[ 365 fresh ]

666 44 10
                                    

HuiDawn

Author POV

"Aku harus lari kemana lagi?!" Pekik Hui ketika ia berada di jalan buntu.

"Sialan!" Ujarnya, ia mengumpat dengan suara pelan, memastikan agar gerombolan pria brutal yang barusan tidak lagi mengejarnya.

Hui memastikan sekelilingnya, setelah ia merasa aman, ia langsung berlari menuju Bar yang berada di pinggir Kota, Hui ingin bertemu dengan temannya 'si pria pemabuk' yang selalu merepotkan dirinya.

Kriet..

Suara decitan pintu tidak menghentikan kegiatan yang berada di dalam, Iris mata cantik Hui mencari keberadaan Hyojong.

Hui menoleh ke segala arah, dan akhirnya matanya menemukan sesosok manusia yang dicarinya.

Hyojong tengah berbicara dengan seorang wanita sexy yang berusaha untuk merayu nya, Hui merasa panas, ia langsung duduk di samping Hyojong dan memesan segelas Champagne.

"Hui? Apa yang kau lakukan? Jangan mabuk" Hyojong mendorong wajah Hui, Hui menepis tangan Hyojong dan menggenggamnya erat.

"Aku hanya minum segelas, aku takkan mabuk kan aku harus menjagamu" Ujar Hui lalu mengecup tangan Hyojong.

"ngomong-ngomong siapa wanita disebelahmu itu?" sambung Hui sambil melirik sekilas ke samping Hyojong.

"Ia temanku, namanya HyunA, kau tau Hui? Ia mengajakku berkencan~" bisik Hyojong tepat di telingan Hui.

Hui merinding mendengar suara erotis Hyojong di telinganya, belum lagi hembusan nafas Hyojong yang menderu lembut di telinganya.

"Aku rasa kau harus pulang sekarang" Hui menarik paksa tangan Hyojong, Hyojong hampir jatuh tersandung kursi bar kalau saja Hui tidak langsung menangkapnya.

"Tapi kenapa? Aku bahkan belum sempat membawa Hyuna ke kamarku" Ujar Hyojong memelas, ia berusaha menopang tubuhnya sendiri agar bisa berjalan lurus.

"Jangan berbicara sesuatu yang takkan pernah terjadi" Hui semakin panas saja mendengar pengakuan Hyojong yang ingin membawa HyunA kekamarnya.

Kalau sudah begini, Hui tak bisa melakukan apapun lagi, sudah jelas kalau Hyojong masih 'Lurus' sementara Hui terus saja mengharapkan balasan akan cintanya pada Hyojong.

"Hei Hyojong, apa Kau tau? Aku mencintaimu, aku berharap kau akan membalas cintaku, namun mau dilihat dari sisi manapun itu takkan terjadi kan? Kau masih mencintai para wanita di luar sana" Hui menghela nafasnya panjang, membenahi topangan tubuhnya pada Hyojong kemudian melanjutkan pembicaraannya.

"Aku tau kau takkan ingat apapun setelah kau sadar dari mabukmu ini, oleh sebab itu aku berani mengatakan perasaanku yang sebenarnya padamu, aku harap kau mau membalas perasaanku yang terlarang ini" Hui menghentikan kalimatnya.

"Aku cinta padamu Hyojong-ah" Sambung Hui, ia menghentikan langkahnya.

Beberapa detik kemudian, Hyojong berdiri tegap ia menepuk beberapa bagian pakaiannya.

"Kau tau Hui? Sebenarnya aku tidak mabuk" Hyojong melipat kedua tangannya di depan dada, Hui bungkam.

Hui ternganga, ia tak menyangka kalau ia akan dibohongi seperti ini oleh Hyojong.

"Sebenarnya aku mengobrol sebentar barusan dengan HyunA, tentang bagaimana caranya agar kau menyatakan perasaanmu padaku dan ia mengusulkan padaku untuk berpura-pura mabuk, mungkin saja itu akan membuatmu berbicara dan ternyata, itu benar-benar berhasil" Hyojong memasang Smirk mematikan di wajahnya, ia maju perlahan, mendorong tubuh Hui ke sebuah gang sempit di sana.

"Jadi? Bagaimana sekarang? Faktanya aku juga menyukaimu namun kau tak kunjung menyatakannya padaku" Hyojong mengunci pergerakan Hui.

Hui membeku, akhirnya ia memberanikan dirinya untuk bergerak.

Kini keadaannya telah berbalik, Hui lah yang mengunci pergerakan Hyojong, dan juga ia yang memasang Smirk di wajahnya.

"Baiklah kalau itu maumu, aku mencintaimu Hyojong-ah, maukah kau menerimaku?" Tanya Hui, wajahnya memerah, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, ia sangat takut kalau Hyojong akan menolaknya.

"Bagaimana kalau aku bilang, Iya?" Hyojong menggoda Hui.

"Cih! Aku tau kau takkan bisa menolak pesona seorang Lee Hwitaek" Hui mencium bibir Hyojong, melumatnya secara lembut dan tak menuntut balasan.

"jangan kepedean kau jadi manusia" Hyojong Membungkam bibir Hui dengan telapak tangannya, kemudian menatap Iris matanya lekat-lekat.

"Hey! Jangan tatap aku seperti itu, kau terlihat menyeramkan" Hui menepis tangan Hyojong, menatap pria berambut blonde dihadapannya dengan tatapan yang sama.

"Kau tau? Aku menunggu golden ticket menuju kamarmu tuan Lee Hwitaek" Hyojong Mendorong tubuh Hui hingga ia sedikit terhempas, ia berjalan mendahului Tuan Lee yang masih menatapnya intens.

"Kalau begitu akan kuberikan golden ticket menuju kamarku yang sangat kau harapkan itu" Hui menggendong Hyojong Bridal Style, dan segera berlari ke apartementnya.

"Akan Kuhajar kau kalau kau berani bermain secara kasar" Hyojong mengalungkan tangannya di leher Hui.

"Aku? Bermain kasar? Aku akan selalu menjadi lembut hanya untukmu"

"Dasar pria tukang gombal!" Hyojong mencubit pipi Hui.

"Hanya untukmu Honey~" bisik Hui tepat di telinga Hyojong, dan saat itu juga hui bisa melihat wajah hyojong yang berubah memerah seperti kepiting rebus.

┈──┈────┈────┈ꪶཷ🌙୭͓ꦿ݉ᐧᨗ
© Milkyway-com

Hi guys!
Maaf kalo chap yang ini pendek bgt '^'
Buat yang nunggu cerita JinHongseok, besok pasti update kok

Ok, see ya next chap~

Love Uni's banyak-banyak 💙

Pentagon Oneshoot colectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang