WARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+
KATA WARNING SUDAH TERTULIS SEJAK AWAL
JADI JIKA ADA YANG MENGELUH, MAKA SAYA TIDAK AKAN MENANGAPINYAATAU JIKA ADA YANG SALAH LAPAK, MOHON DI CERNA BAIK-BAIK BAHASA YANG SUDAH SAYA GUNAKAN.
JANGAN SAMPAI MEMBUAT ANDA TERLIHAT SEPERTI ANJING.
BIJAKLAH DALAM BERKOMENTAR
JANGAN DIBUAT UNTUK MENGHUJAT SAJA.JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN CLOSE TAB INI, SAYA TIDAK MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA CERITA SAMPAH MILIK SAYA.
DAN JIKA HANYA INGIN MENJADI SIDER, LEBIH BAIK PERGI KE PERPUSTAKAAN SAJA. KARNA DISINI SEBUAH USAHA JUGA PERLU DI HARGAI
TERIMAKASIH!!!!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Tidak ada yang sia-sia di dalam sebuah keingin untuk menjadi yang lebih baik.
Usaha dan keiingin yang sangat kuat, bisa mengalahkan apapun yang terlihat menyulitkan.
Begitupun dengan Chanyeol.
Pria dewasa itu benar-benar bertekat untuk menyembuhkan dirinya dari semua penderitaan yang ia alami sedari kecil.
Sejak seminggu yang lalu, Chanyeol perlahan-lahan mulai berubah. Entah sifat ataupun prilakukanya.
Cara ia menangapi seseoran pun kini telah berbeda jauh sebelum masalah ini datang.
Ia juga bersyukur bagaiman orang-orang masih dengan setia berada di sampinya, menemaninya hingga kini.
Yohnim dan Lucas, mereka benar-benar menemaninya tanpa bosan dan rasa lelah. Seperti saat ini, mereka tengah bercanda dan bertegur sapa.
Rasa kehangatan yang mengeluar seperti suasana baru yang dirasakan Chanyeol, senyuman pria itu bahkan tak pernah pudar begitu candaan dari Lucas memenuhi ruang rawat inapnya.
"Berhenti anak nakal! Kau lebih baik kembali kemansion, persiapkan semuanya. Biarkan tuan Chanyeol beristirahat, dan kau juga harus beristirahat karna esok hari kau harus menjemput kami. Mengerti anak nakal?!"
Yohnim menatap dengan mata sipitnya yang terasa akan keluar, wanita itu terlihat menyeramkan jika tengah memarahi seseorang dan Lucas hanya bisa mendengus lalu mengangguk patuh.
Ia hanya tidak ingin di hukum.
"Menganggu kesenangganku saya, dasar nenek sihir!" Bisiknya pelan, namun sayang telinga Yohnim lebih tajam.
"Aku mendengarmu anak bodoh! Pergi atau ku pukul pantatmu!"
"IYA. IYA. AKU PERGI! Astaga!"
Lucas langsung terbirit-birit berlari meninggalkan ruang rawat tuannya itu sembari memegang pantatnya.
"Seharusnya bibi tidak perlu terlalu keras kepadanya, dia hanya anak muda. Aku juga tidak masalah jika ia sedikit lebih lama disini, anak itu memiliki bakat menghibur" ucap Chanyeol dengan kekehan di akhir kalimatnya.
Anak itu benar-benar menjadi penghibur di saat rasa bosan yang menghampirinya selama berada di rumah sakit ini.
"Anak muda sekarang sangat berbeda dengan masa ku dulu, tuan. Dari pada seorang penghibur, dia lebih pantas disebut anak yang menyebalkan. Rasanya aku ingin terus memukul pantatnya"
Wanita tua itu berucap sembari merapikan sisa-sisa makanan yang ia dan Lucas habiskan bersama tadi, lalu Yohnim beralih pada jendela yang memperlihatkan halaman rumah sakit itu untuk menutupnya.
Merapikan sedikit tempat tidur milik Chanyeol, menyelimuti tuanya.
Jarum jam sudah menunjukan pukul delapan, maka tuanya itu harus segera beristirahat hingga esok hari terlihat semakin segar.
"Aku akan mematikan lampunya, lekaslah menutup mata dan beristirahat. Kesehatan anda sangat penting tuan" Yohnim tersenyum menatap ke arah Chanyeol.
Yohnim mematikan lampu di dalam ruangan itu, hanya satu lampu kecil yang tertempel di dinding yang masih menyala.
Kini ia tengah siap-siap untuk mencapai alam mimmpinya sebelum sebuah suara yang membuat senyumanya mengembang.
"Terimakasih, bibi Yohnim"
Launjut, lanjut, lanjut! ^^#mmfkaloadatypo✏️
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLET] Byun Slave | CHANBAEK🔞 ✔️
FanfictionWARNING⚠️: yaoifanfic/NC 21+ Aku merasa penuh saat dirimu ada di dalam tubuhku. Aku merasa sesak saat jiwa dan ragamu tak pernah ada di dalam hatiku. Mungkinkah aku hanya sebatas pemuas? Dimensi waktu menyadarkan ku bahwa alam semesta tak akan di...