4:Supermarket

19 13 0
                                    

H a p p y R e a d i n g🌻

Dilihatnya Kak Vano yang tengah duduk di sofa sambil memainkan hanphone nya, Rara pun menghampiri Kakak nya dan duduk di sebelahnya

"Kak Mamah sama Papah kemana, tumben sepi?"

"Mamah kebutik tadi Papah pamit mau ke luar kota mau mengurus pekerjaannya"

"Ko mereka tega sih ga pamit sama Gue" cemberut Rara

"Tadi Lo nya lagi ngebo"

"Ohhhh gituuu"

"Kak bosen banget nih mana di kulkas gaada sekalipun cemilan lagi"

"Kita nonton film horor yu Ra tapi belanja dulu cemilan sana ke supermarket depan Gue yang anter"

"Biar Gue sendiri aja Kak yang pergi, tapi uangnya dari Lo ya" pinta Rara sambil menunjukkan puppy eyes nya

"Dasar gamau modal, Nih" ucap Kak Vano dan langsung menyodorkan 5 lembar uang berwarna merah

"Yaudah Gue pergi dulu, jaga rumah Kak"

"Iya bawel"

Rara mengendarai motor scoopy merah nya menuju supermarket tidak jauh memang tapi kalo jalan kaki  pasti cape. Itu namanya jauh neng 'author.

Sedang asik asiknya memilih makanan ringan tiba tiba mata indah Rara melihat pemandangan yang membuat hati nya terasa sakit. Dilihatnya Tedza dengan seorang cewek yang lebih gaenak nya lagi mereka gandengan tangan sayangnya Rara tidak bisa melihat siapa cewek nya karena dia memunggungi Rara

Dan saat Rara tengah melihat mereka berdua, tiba tiba Tedza juga melihat ke arahnya langsung saja Rara bersembunyi.

Tidak ingin lebih berlama lama lagi akhirnya Rara pergi dan menuju rumah nya

***

"Za kamu ngeliat siapa ko liat ke arah belakang?" Tanya cewek yang bersama dengan Tedza saat ini

"Eng..nggg tadi tuh berasa kaya liat sahabat Aku El" ucap nya dan langsung mengarah kepada cewek itu. Dia bernama Elya Angeline

"Mungkin udah gaada kali, yaudah kita pulang aja yu" ajak nya

"Ehh iyaa ayo El"

Disepanjang perjalanan Tedza yang hanya diam saja dari tadi sedang bergelut dengan pikirannya apa benar tadi ada Rara, tidak mau berpikir lebih banyak mending besok Gue tanyain aja di sekolah.

***

Rara yang sudah tiba di rumahnya langsung menaiki tangga menuju kamar nya, entahlah rasanya badmood melihat kejadian tadi di supermarket

Dan Rara hanya bergumam saja siapa cewek yang tadi bareng Tedza terus apa berlebihan kah kalo Gue rada cemburu sama kejadian tadi

"Argghhhhh ngapain sih Gue cape cape mikirin hal ini" gerutu Rara sedikit berteriak, hinggal Kakak nya langsung manghampiri Rara

"Ra kenapa sih teriak teriak gitu"

"Gapapa"

"Katanya mau nonton, ayo dong kebawah"

"Engga ah lagi badmood"

"Badmood kenapa"

"Banyak tanya ah mending pergi deh, Gue pengen sendiri" ketus nya

Dan Kak Vano mau tidak mau langsung keluar karena bisa bisa Rara yang tadinya manusia bakalan jadi singa kalo dah badmood tapi diganggu terus sama orang. Dasar ya sensian cewek mah gitu juga 'author. Bener banget thor' Vano.

Pukul 07:00 malam Rara yang sudah sejak lama berdiam diri di kamar nya terasa begitu lapar, akhirnya Rara memutuskan untuk ke bawah untuk memanjakan perutnya

Terlihat di meja makan masih ada keluarga mereka, mungkin mereka lagi nungguin Rara deh' pikir Rara

"Kalian belum pada makan?" ucap Rara dan langsung duduk di sebelah Mamah nya

"Yajelas belum lah oon Kita nungguin Lo, mana udah laper banget" kesel Kak Vano

"Ih biasa aja kali jangan nyolot gitu, Pahh liat tuh Kak Vano jail" rengek Rara kepada Papah nya

"Vano jail banget sih Kamu sama adek sendiri" ucap Papah nya, pasti Papah nya akan membela adik nya itu secara kesayangan. Kalo Lo No pasti bukan kesayangan yak'ucap Author. Nimbrung ae lo cungur' kesal Vano.

"Emang enak wleee" Ucap Rara dengan perasaan senang nya

"Udah deh mending makan sekarangmah" perintah Mamah nya

"Siap Bu Boss" Ucap Serempak mereka bertiga

Akhirnya mereka semua makan bersama dan hanya terdengar suara dentingan garpu dan sendok saja tidak ada yang mengobrol sama sekali karena sudah menjadi kebiasaan dari keluarga mereka

Setelah makan bersama Papah dan Kak Vano langsung menuju ruang keluarga berbeda halnya dengan Rara, Rara membantu ibunya beberes meja makan dan mencuci piring

Memang dikeluarganya tidak memiliki pembantu karena sejak dari pertama Mamah sama Papah menikah mereka sepakat agar tidak menyewa pembantu untuk mengurusi pekerjaan rumah

Selesai beberes dan mencuci semua piring yang kotor, akhirnya Mamahnya dan Rara langsung memutuskan untuk menyusul ke ruang keluarga hanya untuk mengobrol saja

"Btw Ra gimana Cafe milik kamu sekarang?" Tanya Papah nya

"Alhamdulillah cafe milik Rara semakin terkenal dan maju Pah, Rara seneng banget ini juga berkat tangan kanan Rara Pah" ucap Rara dengan sangat antusias

"Bagus kalo begitu Ra"

"Eh tadi Kata Kak Vano Papah ke luar kota, ko tumben udan pulang lagi?" tanya Rara heran

"Ooh iya awalnya Papah mau ke luar kota tapi gajadi karena Ada berbagai kendala" jelas Papah nya

"Ohh begitu toh"

"Yaudah kalo gitu Rara pamit duluan ya ke kamar mau tidur ngantuk banget"

"Tumben ini baru jam 9 sayang" ucap Papah nya

"Seharian ini Rara cape aja Pah"

"Yaudah kalo gitu Ra, tapi jangan sampe maraton nonton drakor ya" tegas Mamahnya

"Iya Mamah sayang" ucap Rara tersenyum

"Selamat malam good nigt semuanya" ucap Rara berbelit

"Kalo mau ngomong satu bahasa aja keliatan norak tau dua bahasa kaya gitu" ucap Vano yang masih fokus ke televisi nya

"Terserah Gue dong Vano bau asem" ucap Rara

"Dasar sarboah"

"Apa Lu utoy"

"Dasar utok"

"Itu guru kita bangsul"

"STOP ittttttttt bisa diem gak, Rara udah kekamar Vano diem. Selamat malam juga Rara" ucap Papah nya

Rara pun berlari terbirit birit menuju kamar nya.










                    NEXT CHAPTER
                      See you👐💚

Jangan lupa Vote and Comment😙

Chapter nya cuman segini gays kebetulan bukan hanya Rara nya aja yang badmood author juga:(((

Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang