08

96 61 14
                                    

Alvero pov'

Keesokan harinya, seorang alvero pranatat putra sudah siluman, ralat siuman. Menghirup udara segar dikamar rawat tidak terlalu buruk seperti udara luar sana yang lebih seger.

"Rupannya saat ini dia sama tidak pernah peduli" ucap batin alvero.

Matanya melihat keadaan sekitar, temen temennya yang bela2 in menunggu entah dari kapan. Aldo yang beringkuk di karpet, melvin yang tidur disampingnya dengan kursi dan bagas membaringkan tubuhnya disofa.

Thank you bro, udah ada buat gue ucap lagi lagi batinnya. Vero memandang miris pintu masuk kamar rawatnya dia berharap keyvara anatasya dateng untuk menjenguknya tapi gak ada sama sekali tanda tanda kedatangannya.

Derrtttt!dreetttt!drettttt!

Yap, ponsel disamping aldo bergetar sangat kencang. Membuat pemiliknya, terbangun dari tidur.

"Ahhggggggg, siiiiiialannnnn siiiiiapaaaa yg tellponnnnn pagi pagi giniiii" ucap aldo, berusahan mendudukan badannya itu. namun, belum mengetahui kalo alvero sudah sadar.

"Ha?apaaan?!"

"Ngapain nelpon gue, sebanyak ini jir?" Ucap wanita dari serbang sana.

Yap, saat mendengar suaranya matanya membulat, nyawanya terkumpul sempurna dan melihat disekitarnya.

"Siapa yang nelpon?" Ucap vero, suaranya membuat aldo membalikan badan ke arah tempat tidur vero dan menjauhkan ponselnya itu.

"Keyvara!"

"Ngapain?" Ucap vero.

"Ve-roo di-"

"Di apain?, ngapain bahas dia?"

"Vero kecelakaan, gak peduli sama sekali lo?ha? Status lo masih pacaran key!" Ucap aldo.

"Seriusann!"

"Cepetan kesini, gue tungu lo. Dia rindu lo key, alamat gue sharlok"

Yap pangilannya di putuskan dan segera mengirim lokasi rumah sakit tempat vero dirawat.

"Woyy!! Bangun gak lo kebo!"

"Woy sialan gue siram pake aer kobokan mao lo?"

"Melviiinnnnnn"

"Apan si jing triak2"

"Verooo jadi silumaann"

"Ha?siluman apaan?" Ucap melvin, penglihatannya masih samar samar. Mangkanya dia belum bisa melihat alvero bener2.

"Astagfirullah, woy yasinin woy biar meleleh tuh siluman" ucap bagas setengah sadar.

"Sialan, melek dulu mangkanya. Dikira lo gue udah mati diyasinin. Kurang ajar!"

"Hallo gaise 🖐" ucap dari ujung pintu.

"Eh!, ngapain kesini?" Ucap melvin.

"Dih soms banget lu, jadi gue gak boleh jenguk nih?"

"Emang tuh anak suka gak waras. Boleh lah, tau dari mana gue disini?" Ucap alvero

"Gimana keadaan lu?, udah baik? Gue rasa sih udah ya, seger banget muka lo soalnya" ucap perempuan itu sambil tersenyum namun mengabaikan pertanyaan alvero 'tau dari mana gue disini'

"Hahahah, bisa aja lo. Iya udah baik nih"

"Jadi temennya nyamuk deh gue" ucap aldo bacot.

"Lu aja deh, gue temennya gajah mendingan" ucap bagas.

"Anjay, seukuran ye gak?" Ucap melvin.

"Sialan!"

Sedangkan yang lain hanya tertawa mendengar bacotan sekaligus lelucon membuat suasanan menjadi cair begitu pun dengan acha perempuan yang sekarang ada dikamar rawat.

Segaris||•T A K D I RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang