WARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+
KATA WARNING SUDAH TERTULIS SEJAK AWAL
JADI JIKA ADA YANG MENGELUH, MAKA SAYA TIDAK AKAN MENANGAPINYAATAU JIKA ADA YANG SALAH LAPAK, MOHON DI CERNA BAIK-BAIK BAHASA YANG SUDAH SAYA GUNAKAN.
JANGAN SAMPAI MEMBUAT ANDA TERLIHAT SEPERTI ANJING.
BIJAKLAH DALAM BERKOMENTAR
JANGAN DIBUAT UNTUK MENGHUJAT SAJA.JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN CLOSE TAB INI, SAYA TIDAK MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA CERITA SAMPAH MILIK SAYA.
DAN JIKA HANYA INGIN MENJADI SIDER, LEBIH BAIK PERGI KE PERPUSTAKAAN SAJA. KARNA DISINI SEBUAH USAHA JUGA PERLU DI HARGAI
TERIMAKASIH!!!!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Stelah mengetahui fakta tentang chanyeol, baekhyun tidak bisa membendung air matanya.
Ternyata yang ia pikirkan salah, ia selalu menganggap jika ia adalah orang yang paling tidak beruntung di dunia ini. Mendapatkan pengalaman yang pahit, ternyata bukan dirinya saja.
Lelaki itu bahkan memiliki masa yang sangat kelam, bahkan bisa dikatakan lebih parah dari yang ia alami terdahulu.
Baekhyun kembali terbangun dari tidurnya, menyibak selimut yang sedari tadi menutupi setengah tubuhnya.
Ini merupakan ketiga kalinya ia terjaga di malam ini, terbangun dan kembali mengalami kesulitan dalam tidurnya.
Ia melirik sekilas jam yang berada di nakas, menghela nafas karna ia terjaga di pukul 2 dini hari.
Tenggorokannya terasa sangat kering, mengambil gelas kosong yang berada di sana dan melangkah untuk menuju dapur.
Baekhyun melangkah dengan sangat hati-hati, menuruni tangga dengan suasana yang gelap gulita.
"Mengapa gelap sekali, bahkan ini terlihat menyeramkan"
Ini adalah kali pertanya ia keluar dari kamar di jam seperti ini, suasana rumah megah itu benar-benar terlihat seperti tak memiliki penghuni.
Disepanjang ruangan hanya terdapat lampu dengan penerangan minim berada pada sudut-sudut tertentu.
Wajar saja jika terasa sedikit menyeramkan, aktivitas pun mungkin akan dilakukan pukul 5 nanti.
Penjagaan memang tidak terlalu di dalam mansion, jika malam sudah tiba. Para pengawal hanya akan bertugas di luar mansion.
Baekhyun terus berjalan menelusuri banguna besar itu, matanya menatapa gelisah. Waspada jika sesuatu hal yang tidak ia inginkan terjadi nanti.
Jarak dari tangga menuju dapur sekitar 4 menit, sementara jarak dari ruang tamu menuju dapur bisa menghabiskan 3 menit.
Mansion itu sangat luas, jadi bukan hal yang aneh jika dari satu tempat ke tempat yang lainnya memakan waktu yang cukup lama.
Cukup lama baekhyun berjalan, hingga ia mendengarkan langkah kaki yang terdengar semakin dekat.
Suara-suara anek juga mulai ia dengar, dengan rasa takutnya. Baekhyun memeluk gelas yang ia bawa, menatap pada sekitarnya.
"Rasanya aku ingin menangis saja hiks, kenapa rumah ini jadi semenakutkan ini! Huweee aku tidak kuat lagi!"
Baekhyun berlari begitu saja, tanpa mengetahui arah yang ia pilih.
Baekhyun memasuki dapur dengan tangisannya, berjonkok ditempat yang menurutnya aman.
Tangan dan kakinya bergetar cukup hebat, hingga ia merasakan lemas di sekujur tubuhnya.
"Tolong, aku tidak ingin matik dimakan hantu hiks" cicitnya pelan.
Karna rasa takut yang begitu hebat, baekhyun memeluk kakinya, menengelamkan wajahnya disana.
Tangisannya terdengar begitu ketakutan, suara kaki yang sempat ia dengar kembali menyapa telinganya.
Baekhyun semakin takut, rasanya seperti seseorang tengah menatapnya.
Puk
Sebuah tangan bisa ia rasakan! Apa ini milik tuan hantu? Menoloknya dalam hati.
Baekhyun mencoba untuk tidak memperdulikannya dan semakin mengeratkan pelukan dikakinya.
"P-pergi! Jangan makan aku hiks! D-dagingku tidak enak hiks! Cari yang lain saja!" Ucap baekhyun dengan sedikit ketakutan.
"Tapi aku menyukai dirimu dan lubang diselangkanganmu itu, baekhyun"
Baekhyun kenal suara itu!
Chap selanjutnya NC!!!
Tapi kalo komennya dikit part NC nya gue sklip oke😉Bagiman aperasaan kalian setelah melihat ini?
Me: Nagis di pojokan sampai ketiduran🙂😭
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLET] Byun Slave | CHANBAEK🔞 ✔️
FanfictionWARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+ Aku merasa penuh saat dirimu ada di dalam tubuhku. Aku merasa sesak saat jiwa dan ragamu tak pernah ada di dalam hatiku. Mungkinkah aku hanya sebatas pemuas? Dimensi waktu menyadarkan ku bahwa alam semesta tak akan di...