"Pertemuan kita bukanlah tanpa sebab. Tuhan telah menggariskan semuanya. Bermula dari kita yang tidak saling mengenal, hingga pada akhirnya menjadi kita yang saling jatuh cinta."
-If Only
***
Bagian 05 - Pertemuan di Tengah Hujan
***
"SYA, gue mau ngomong sesuatu sama lo," adalah perkataan yang paling membuat Wisya gugup.
Hari ini, untuk yang pertama kalinya Azkal mengajaknya pulang bersama. Walaupun hanya berjalan kaki -karena memang mereka masih kelas delapan dan peraturan sekolah tidak membolehkan siswanya membawa kendaraan bermotor ke sekolah - Wisya sudah merasa sangat senang karena akhirnya cewek itu bisa berada sedekat ini dengan Azkal.
"Ngomong apa?" tanya Wisya sambil berusaha menutupi kegugupannya. Cewek itu terus berbicara dengan kepala tertunduk. Terlalu takut untuk membalas tatapan Azkal yang sejak tadi memperhatikannya.
"Gue suka sama lo."
"Apa?"
Wisya terdiam. Cewek itu mendongak, menatap wajah Azkal yang tingginya berada jauh di atasnya.
"L-lo serius?"
Azkal mengangguk mantap. Cowok itu tiba-tiba berhenti lalu berlutut di depan Wisya. Tangannya terulur, meraih kedua tangan wisya lalu menggenggamnya erat.
"L-lo mau ng-ngapain?" tanya Wisya dengan terbata-bata. Detak jantungnya seakan berpacu tiga kali lebih cepat dari biasanya.
"Sya, lo mau nggak jadi pacar gue?" Wisya terdiam sejenak, kemudian mengangguk singkat sebagai jawaban. Sedangkan Azkal, ia tampak senang dengan bibirnya yang sudah menyunggingkan senyuman lebar."Gimana tadi kata-kata gue? Udah pantes belum buat nembak Kayla?"
Ehh, apa?
Wisya melongo tidak percaya. Cewek itu mendongak, menatap Azkal dengan tatapan bertanya.
"Ja-jadi i-itu tadi buat K-Kayla?" tanya Wisya memastikan. matanya memincing, berusaha mencari keseriusan. "Lo suka sama Kayla?"
"Iya, gue suka sama Kayla."
Cukup.
Wisya tidak tahan untuk mendengar semuanya. Cewek itu memejamkan matanya, berharap semoga yang dialaminya hanyalah sebuah mimpi belaka.
"Sya?"
Wisya mengerutkan dahinya. Kenapa suara Azkal berubah menjadi suara perempuan. Cewek itu membuka mata, terkejut saat melihat Kayla yang sudah berada tepat di sebelahnya.
"Kayla ... " Wisya mengerjap. Cewek itu mengucek matanya beberapa kali, berusaha memastikan jika pertemuannya dengan Azkal benar-benar hanya sebuah mimpi. "Lo ngapain disini?"
Kayla tersenyum. Cewek itu berdiri lalu menunjukkan bola basket yang dibawanya dengan penuh antusias.
"Gue kesini mau ngajakin lo main basket." jawabnya.
"Sore-sore gini?"
Kayla mengangguk, mengiyakan.
"Tapi kan gue belum mandi Kay." jawab Wisya sekenanya. Jujur saja, saat ini ia masih sangat mengantuk dan malas beraktivitas. Cewek itu kembali menaikan selimutnya, tapi naas, Kayla malah menarik tangannya hingga cewek itu terjatuh dari tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Only
Teen Fiction"Seandainya jatuh cinta bisa memilih, akankah semua akan jadi serumit ini?" Azkal Pradipta namanya. Cowok biasa dengan sikap aneh dan super menyebalkan. Mudah bergaul namun sangat membenci 'CINTA'. Bagaimana jadinya jika dipertemukan dengan Kayla...