11:Vano&Ica

21 11 0
                                    

H a p p y R e a d i n g🌻

Setelah Rara dan Ica masuk ke dalam rumah yang terbilang sepi pasti Mamah nya Rara masih dibutik dan Papah nya yang masih bekerja Kak Vano ga keliatan batang hidung nya mungkin ada di kamarnya pikir Rara.

"Bentar Gue cek dulu Kak Vano ke kamar, Lo duduk aja di ruang tengah" ucap Rara dan seraya pergi ke atas, Ica pun hanya menganggukan kepalanya jujur dia gugup dan degdegan kalo misalnya Kak Vano gamau nganterin Ica.

Saat sudah di depan pintu kamar Kak Vano, Rara mencoba untuk membuka pintu langsung tanpa mengetuk ternyata tidak bisa karena pintunya terkunci mungkin takut terulang kaya yang tadi siang lagi.

Gedor... Gedorr...
Tok tok tok

"Kak elahhh pasti ngebo ya Lo Gue mau masuk bukain pintunya" pekik Rara.

"Bentar Odah bentar" jawab nya yang terdengar kesal, Vano pun membukakan pintu nya.

"Kak nih kunci mobil Lo btw makasi yah, tapi Gue mau Lo anterin Ica dulu ya kerumahnya kasian tuh dia nungguin dibawah" ucap Rara dan tersenyum jahil.

"Ko jadi Gue sih" ucap Vano yang terlihat malu.

"Jangan so so an deh Gue mah baekk udah memberi jalan agar Lo sama Ica bisa PDKT" ucap Rara, dan Vano yang mendengar nyapun ada benar nya juga.

"Okelah Thanks ya Gue siap siap dulu bilangin ke Ica" ucap Vano dan langsung menutup pintu kamar nya dengan sangat tidak santuy.

"Dasar Kembaran laknat Lo" pekik Rara dengan kesal.

Rara pun menuju kebawah untuk menemui sahabat nya Ica.

"Bentar ya Ca Vano lagi siap siap dulu kaya nya" ucap Rara dan langsung duduk di samping Ica.

"Ko Dia mau?" tanya Ica.

"Gue bilang ini jalan yang tepat biar kalian bisa Pdkt" ucap Rara dan terkekeh.

"Ih apa apaan sih Lo jail banget" ucap Ica dan langsung melemparkan bantal sofa ke wajar Rara.

"Sakit tau, nih rasain" Rara pun melakukan hal yang sama.

Saat sedang beradu perang bantal Mereka berdua dikagetkan dengan suara dekhem man yang sangat keras, dan mereka berdua menoleh ke arah sumber suara ternyata itu Papah nya Rara dan ada juga Mamah nya.

"Ekhemmmmm... Ekhemmmm"

"Kalian ini udah besar malah berantem" ucap Papah nya seraya terkekeh, mereka berdua pun hanya cengengesan. Dan Ica pun menyalimi kedua orangtua Rara.

"Eh Om Tante apakabar" ucap Ica.

"Kita berdua baik ko Ca, Kamu sih kenapa jarang banget main kesini" ucap Mamah nya.

"Iya Tante maaf ya, soalnya Aku sering bantuin nunggu toko cake nya Mamah" ucap Ica yang terdengar tidak enak hati.

"Ooh gitu Iya gapapa ko Ca"ucap Mamah nya Rara, dan Ica pun mengangguk dan tersenyum.

"Yaudah kalo gitu kita berdua pamit keatas dulu ya mau bersih bersih" ucap Mamah nya Rara dan langsung melangkah ke atas.

"Iya Ma, Iya Tan" ucap Rara dan Ica barengan.

Setelah orangtua nya Rara sudah pergi datanglah Kak Vano yang sudah siap mengantarkan Ica.

"Ayo Ca" ajak Vano dan langsung menggandeng tangan Ica, Ica yang diperlakukan begitu sangatlah terkejut.

Rara yang melihatnyapun hanya mendengus.

"Dasar ya orang yang pertama kali bucin mah gitu" ucap Rara dan mengagetkan mereka berdua.

Just A FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang