🌻 SECOND STORY🌹

507 59 14
                                    

Selamat membaca :)

👣👣👣

“SELAMAT DATANG HARI BARU!” Arken berteriak gembira sembari melompat-lompat di atas ranjangnya.

“HARI INI, 13 MEI 2020. ARKEN DAN ARKAN AKAN BERTUKAR SEKOLAH SELAMA SEBULAN! YEAYYY!!! WUHUU!”

TOK! TOK! TOK!

Gedoran dari luar membuat Arken seketika terdiam dengan raut gugup, “Arken, jangan berteriak!”

“Iya, Pah.”

Arken segera turun dari ranjangnya dan mendekati kaca. Ia berdiri gagah di sana dan menyapu rambutnya ke belakang.

“Ck! Lo selalu cakep, Ken. Gak ada yang bisa menyaingi ketampanan mu itu, termasuk Arkan.” dengan PD nya Arken mengedipkan matanya pada bayangannya sendiri, menjilat bibirnya dengan gaya sensual.

Prang...

Eh!

Arken berbalik dan menemukan Alea yang menatapnya jijik serta gantungan pintu bertuliskan namanya yang terjatuh di samping Alea. “Ngapain, Mah?” Arken mendekat namun Alea menjauh.

“Mah, kenapa?” alis Arken bertaut.

“Ishh! Najis! Iuhhh!” Alea bergidik ngeri, ia merasakan geli di area tengkuknya.

“Mah, kenapa sih?”

“Cukup Papa kamu aja yang PD nya sampe ke anus. Kamunya jangan, Ken!” Arken tersenyum miring. Ia menyapu rambutnya ke belakang sembari mengedipkan matanya pada Alea.

“Mamah tuh harusnya bangga punya anak secakep Arken.”

Bugh!

“Buruan mandi!”

Brak!

“Ya ampun, susah kalo punya emak yang kayak gini, gengsian gak mau mengakui ketampanan anak sendiri.” Arken mengambil bantal yang di lempar Alea dan meletakkannya di ranjang.

“Oke, waktunya mandi. Sabun! I'm coming!”

Di lain tempat, kamar Arkan.

“Arkan, bangun!” Kevin mengguncang bahu Arkan brutal.

“Arkan!”

“Kaka, bangun!”

“ARKAN!”

Umm... Ada apa, Pa?” Arkan berucap dengan mata masih terpejam.

“Bangun! Mau sekolah gak?! Cepetan bangun!”

“5 menit lagi, Pa.”

“Gak ada 5 menit lagi! Buruan!”

Hoamm... Iya iya,” Arkan berjalan gontai menuju kamar mandi.

“Bagus anak baik,” Kevin tersenyum bangga dan tak lupa singgah pada kaca lemari di sana untuk mengamati rupa yang teramat tampan menurutnya.

“Ck! Pantes anak-anak pada tampan,”

“ISHH! IUHH! NAJIS! GAK BAPAK GAK ANAK, SAMA SEMUA! IKH!”

The story of the twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang