Hari yang cukup padat siang itu, coffebear baru saja buka, pengunjung tidak sepi seperti yang mereka bayangkan, cuaca hari ini cukup panas beberapa ada yang datang memesan ice coffe untuk sekadar dibawa minum sambil berjalan jalan,
"Ada yang meninggalkan ponsel di ruang tengah, ribut sekali!"
Joy langsung bergabung di mini bar, merutuki ponsel yang membuatnya terpaksa bangun sementara ia berencana bangun telat siang ini,
Yeri langsung menoleh ke arah Seulgi yang sibuk merefill biji kopi dimesin kopi, sudah dari kemarin ponsel itu ada di atas meja diruang tengah dan tidak digubris pemiliknya,
"Mungkin saja panggilan itu penting"
Seulgi tidak menoleh ia tahu omongan yeri itu ditujukan kepadanya,
"Aku sedang sibuk,"
Sebenarnya akhir akhir ini ia malas sekali melihat ponselnya, tepatnya setelah pulang dari rumah Irene waktu itu.
"sejak kemarin kau berinisiatif membuka dan menutup toko seperti kita sedang kekurangan pegawai"
Jisoo menimpali, dua hari ini Seulgi tampak linglung dan berusaha menyibukkan diri, dia malah memperbaiki neonbox di lantai atas saking gabutnya.
"Kalian ada masalah??"
Seulgi yakin sekali suara Joy pelan dan sedikit berbisik di telinganya, tapi liat bagaimana jauhnya jarak yeri dimeja kasir bisa langsung segera mendekat untuk mencuri dengar, Jisoo yang sedang sibuk mencuci piring tiba tiba mematikan keran air dan menghentikan aktivitasnya, Lisa yang baru saja mengantar pesanan langsung nenerobos masuk takut ketinggalan cerita,
"Yaaa!!! Kalian kenapa??"
Semburan Seulgi yang kesal membubarkan kerumunan pegawai kepo tersebut, masing-masing kembali dengan pekerjaannya, Seulgi juga berusaha sibuk dengan mesin kopinya meskipun saat ini pikirannya dipenuhi oleh Irene.
Panggilan dan pesan dari Irene yang dikatakan Joy tadi sudah memenuhi ponsel Seulgi sejak kemarin, ia sempat membalasnya sekali untuk memberitahukan ia akan sibuk di kafe dan hari ini ia tak berniat mengirim pesan yang sama karena mendadak malas tanpa alasan,
Apa yang ia harapkan dari hubungan instannya dengan Irene?
tiba tiba pertanyaan itu lewat dibenaknya pagi ini, hubungan yang tidak lebih dari pemenuhan hasrat jika dilihat dari betapa kilatnya proses yang terjalin itu,
berkencan tiba tiba, tidur bersama tanpa rencana, obrolan ngalor ngidul yang tidak pernah jadi bahasan serius ketika sedang berdua,
jika benar Irene cuma mencari tempat untuk melampiaskan hasratnya ia tak masalah sama sekali, ia juga akhirnya membutuhkan Irene untuk lolos dari rasa tidak percaya dirinya dalam menjalin hubungan dengan seseorang,
tapi jangan membuatnya terlihat menjadi cemburu buta dengan seseorang yang sering dihubunginya lewat telepon, apakah ia berhak menanyakan siapa orang itu, tapi Irene tak pernah lebih dulu memberitahukannya atau setidaknya membuat ia tak memikirkan hal yang tidak tidak,
mereka sudah sangat sempurna menjadi sepasang kekasih, tapi aneh sekali jika merasa kau memilikinya, tidur bersama, rumahnya adalah tempatmu pulang, tapi ia begitu misterius dengan hal yang begitu pribadi,
Apakah mereka benar benar saling memiliki?
...
...
...
Bell tanda pengunjung masuk berbunyi nyaring, semua pegawai coffebear refleks menyapa, tapi tiba tiba mendadak hening mengetahui yang datang adalah pengunjung setia mereka yang telah lama tak berkunjung,

KAMU SEDANG MEMBACA
[SEULGI x IRENE] BLUE LEMONADE || END
Teen FictionIrene tak menyangka ia akan jatuh cinta berat dengan salah satu pegawai coffeshop bernama Kang Seulgi, jalinan kasih keduanya begitu manis hingga Seulgi menyadari bahwa kekasihnya...