Bab. 10 "Tarik Ulur"

7 0 0
                                    

"Hanya sebuah batas"

-Freedyan Brizaldi-

Mimpi.

"Apa yang kau lakukan hah? Aku ini suamimu beraninya kau membantahku!" teriak seseorang.

"Aku tidak bermaksud seperti itu, tolonglah kau sedang mabuk nanti Verino bisa mendengar kita hiks.. hiks.." ucapan seorang Wanita sambil menangis.

"Dasar istri tidak tahu diri harusnya sudah dari dulu aku meninggalkanmu." ketus seorang lelaki sembari pergi meninggalkan istrinya.

"Ibu?" seorang Anak memanggil.

"Verino, Ibu disini nak apa kamu melihat semuanya?" tanya sang Ibu.

"Kenapa Ayah seperti itu?" ucap Verino.

"Ayahmu hanya.."

"Ibu, Ibu kenapa.." suara itu menghilang.

Tiba-tiba saja.

"Argh, mimpi itu lagi." seru Freedyan yang tiba-tiba terbangun karena mimpinya dan berusaha menenangkan diri.

"Mengapa aku bermimpi seperti itu, apa aku merindukan Ibuku?" batin Freedyan.

...

Mentari mulai menyinari hari sudah pagi.

"Freedyan bangun kamu! Freedyan!" seru seorang Wanita.

"Egh, iya Ma ada apa?" balas Freedyan.

"Kamu itu, ini udah jam berapa kamu gak kuliah hah? Kamu jangan malas yah," ketus Wanita itu.

"Maaf Ma Freedyan.." ucapan Freedyan seketika terpotong.

"Maaf-maaf udah sana bangun keenakan kamu yah bangun sendiri aja susah huh.." ocehan sang Mama membuat Freedyan sedikit terkejut.

Freedyan mulai bangkit dari tempat tidurnya dengan segera bersiap untuk ke kampus sedari tadi ia terus memikirkan mimpi tersebut. Semalam ia merasa sedikit gelisah dan menjadi tidak bersemangat.

Masa lalu

Masa lalu Freedyan memang kelam. Waktu Freedyan berusia 6 tahun, tepat setahun setelah kematian ayahnya Ibu Freedyan meninggalkan Freedyan di Panti Asuhan namun pada saat itu Freedyan tak ingin tinggal di Panti Asuhan ia memilih untuk kabur memutuskan kembali kepada Ibunya namun sayang ia tak bisa bertemu lagi dengan Ibunya, saat ia tengah sendirian di pinggir jalan Freedyan ditemukan oleh sepasang suami istri dan seorang anak. Mereka adalah Tn. Herion Brizaldi dan Ny. Ardiani Fatala mereka juga mempunyai seorang anak laki-laki bernama Herdino Brizaldi. Mereka yang bertemu Freedyan memutuskan untuk membawanya serta mengadopsinya dan memberi nama angkat yaitu Freedyan Brizaldi.

Di dalam keluarga ini hanya Papa angkat dan Kakak angkat Freedyan yang menyayangi Freedyan layaknya keluarga sesungguhnya sedangkan Mama angkatnya membenci Freedyan karena semenjak adanya kehadiran Freedyan ia merasa suaminya lebih menyayangi Freedyan dibandingkan anak kandungnya sendiri ia juga pernah mencoba mengusir Freedyan namun sayang lagi-lagi suaminya menemukan Freedyan dan membawanya pulang ia bahkan tahu Herdino tidak membenci ayahnya karena mengadoosi Freedyan. Alih-alih berdalih ia membenci Freedyan karena suaminya ingin Freedyan mewarisi sebagian besar perusahaan milik suaminya berbeda dengan Herdino yang sudah membangun perusahaan sendiri dan sekarang ia tinggal diluar negeri.

HARDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang