Bagian 02

172 84 57
                                    

"Jangan terlalu menaruh benci pada seseorang. Karena kamu tidak akan pernah tau sejak kapan kamu mulai jatuh cinta."

-If Only

***

Bagian 02 - Stalking

***

WISYA tertawa ketika wajah sebal Kayla muncul di layar ponselnya. cewek itu tampak mengomel sambil mengunyah kripik kentang kesukaannya. Pipi tembamnya menggembung, terlihat penuh dengan makanan.

"Makan dulu yang bener!" peringat Wisya ketika Kayla berbicara dengan tidak jelas. "Lo mau jadi temennya setan?"

Mata Kayla membulat sempurna. refleks menggeleng kemudian menelan makanannya cepat-cepat.

"Pelan-pelan, ntar kesed-"

"UHUK!!"

Wisya menarik napasnya dalam. "Belum juga gue selesai ngomong."

Kayla beranjak dari tempat tidurnya. gadis itu meraih segelas air putih di atas nakas kemudian meneguknya. "Alhamdulillah."

"Udah mendingan?"

Kayla mengangguk. Gadis itu sudah tampak lebih tenang.

"Kenapa lo bisa suka sama Azkal?" tanya Kayla terus terang. jujur saja ia masih tidak percaya jika sahabatnya bisa menyukai makhluk menyebalkan seperti Azkal. Apakah sahabatnya itu dipelet? mungkin saja.

"Soalnya dia keren."

Kayla dibuat melongo karena jawaban Wisya barusan. Keren katanya? Sisi mana dari diri Azkal yang bisa dikatakan keren? Memang, Kayla akui wajah Azkal terbilang cukup tampan dari foto yang ditunjukkan oleh sahabatnya. Tapi oh ayolah, di zaman sekarang ini modal tampang saja tidak cukup kan?

"Keknya lo harus pergi ke dokter deh Sya. Masa orang cuek kayak gitu lo bilang keren sih?"

"Tapi di sekolah dia keliatan friendly kok Kay. Mungkin dia cuek kalo di chat doang?"

Kayla menghela napasnya jengah. Memang benar kata orang, cinta bisa bikin orang jadi buta.

"Yaudah deh, iya." ucap Kayla sambil mengunyah kembali keripik kentangnya.

"Btw, lo tau Kay? di sekolah, banyak banget yang suka sama Azkal." ucap Wisya penuh antusias. cewek itu mulai bercerita tentang sosok Azkal yang cukup digandrungi para murid perempuan. Sedangkan Kayla, cewek itu hanya mendengarkan sambil sesekali merespon dengan anggukan, bahkan memberikan pendapatnya -yang lebih mirip seperti ejekan yang ditunjukan kepada Azkal.

"Lo segitu bencinya ya Kay sama Azkal?" tanya Wisya sambil tertawa kecil. Merasa gemas sendiri dengan respon sahabatnya yang selalu menyangkal ketika dirinya sesekali memuji sosok Azkal.

"Kok lo pake nanya sih?" Kayla berujar tak percaya. "Iyalah!"

Kayla mencebikkan bibirnya kesal. Teringkat kembali kejadian sore tadi ketika Azkal hanya membalas pesannya singkat. Bukannya apa, Kayla hanya tidak suka diabaikan. Dan membalas chat singkat termasuk kategori menyebalkan dalam kamus seorang Kayla.

"Hati-hati loh Kay, terlalu benci takutnya jadi cinta."

"AMIT-AMIT!" seru Kayla spontan, membuat Wisya kembali tertawa. "Ngapain juga gue suka sama orang kayak dia Sya, lo yang bener aja??!"

"Bercanda."

"Bercanda lo ga lucu! Lagian gue nggak bakal suka sama cowok yang sahabat gue suka kali Sya."

"Iya, iya gue percaya kok. Sahabat gue satu ini nggak mungkin nikung gue dari belakang."

Kayla tersenyum senang. "Pastilah," ucapnya dengan penuh percaya diri. Kayla berani untuk bertaruh, dirinya tidak mungkin menyukai cowok seperti Azkal meskipun jika di bumi hanya tersisa cowok itu saja. Kayla bisa menjamin itu!

***

Mengikuti arahan google, Kayla harus berusaha lebih keras lagi untuk melakukan pendekatan terhadap Azkal. Setelah melakukan riset terkait tips menjadi mak comblang, setidaknya Kayla menemukan sedikit pencerahan.

Kayla kembali menyalakan ponselnya. Membaca satu persatu point dengan penuh seksama.

Tips menjadi mak comblang yang handal:

1. Kenali target
Kenali orang-orang yang ingin kamu jodohkan. Cari informasi tentang kepribadian, hobi, dan kriteria mereka dalam memilih pasangan.

2. Lakukan pendekatan dengan target
Hal ini akan membuatmu lebih dekat dengan target dan mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang mereka.

3. Pertemukan secara bertahap
Buatlah satu kondisi dimana mereka bisa bertemu dan saling berkenalan. Ingat, jangan terburu-buru, itu hanya akan membuat pertemuan menjadi tidak natural.

4. Berikan semangat dan dukungan
Tunjukkan dukungan dan berikan semangat kepada mereka. Ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dan nyaman dalam proses perrkenalan dan pendekatan.

5. Jaga komunikasi dan lakukan evaluasi
Tetap berkomunikasi dengan kedua belah pihak setelah pertemuan. Evaluasi bagaimana pertemuan berjalan dan berikan masukan yang konstruktif jika diperlukan.

Kayla memijit pelipisnya pelan. Cewek itu tidak menyangka jika menjadi mak comblang merupakan hal yang cukup melelahkan. Terlebih jika harus berurusan dengan cowok semacam Azkal. Yang ada energinya akan cepat habis untuk menanggapi sikapnya yang menyebalkan.

Tapi, bukan Kayla namanya jika menyerah begitu saja. Lagipula dirinya juga sudah berjanji pada sahabatanya, jadi mau tidak mau ia harus berusaha semaksimal mungkin untuk menepatinya.

"Ayo Kay, lo harus semangat!" ucapnya lantang, berusaha untuk menyemangati diri sendiri.

Cewek itu menggulingkan tubuhnya ke samping. Terlentang, merebahkan tubuhnya di tengah kasur. Dengan gerakan cepat jemari mungilnya membuka aplikasi instragram, mulai mengetikkan nama seseorang di pencarian. Tidak ada lima menit, profil instagram dengan username 'azkalpradipta' sudah terpampang pada layar ponselnya. Kayla tersenyum, 'Kekuatan stalking perempuan memang tidak ada duanya' batinnya memuji diri sendiri.

Sudah hampir dua jam Kayla menjelajah media sosial, membuat cewek itu sudah mendapatkan banyak informasi tentang sosok Azkal Pradipta. Siapa sangka, cowok itu adalah anak sulung dari keluarga Pradipta. Ayahnya adalah seorang Pengusaha. Sedangkan ibunya merupakan kepala sekolah SMP Tunas Bangsa, yang tak lain adalah tempat Kayla bersekolah.

Fakta tersebut membuat Kayla bertanya-tanya. Kenapa cowok itu lebih memilih sekolah di SMP Pelita dibandingkan di SMP Tunas Bangsa? Padahal ibunya sendiri adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Tunggu, bukannya Kayla senang jika satu sekolah dengan Azkal ya. Hanya saja menurutnya, bukannya akan lebih praktis jika ia bersekolah di sekolah yang sama dengan tempat ibunya bekerja? Entahlah, ia benar-benar tidak mengerti bagaimana jalan pikiran cowok itu.

Kriett

Terdengar suara pintu kamarnya dibuka. Kayla menoleh, mendapati seorang wanita paruh baya yang sudah berdiri di dekat pintu sambil menatapnya galak. Siapa lagi jika bukan Vina-bundanya.

"Bagus. Udah malem bukannya tidur malah main hp." Vina melipat kedua tangannya di depan dada. "Matikan hpnya atau bunda sita?!"

"Jangan dong bund, Kayla masih nunggu balasan chat dari Wisya sama Shania ini." Kayla menatap Vina dengan tatapan memelas, berharap bundanya akan memberikan tambahan waktu untuk memainkan ponsel sebelum tidur. "Janji deh habis ini Kayla tidur."

"Oke, tapi bener ya habis itu tidur." Peringat Vina luluh, Kayla mengangguk patuh. Membiarkan sang bunda kembali ke kamarnya untuk pergi tidur.

Kayla tersenyum senang. seolah tidak merasa bersalah telah menjual nama kedua sahabatnya sebagai tameng untuk melindunginya dari amukan sang bunda. Sebenernya Kayla juga tidak sepenuhnya berbohong, karena memang benar ia sedang menunggu balasan kedua sahabatnya tentang ajakannya untuk bersepeda bersama.

***

If OnlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang