BAB 1
Alea, gadis yang tengah duduk di rooftop sekolahnya menatap lurus menikmati semilir angin yang kian kencang semerbak menerpa wajah cantiknya. Waktu istirahat adalah waktu yang tepat baginya untuk berdiam disini. Bukan untuk menghindar, namun hanya sekedar menyapa pun Alea sudah tak dipedulikan.
Berbeda dengan nya yang dulu terlihat selayaknya seorang gadis ceria tak luput dari senyuman manis nya. Sekali lagi, Alea mengerjap dengan tatapan kosong yang ia berikan. Mengingat masa demi masa yang terlewat. Pahit dan manis kehidupan yang sejalan dengan apa yang ia rasakan.
Alea baru ingat tugas dari guru mata pelajaran Biologi dikumpulkan paling lambat hari ini, Alea menghela nafas kenapa ia bisa hampir melupakan tugas penting itu.
Alea berjalan terburu – buru hingga tak sengaja menabrak bahu kokoh seseorang. Alea diam menunduk menantikan umpatan yang akan terdengar dari seseorang tersebut. Saat Alea mendongak mata mereka bertemu.
"Ma-af" ucap Alea terbata , lalu segera beranjak
"Hei tunggu!" seru pemuda tadi, ia menunduk dan memungut sebuah sapu tangan yang ditinggal oleh Alea.
Sapu tangan dengan bordiran berbentuk bunga daisy, sederhana namun tetap indah.
Pemuda itu memasukkan sapu tangan tadi ke dalam tas nya, ia akan mengembalikan itu kepada pemilik nya. Mungkin besok atau entah kapan pun ia tak tahu.
***
Berbeda dengan suasana di atas rooftop, kini Alea sedang berada di lorong melewat keramaian karena ini jam istirahat. Ini adalah situasi yang paling menyebalkan bagi Alea karena ia tidak terlalu suka keramaian.
Saat Alea sudah sampai di kelas, Alea bergegas mengambil tugas nya yang berada di dalam loker, lalu ia berbalik mendapati Bianca dan kedua temannya tengah menatapnya.
"Jangan lupa salin tugas lo itu buat gue!" ujar Bianca memerintah "Jangan sampai ada kesalahan kaya kemaren, atau lo tau akibatnya nanti"
Alea menghela nafas, dan mengangguk mengiyakan perkataan Bianca.
Ketiga nya pun pergi karena kelas mereka bukan disini.
Alea berjalan keluar kelas melihat Bobby, teman satu – satu nya di sekolahnya. Hanya Bobby yang mau berteman dengan nya. Tentu, karena Alea hanya upik debu bagi mereka yang ada disini.
"Al, lo mau ngumpulin tugas sekarang kan?" tanya Bobby.
"Iya Bob, mau bareng?"
"Yuk!"
Alea dengan Bobby menyerahkan tugas nya kepada guru Biologi, Alea berbalik akan meninggalkan ruang guru, sesaat diam karena melihat sosok yang ia tabrak tadi. Ia tersenyum kepada Alea.
"Hai" sapanya.
"Hai"
Alea belum pernah melihat orang itu sebelumnya, bisa jadi ia adalah murid pindahan, mungkin entahlah itu bukan urusan Alea.
Entah berapa kali Alea harus bertemu dengan pemuda tadi, tapi kali ini dia benar – benar di hadapannya, sedang menyapa seluruh teman sekelasnya. Benar, ternyata ia adalah murid baru disini.
Namanya Calvin, ia baru memperkenalkan diri tadi.
"Calvin, kamu duduk di belakang Alea"
Deg!
Alea lupa, jika dibelakangnya masih terdapat satu bangku kosong yang sering ia tempati ketika ia ingin menyendiri.
Calvin berjalan sambil terus menatap ke arah Alea, tatapan nya bertaut namun Alea segera memutuskannya.
Calvin sekarang tepat berada di belakangnya.
***
Tbc ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucioles
Teen FictionAlea, gadis ceria terpaksa kebahagiaan nya terenggut sejak kecelakaan yang dialaminya bersama kedua orang tua nya. Bagaimana nanti Alea menjadi gadis tangguh? Semangat nya masih ada harapan, yang terpatri pada satu orang. Seseorang yang menjadi peno...