21

6.2K 228 6
                                    

Dorr!!

Calvin mematung di tempat,apa ini?apa yang terjadi?kenapa cepat sekali?

"TASYA!!!!"

"S sya?l lo gapapa kan?Ga ada yang sakit kan?jawab sya!" Cerocos Calvin sambil mengguncangkan bahu Tasya.

"Gapapa,"

"Apa itu tadi Sya?kenapa ada suara tembakan?dan ini apa Sya?" Tanya Calvin yang tak mengerti apa-apa.Calvin menunjuk peluru yang ada di genggaman Tasya.

Ya,dari Calvin maupun Tasya tak ada yang terluka,peluru dengan timah panas itu memang sangat cepat meluncur.Tetapi Tasya lebih cepat lagi menangkap peluru itu,membuat orang yang menembakan peluru pingsan kembali saking kagetnya.

"Kamu harus hati-hati"

"Hati-hati kenapa?jangan buat gue penasaran Sya!" Ucap Calvin yang tidak sabaran.

"Ada orang yang sengaja mencelakakan kamu" Jawab Tasya datar.

"Siapa Sya?"

"Ga perlu tau" Ujar Tasya dan berlalu pergi dari hadapan Calvin.Calvin menelfon polisi untuk menyelidiki kasus ini.Itu juga atas permintaan pegawai di supermaket agar tak mengganggu keamanan.

Calvin menyusul Tasya yang lebih dulu masuk ke mobilnya.Ia dengan cepat memasuki mobil,sebaiknya pun ia tak menanyakan kejadian ini pada Tasya,takut Tasya tak nyaman.

"Kita langsung ke rumah Satria Satrio aja ya?"Tanya Calvin dan di balas deheman oleh Tasya.Calvin malajukan mobil nya ke arah mansion Alexander.

                                 ***

Keluarga Alexander disertai kehadiran para sahabat kedua anak kembar itu kini sedang berada di ruang tengah,mereka kini menonton tv untuk mengusir kejenuhan kala menunggu Tasya dan Calvin kembali.

"Berita hari ini,warga di hebohkan dengan terdengarnya suara tembakan yang cukup jelas,tetapi aneh nya tak terdapat satu pun orang yang menembakan senjata api,mau pun korban jiwa.

Dan aneh nya,menurut saksi mata,seorang gadis yang kurang lebih masih duduk di bangku SMA berhasil menangkap peluru tersebut.Sampai saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini dan akan mencari gadis itu untuk di mintai kesaksian,sekian dari kami,Saya Led__"

"Yah kok di matiin sih Mih?" Tanya Satria yang tak terima tv nya di matikan oleh sang ibu.

"Wait wait!kalian tadi liat ga sih?tadi tuh di liputan ada mobil yang mirip banget sama yang di pake Calvin sama Tasya"Celetukan Vano membuat mereka yang mendengar menghentikan aktivitasnya.

"Serius lo?salah liat kali"Ucap Vino yang tidak percaya dengan kembaran nya itu.

"Gue ga mungkin salah liat!jelas-jelas tadi gue juga liat si Calvin yang lari masuk ke mobil itu!" Sarkas Vano yang tak terima.

"Iya sih,tadi gue juga liat ada yang mirip Calvin" Ucap Tila yang matanya lebih jeli dari para sahabatnya.

Di sisi lain Tisha dan Tania sudah berfikir keras,apa gadis yang di maksud dalam berita tersebut adalah Tasya?lalu bagaimana Tasya akan menjelaskannya nanti?

"Assalamualaikum!" Ucap seseorang yang baru saja muncul dari balik pintu.Dan ternyata itu adalah orang yang di tunggu-tunggu.Calvin Dan Tasya.

"Dari mana aja sih lo berdua?lama amat?!"Tanya Daniel ketus.

"Au,ampe masuk tv gitu" Ucapan Dino membuat Calvin menaikan sebelah alisnya.

"Iya,Lo dari supermarket depan kan?" Tanya Satrio yang di jawab anggukan oleh Calvin

"Viral tau ga sih tuh supermarket,gara-gara ada suara tembakan tapi padahal enggak ada orang yang nembak!"Ujar Keano.

Calvin melirik ke arah Tasya yang sudah bergabung dengan Tania juga Tisha. Tasya menatap nya Tajam.Membuat Calvin meneguk saliva nya kasar.

"O oh,g gue sama Tasya numpang ke toilet doang,j jadi kita gatau apa-apa" Alibi Calvin,jika ia memberitahu pasti ia akan di terkam oleh Tasya.

Dino memberi tatapan intimidasi,Calvin gugup,sementara Tasya tetap santai. "Masa sih Lo berdua numpang ke toilet doang?pasti lo ada mampir ke sana kan?"

"Sok tau!"Ketus Calvin. Dino menyeringai.

"Gausah ngelak,kalo bukan dari sana itu bungkusan supermarket dari mana?"

Seketika Calvin menertawakan kebodohannya ini,bisa-bisanya ia bicara seperti itu tetapi di tangannya terdapat kantung belanjaan tadi.

"I ini tuh tad__"

"Iya,kita dari sana"

Semua mata tertuju pada orang yang berbicara.Tasya tak akan pernah menyuruh Calvin berbohong lagi.Bisa gawat.

"Nah kan,udah lah Cal,Lo ga pandai bohong!"Celetuk Satria.

"Eh jangan-jangan cewek yang nangkep peluru itu elo ya?"Tanya Daniel curiga.

"Ya"Jawab Tasya santai.Semua yang ada di ruangan itu pun kaget.Kecuali Tisha,Tania dan Calvin tentunya.

"Kok bisa?wih hebat!"

"Serius lo?"

"Sumpah keren banget"

"Hebat banget bini gue"

"Bini Lo?hellow!Tasya itu rekan hidup gue ya sorry"Sarkas Keano pada Marchell.

"Alah,dia aja calon ibu dari anak gue"Balas Dino tak mau kalah.

"BERISIK!!"Teriakan melengking yang dapat menghancurkan bumi pun muncul dari ibunda 2Sat.Seketika semua terdiam.

'Deg'

'Apa ini?kenapa gue lupa kalo ada Mamah?kalo mamah ngenalin gue gimana?'-batin Tasya

"Satria,Satrio,Jadi ini yang namanya Tasya?" Tanya Mamah 2Sat dengan matanya yang tak lepas dari Tasya,Tasya terus saja membuang muka,takut takut Mamah nya itu mengenali.

"Iya mah,dia mirip Anas kan?"Ucap Satrio membuat Tasya panas dingin,begitu pula dengan Vano Dan Vino.Mereka takut jika setelah keluarga Alexander tau maka mereka akan membawa Tasya pergi.

"Anas?Siapa Anas?" Tanya Tasya santai,ia berusaha menghilangkan kegugupannya.

"Anas itu anak Tante,kami ga tau di mana dia sekarang,Tante nyesel banget dulu pernah jahat ke dia"Jelas Mamah 2Sat dengan air muka nya yang tampak sangat sedih.

"Sabar ya Tante,anak Tante pasti bisa ketemu kok"Ucap Tasya menenangkan.

"Terimakasih,boleh Tante peluk kamu?"Tanya Mamah dan merentangkan kedua tangannya.

Tasya mematung,bagaimana ini?
Ia melihat ke arah kedua kakak angkatnya.Vano dan Vino tersenyum dan mengagguk.

Tasya maju dan memeluk Ibu yang selalu di rindukan nya ini.Ia mengusap lembut punggung Mamah nya itu.

'Anas kangen banget pelukan mamah'
-batin Tasya teriris

"Kamu bener-bener mirip Anas hiks"Ucap Mamah dengan isakannya.Mereka yang melihat pun hanya bisa terdiam dan menikmati momen mengharukan ini.

Tasya melepas pelukannya perlahan.

"Terimakasih"

TASY'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang