09.

75 51 8
                                    

Alvero pov'

"Selamat siang vero" ucap seorang dari ujung pintu.

Sontak kaget melihat keberadaannya, bahkan alvero pikir dia akan dateng bersamanya namun ternyata pikirannya salah dan membuat hatinya terluka karna terlalu banyak berharap dengan dia yang sama sekali gak peduli dengannya.

"Siang om" ucap vero.

"Loh, kamu disini juga cha?" Ucap lelaki paruh baya itu.

"Iya om, ayo atuh duduk om" ucap acha.

"Ini tante bawain buat kamu"

"Gak usah repot2 kali tan, makasih ya om tante udah nyempetin dateng kesini"

"Santai aja kali ver, gimana keadaan kamu?baik?"

"Udah mendingan om"

Yap mereka adalah kedua orang tua keyvara anatasya. Kehadirannya membuat alvero bertanya tanya 'lo beneran gak peduli sama gue key?' Terlihat baik baik saja, namun sebenernya tidak sama sekali.

Makasih luka telah memberiku, pelajaran bagaimana berjuang yang sesungguhnya - alvero pranata putra.

End alvero pov'
________

Keyvara pov!

"Bisa gak sih hari ini aja lo gak ada disamping gue?" Ucap keyvara ketus.

"Key lo kenapa sih?gue ada salah sama lo?bilang jangan bikin gue bingung sama sikap lo?" Ucap satria.

"Gak ada, lupain mungkin karna gue lagi dateng bulan jadi suka marah marah. Maaf sat" ucapnya, padahal dirinya telah berbohong. Namun, mulut ini susah untuk mengungkapnya rasa jujurnya ke pria dihadapannya.

"Oalah pantes, makan es krim yu. Siapa tau mood lu balik" tangan keyvara ditarik dengan satria, yap mereka sedang dikedai es krim salah satu toko di mall tempat biasa dia hangout dengan keyvara anatasya.

"Key!"

"Ihh satria, lengket tau" yap pipinya kena es krim yah emang satria sengaja melakukan hal itu.

"Sat!"

Blushh!!

Matanya saling menatap, bibir mungil satria terlihat jelas, helaian rambutnya berseri seri, wajahnya tampak berbeda dari biasanya dan jantung keyvara, sudah tak berdetak lagi melainkan berdebaran.

"Jangan terpesona gitu dong sama gue!"

'Siala, kenapa dia sepeka itu sih?apa dia denger debaran jantung gue?tapi gak mungkin!' Batin keyvara mulai terucap.

"Ihh apan sih, kegeran deh lo" ucap keyvara

"Satria jangan bandel deh, itu es krim gue. Udah punya masing masing juga" ucap keyvara sebel, bibirnya sedikit dicondongin kedepan. Dikarenakan satria mencicipi es krim yang keyvara punya.

"Jangan kegitu anjir, gemes mau nyium gue!"

"Apan sih sat, malu tau" yap pipinya keyvara sudah mulai memerah kali ini emang dirinya sedang salting.

End keyvara pov!
_________

Alvero pov'

"Iya om dari tadi cuman ada kita aja ko disini!" Ucap acha berusaha menjelaskan karna sendari tadi kedua orang tua keyvara tak percaya.

"Kalian jangan coba coba bohongin om ya!"

"Yaudah seterah om aja deh, ver kita bertiga pamit pulang dulu. Cepet sembuh lur, tar malem gw kesini lagi sekalian bawa ps sama tv nya" ucap melvin.

"Gw gak mau gotong tuh tv, bisa bisa digebukin warga bawa tv keluar dari rumah lo" ucap aldo.

"Kepedan banget sih lo do, kan ada abang bagas yang tubuh kuat dan koko"

"Lo kira badan gue tembok pake koko segala"

"Sono sono balik lu, ribut mulu disini juga"

"Idih orang mah bilang makasih gitu sama adik adikmu yang tamvan rupawan" ucap aldo

"Bicit lu, kuy balik" ucap melvin, sambil menepuk bahu aldo.

"Om tante pamit pulang ya, hayoo hati hati atuh anaknya dijagain. Baybay" ucap aldo sambil keluar ke arah pintu.

Emang ya tuh kelakuan mereka bertiga suka bikin bingung. Sedangkan acha masih bersama dengannya.

"Maaf ya om, kelakuan temen saya emang suka gitu" ucap vero.

"Yaudah om juga pamit deh, jaga kesehatan ya ver. Cha kamu gak pulang?"

"Ih om ngusir saya nih?"

"Iya om hati hati" ucap vero.

"Bukan ngusir cha, biar sekalian om anterin."

"Gak deh om, aku disini dulu sambil nunggu om brave dateng"

"Yaudah om pamit ya"

Mereka berdua hanya tersenyum sambil melihat kepergian kedua orang tua keyvara. Namun setelah itu, tak ada yang diucapkan suasana menjadi hening, bahkan keadaan ini yang membuat alvero teringat dengan kekasihnya.

"Cha!" Panggil vero.

"Kenapa,ver!?

"Belakangan ini sikap key gimana sih sama lu?"

"Gimana apanya?"

"Lebih jarang kumpul, atau dia suka curhat apa sama lo gitu"

"Lu tau sendiri kan key itu anaknya suka moodyan kadang cuek kadang friendly banget. Dia gak pernah curhat apa apa sama gue, walaupun gue sahabatnya bukan berarti gue tau semua tentang dia kan?"

"Hmm iya juga sih"

"Lo mau makan?, biar gue suapin sini"

"Boleh, ga usah disuapin juga kali cha"

'Lo gak akan pernah tau apa yang selama ini gue rasain ver' ucap batin acha.

'Kenapa lo sepeduli ini?' Ucap batin alvero.

Hati sama hati bisa saling mendengar gak sih? Kalo bisa author pengen tau apa yang dibicarain hati dia buat author.

End alvero pov'
________

Melvin pov•

Ade laknat+ babu.

'Dek lo dimana?'
'Ngapelin cewe baru lagi lu?'
'Sialan stick ps lu umpetin di sempak ya?'

'Apan sih bang?, gangu aja lu!'
'Lu tuh yang suka umpetin sinyal disempak'

'Lu balik kapan?'
'Rumah mau gue gembokin'
'Nitip makanan, sama soda cuy'

'Mlman, lgi sama cewe gw nih'
'Ngapain digembok tulul?'
'Dih gak enak buntunya lu!'

'Sialan!, balik cpt. G cecian sama kakamu ini yang kecepian dek satlia?'
'Biar g ada maling, kan lu salah satu maling dirumah kita'
'Bodo, beliin cptan. Balik cepatan anjg'

'Kelamaan jomblo jadi gila lu!'
'Setan, jalur neraka vvip lu'
'Gblk g bisa liat gw bahagia dikit apa!'

Call ade laknat+ babu
Vidcall ade laknat + babu
Call ade laknat + babu

'Maaf pangilan sedang dialihkan' mbaba oprator.

"Sialan anak djl model gini!"

Udah ah author cape ngeliat tingkah mereka yang selalu mencintai satu sama lain, makin suka deh buat bikin cerita ini.










Bersambung....

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa kewajiban kalian sebagai pembaca♡

Segaris||•T A K D I RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang