habis-habisan. Setelah Sunshot Campaign berakhir, mereka mengusirku."

Tiba-tiba saja, Lan Wangji merasa sedikit kasihan dengan pria tua di depannya.

"Lalu bagaimana dengan'nya'?" tanya Lan Wangji.

"Saat itu, sekte'nya' telah hancur karena Sekte Wen. Meskipun Sunshot Campaign berakhir dengan kemenangan, 'dia' adalah satu-satunya yang tersisa di sekte'nya'. Kami berdua sama-sama sendirian, karena itu kami terpaksa berkelana bersama."

"Pada awalnya, 'dia' sangat muak denganku. Setiap kami sedang berjalan, 'dia' selalu memberi jarak yang cukup jauh. Kadang 'dia' berjalan duluan agar kami tidak berjalan bersama. Aku mengerti kalau 'dia' sangat jijik denganku, jadi aku tidak melakukan apa-apa dan membiarkannya."

"Kemudian pada waktu itu, kami sedang berburu malam bersama. Kami mengira kami bisa mengalahkan monster itu dengan mudah, namun sayangnya takdir berkata lain. Monster itu memang berhasil kami kalahkan, namun sebelum mati, dia memberi kami kutukan."

假村庄 Desa Jia (MDZS Fanfic)[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang