"Tak Berdaya"
-The Guy-
----****----
Suara mobil melaju di dalam mobil itu ada Freedyan, Hans, Agreeta, Meldi dan Geri. Mereka akan pergi ke sebuah club untuk bersenang-senang. Sesampainya disana mereka asik bergoyang, minum hingga membuat beberapa dari mereka sedikit oleng dan tidak seperti biasanya.
"Akhirnya setelah sekian lama kita bisa ke club, gue berasa ini adalah surga hahaha..." kata Hans.
"Udahlah nikmatin malam ini sepuas kalian" kata Agree.
Mereka sangat bersenang-senang suara lagu yang begitu menggema. Membuat setiap orang yang ada di club itu menjadi sangat riuh. Disisi lain Geri duduk sendirian menatap Freed, Hans, Meldi dan Agree. Ia melihat mereka begitu senang dan Geri memang kelihatan tenang namun ia juga memikirkan sesuatu yang sedari tadi ia pikirkan.
Waktu menunjukkan pukul 11:30 malam, mereka yang sudah selesai bersenang-senang memutuskan untuk pulang. Menaiki mobil dan melajukan mobil hingga terjadi sesuatu.
BRAKK
Mobil yang mereka kendarai tiba-tiba berhenti. Dan semua yang di dalam mobil pun kaget.
"Apaan tuh?" kata Agree.
"Freed," panggil Meldi.
"Kayanya kita nabrak sesuatu!" jelas Freedyan.
"Apa, Nabrakk lu bilang?" kata Meldi.
"Udah, turun dong liatin!" kata Hans.
Freedyan turun dari mobilnya untuk melihat apa yang sedang terjadi, ia mengernyitkan dahinya memasang ekspresi bingung dan ketakutan. Mereka bereempat yang di mobilpun turun untuk melihat apa yang terjadi.
"Huaaa, astaga?" teriak Agree.
"Dia seorang Wanita," Meldi kaget akan hal tersebut.
Freedyan mendekatkan jarinya untuk memastikan apakah wanita itu masih bernafas atau tidak.
"Dia udah gak bernafas, sialan." kata Freedyan dan mendengus kesal.
"Apaaa! Gak mungkin trus kita harus gimana gue gak mau masuk penjara dan dikira pembunuh, ini semua salah lu Freed udah gue bilang kan hati-hati." kata Hans.
"Gue juga" Kata Agree
"Salah gue? Lu gila yah jelas-jelas gue udah hati-hati dia yang tiba-tiba muncul dan nggak sengaja kita tabrak," kata Freedyan dengan lantang.
"Trus sekarang gimana, kalian gak mau bertanggung jawab heh, dia ini manusia," seru Meldi.
"Udahlah, Mel kalau lu mau bertanggung jawab silakan lu lapor polisi!" kata Freedyan melayang kepada Meldi.
Meldipun terdiam ia juga tak ingin melaporkan kejadian ini. Karena takut dituduh sebagai pembunuh.
"Yah terus sekarang gimana?, Lu mau ninggalin dia disini. Gila apa lu. Ini hal yang keji tau gak!" kata Hans dengan sangat kesal.
"Kita kubur aja diaa gue tau suatu tempat intinya gak ada yang bakal tau soal kejadian ini!" kata Geri.
"Apa Ger, nggak ini sama aja membunuh dan please jangan lakuin hal yang konyol gue gak mau jadi pembunuh!" seru Hans.
"Yaudah tunjukkin tempatnya?" kata Freedyan.
"Freed luu... arghh sialan" kata Hans sambil berteriak.
Setelah perdebatan yang panjang mereka akhirnya membawa jasad tersebut ke pinggiran kota dan sepakat ingin mengubur jasad itu di tengah hutan yang gelap setelah mengubur jasad tersebut, Freedyan menoleh melihat Geri namun ada yang aneh dari tatapan Geri. Geri tersenyum sinis dan hal itu membuat Freedyan bingung dan memikirkan apa maksud dari tatapan Geri. Mereka segera pergi dari tempat itu dan dengan segera pulang ke rumah mereka masing-masing, waktu menunjukkan pukul 02:00 pagi.
-----****-----
Freedyan tiba dirumahnya ia sangat menyayangkan kejadian tadi, ia berusaha untuk melupakan kejadian yang melibatkan dirinya dan 4 orang temannya itu. Sungguh sesuatu yang mengerikan mengubur seseorang begitu saja bukanlah hal yang lazim melainkan itu adalah hal terkeji yang pernah ia lakukan. Ia menggenggam handphonenya.
"Ingat yah guys, kejadian ini hanya kita yang tau kalau sampai ada yang ngebongkar, itu sama aja kita jerumusin diri kita ke penjara." Pesan Freedyan kepada teman-temannya melalui grup chat mereka.
"Gue harap kita semua baik-baik aja"
Balas Hans dan Agree.Freedyan mulai berbaring dan terlelap di dalam tidurnya, merilekskan badannya.
Mimpi...
"Tolong aku, mengapa kau tega melakukan hal ini, apa salahku? Kau sudah membunuhku. Kau akan mendapatkan balasanku.. Hahahahahaahha.." gerutu seorang wanita.
Mata Freedyan terbelakak ia segera bangun dan coba melihat keadaan sekitar.
"Arghh, Sialan ternyata cuman mimpi," kata Freedyan dalam hatinya dengan wajah yang berkeringat dengan nafas yang berhembus sedikit kencang ia baru saja memimpikan sosok wanita yang mereka kubur tadi.
Pagi telah tiba, Freedyan terbangun dan bersiap untuk ke kampus karena harus menyerahkan tugas terakhirnya.
Waktu terus berjalan..
Freedyan sampai di kampusnya dan segera masuk kedalam. Siapa sangka seluruh mahasiswa di kampus itu sudah heboh dengan berita penemuan jasad seorang wanita di tengah hutan, ternyata wanita yang terbunuh itu adalah Hailee seorang mahasiswa jurusan Kedokteran. Sontak saja Freedyan tercengang dengan apa yang sedang dibicarakan seluruh mahasiswa di kampus itu.
"Freed, Lu kenapa?" ujar Teman kelas Freedyan.
"Ah, enggak nih ada apa sih? Kok lagi rame banget tumben," tanya Freedyan yang nampak kebingungan.
"Itu ada berita heboh, ada anak dari jurusan kedokteran katanya dia mati dibunuh dan jasadnya ditemuin di tengah hutan, serem banget gak sih," jelas teman Freedyan.
"Apaa?" Freedyan terkejut dengan ekspresi bingung dan ketakutan.
Freedyan berdesis memikirkan kejadian semalam, yang ia takutkan mungkin akan terjadi namun ia juga berharap semua ini hanyalah mimpi.
----****----
Please Voment yah guys^^.
Trmksh sudah membaca part ini.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDES
Mystery / Thriller- Lihat desc cerita sebelum membaca! "Aku tidak akan menyerah," Sosok itu semakin membuat banyak orang penasaran, pembunuhan yang ia lakukan menjadi sebuah hal yang menarik perhatian. Banyak orang yang terlibat, bertahun-tahun ia selalu lolos dari a...