22

6.3K 241 15
                                    

"Tasya udah belum?!!"Teriakan mambahana nyaring berbunyi di dalam mansion keluarga smith.Tasya menuruni tangga dengan tas besar di punggung nya.

"Sabar bang,pegel"Ucap Tasya dengan napasnya yang tak teratur.Ia menyerahkan tas nya itu pada Vano.Vano mendengus kesal.

"Yeu dasar!"

"Hehe piece bang"

Vano memasukan tas-tas milik kembaran dan adiknya itu kedalam bagasi.Ia memutari mobil dan memasuki kursi kemudi.

"Udah siap?"

"Udah"

Mobil Zenvo ST1 itu pun membelah jalanan metropolitan dengan kecepatan tinggi.Menuju SMA super elite di Jakarta.

"Bang!gue turun"Pekik Tasya ketika mereka melewati halte begitu saja.Bagaimana bisa jika seorang nerd turun dari mobil mewah bersama dua orang most wanted?oh god.

"Bangggg"Rengek Tasya,Vano terkekeh melihat wajah memelas adiknya.

"Udah lah princess,Lo harus turun sama kita,keterlaluan banget dong kalo seorang kakak nurunin adiknya di jalan gitu aja?"Ucap Vino dengan wajah nya yang sok bijak.

"Inikan keinginan gue,ntar kalo anak anak pada tau kita berangkat bareng,yang ada gue yang di bully bang!"

"Siapa yang berani bully princess nya Smith?sini maju satu satu!"Vino menggulung lengannya ke atas.Bertingkah seolah jagoan.

"Najis"Sarkas Vano yang jijik pada kembarannya itu.

"Gitu amat Lo!"

"Udah ayo turun,udah rame noh"Tasya menengahi perdebatan dua saudara itu,ia melihat rombongan siswa siswi yang berbondong bondong memasuki bus.

"Bentar gue ambil tas Lo pada"

Sambil menunggu Vino mengambil tas,Tasya menyelinap keluar mobil dengan hati-hati,ia berharap tak ada siswa atau pun siswi yang melihatnya keluar dari mobil itu.

"Nih Sya" Ucap seseorang yang hampir saja membuat jantung Tasya turun ke ginjal.Dia adalah Vino dengan Tas besar di tangan dan punggung nya.

"Sttt,jangan berisik!"

Vino menaikan sebelah alisnya. "Kenapa sih?"

"Dah sana!"Usir Tasya pada kakak nya yang bawel Itu.Jangan sampai ia ketahuan.

Vino mendengus dan berlalu pergi.Tasya dengan cepat mengendap-endap dan masuk ke area sekolah tanpa diketahui.

Matanya melirik ke arah para sahabatnya.Tania dan Tisha melambai-lambaikan tangannya,menyuruh Tasya agar cepat menghampiri.

"Akhirnya Lo dateng Sya,lama banget sih!"Bisik Tisha kesal.

"Udah ayo,nama Lo dikit lagi di panggil noh Sya"Ucap Tania sambil menunjuk ke arah anak-anak OSIS yang tengah mengabsen tempat duduk murid.

"Kita pisah?"Tanya Tania.

Tasya mengangguk mengiyakan. "Gue bikin sistem nya campur,kakak kelas duduk nya sama adik kelas"

"Iyadah suka suka yang punya sekolah aja"Ledek Tisha.Setelah nama mereka di sebutkan,mereka bertiga melenggang memasuki bus yang sama.

Tasya,Tisha dan Tania mencari tempat duduk sesuai urutannya.Tasya tak menginginkan duduk dengan siapa dan siapa.Ia pasrah duduk di samping siapa saja.

Pandangan Tasya terhenti dan bangku nomor 7.Itu adalah urutannya.Dengan cepat ia mendudukan bokong nya di tempat tersebut,menyandarkan kepalanya pada jendela dan terlelap.

TASY'ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang