"Pernahkah kalian berfikir semua ini hanyalah mimpi"
-Agreeta Putri-Di siang hari kelas para mahasiswa telah usai sosok perempuan yang keluar dari gedung kampus hendak menghampiri kendaraannya di tempat parkir tiba-tiba saja dirinya tidak sengaja menginjak sebuah benda berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang kecil.
KREK
"Apaan nih?" batin Agreeta.
"Agree!" teriak Meldi.
Sosok tersebut menoleh, melihat seorang temannya di tempat lain.
"Sini Agree, buruan!" ucap Meldi.
"Iya bentar," sahut Agree.
Agreeta memasukkan flashdisk tersebut ke dalam tasnya.
"Lu ngapain bengong disitu?" Meldi bertanya.
"Nggak gue tadi kesandung batu, oh iya jadi pulang bareng kan?" seru Agreeta.
"Jadi dong, gue kan udah biasa nebeng sama lu masa lu lupa sih!" ketus Meldi.
"Oke, kita pulang sekarang," jawab Agreeta.
...
Setelah mengantar Meldi pulang Agreeta menyempatkan diri mampir di sebuah toko karena ia harus membeli beberapa alat tulisnya yang mulai rusak.
Sesampainya di rumah Agreeta memasuki kamarnya membaringkan tubuhnya di sebuah sofa empuk yang ada di kamarnya ia baru saja mengingat sebuah flashdisk yang ia temukan di halaman parkir kampus dengan segera Agreeta membuka tasnya dan mengambil flashdisk itu dan ingin melihat isi dari flashdisk tersebut.
"Ini dia, gue udah penasaran sama isi flashdisk ini," seru Agreeta.
Agreeta membuka sebuah laptop dan mencolok flashdisk tersebut ke sambungan yang ada di laptopnya. Sontak ia sedikit kaget karena isi dari flashdisk tersebut tidaklah banyak hanya sebuah file yang berisi beberapa video hingga membuat Agreeta penasaran dan membuka isi video itu.
Suara seseorang dibalik laptop.
"Aku adalah perantara di antara mereka, mereka tidak mengenalku tapi aku mengenal mereka, apa yang aku lakukan akan membuat mereka menderita sama seperti dirimu," suara di balik laptop.
"Aghh, apa yang ingin kau lakukan, tolong lepaskan aku hiks .. hiks .. aku berjanji tidak akan melaporkanmu kepada polisi, tolong lepaskan aku!" ucapan seorang wanita di balik laptop.
...
"Video apa ini?" Agreeta bergumam.
...
"Kau lebih baik diam dan jangan banyak bicara jika aku melepaskanmu aku hanya akan membuat diriku menderita kau sudah sepanstasnya untuk mati" sosok laki-laki yang sedang mengancam seorang wanita.
"Tolong jangan lakukan ini aku mohon, tolong .. tolong ..!" suara teriakan dari laptop tersebut.
SYUT
Sosok yang ada di dalam video tersebut menikam seorang wanita memainkan pisaunya ke tubuh wanita itu, membiarkan wanita tersebut bergerak dengan keadaan yang sangat lemah menahan rasa sakitnya namun apalah daya wanita itu sudah sangat lemah dan tiba-tiba saja ia mulai terbaring lemas tak sadarkan diri sosok lain hanya berdiri menyaksikan wanita itu terluka parah hingga pada akhirnya wanita itu tewas.
Agreeta dengan refleks menyingkirkan laptopnya ia telah melihat isi dari video tersebut.
"Sial ini video pembunuhan bagaimana bisa dia merekam semua ini tanpa adanya rasa bersalah. Gue harus laporin hal ini ke polisi," seru Agreeta.
Agreeta bergegas untuk ke kantor polisi dan ingin melaporkannya, tiba-tiba saja sosok yang lain datang berdiri di teras rumah Agreeta.
CKLEK
"Freedyan, ada apa lu kesini?" tanya Agreeta.
"Hai, gue mau jemput lu lah bukannya hari ini kita udah janjian mau nonton lagian Meldi, Hans sama Geri udah nungguin di bioskop loh lu gak lupa kan Gree?" ucap Freedyan.
"Kenapa sih muka lu pucat kaya gitu?" tanya Freedyan.
"Gue.. gue tadi ketiduran dan mimpi buruk tapi apa gak bisa lain kali aja kita nontonnya gue harus.." ucapan Agreeta terpotong.
"Udahlah Gree, jangan banyak alesan buruan deh," ujar Freedyan sambil menarik Agreeta ke mobil.
"Tapi Freed!" keluh Agreeta.
Agreeta dan Freedyan segera pergi disisi lain Freedyan tidak memperdulikan apa yang ingin Agreeta sampaikan, Agrreta mengurungkan niatnya untuk melaporkan hal tersebut kepada polisi. Ia berusaha untul tenang setelah melihat video tersebut.
"Agree, lu kenapa sih dari tadi gue lihat mukanya lu pucat kaya gitu. Lu sakit atau ada isinya?" ketus Freedyan.
"Isinya? Maksudnya apa?" tanya Agreeta dengan mimik wajah tak senang.
"Isi dedek bayi, habis muka lu pucet banget. Lu gak papa kan?" balas Freedyan.
"Nggaklah,, gue baik-baik aja kok udah deh mendingan lu fokus nyetir ntar nabrak lagi," ketus Agreeta.
"Sensi amat nih cewek, santai aja." Freedyan berseru.
Agreeta hanya terdiam.
...
Sesampainya di bioskop mereka hendak duduk sembari menunggu film yang akan mereka nonton dan Agreeta masih terdiam hanya bisa menahan niatnya yang sedari tadi ia urungkan sama halnya ia ingin menyampaikan hal tersebut kepada teman-temannya.
"Agree, ayo filmnya udah mau mulai. Kenapa sih lu bengong terus dari tadi?" Meldi bertanya.
"Gue, gue sebenarnya gak enak badan. Sebenarnya ada sesuatu yang pengen gue kasih tau ke kalian tapi please jangan disini bicaranya, pokoknya ini sesuatu yang mengerikan dan gue mau laporin ke polisi." ucap Agreeta yang sudah bertekad ingin melaporkan hal tetsebut.
"Hal apa sih Agree? Jangan aneh-aneh deh," ketus Meldi.
"Sebenarnya gue nemuin flashdisk hitam di tempat parkir kampus tadi dan .." jelas Agreeta.
Mereka memutuskan ke suatu tempat yaitu cafe di dekat bisoskop. Agreeta secara perlahan menceritakan semuanya kepada Hans, Meldi, Freedyan dan Geri. Mereka kaget mendengar hal yang disampaikan oleh Agree mereka tidak percaya dan bertanya kepada Agreeta apakah yang Agreeta ceritakan benar adanya, tentu saja Agreeta tidak bercanda tentang sebuah video pembunuhan yang sudah dilihat oleh dirinya. Agreeta mengeluarkan flashdisk tersebut dan mereka pun berniat untuk melihat isi dari video yang di ceritakan oleh Agreeta.
"Oke, jadi kita bakal ke rumahnya Agreeta untuk ngeliat isi video itu," ucap Geri.
^^^^
Heyoo readers,🔥
Don't forget to comment and vote!.
Tmsksh^^
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDES
Mistério / Suspense- Lihat desc cerita sebelum membaca! "Aku tidak akan menyerah," Sosok itu semakin membuat banyak orang penasaran, pembunuhan yang ia lakukan menjadi sebuah hal yang menarik perhatian. Banyak orang yang terlibat, bertahun-tahun ia selalu lolos dari a...