CH 5. Persiapan

240 66 38
                                    

Setelah makan malam dan membereskan bekas makan mereka, Ezend bilang ke Kiano untuk tidur lebih awal karena besok pagi mereka akan berangkat mencari ibu Kiano.

Ezend yang sadar akan bahayanya di luar sana pun berinsisiatif untuk belajar mengendalikan kekuatan sihir cincin itu

"Sebelum berangkat mencari ibu Kiano lebih baik aku mencari cara untuk melindungi diri karna tak mungkin jika aku hanya mengandalkan keberuntungan saja!." tutur Ezend.

Waktu sudah menunjukan jam 10 malam, Ezend melihat Kiano sudah tertidur pulas kembali namun ia masih bingung dengan kekuatan sihir cincin yang ia pakai, ia pun beranjak keluar rumah menuju hutan yang ada di belakang rumahnya,  bertujuan untuk melatih kekuatan cincin yang dipakainya.

"Ahhhhh bagaimana caranya mengendalikan kekuatan cincin ini?!" ucap Ezend sembari melihat ke arah cincin yang dipakainya.

Ezend pun menyadari perubahan warna kristal pada cincinnya yang berubah menjadi merah akibat serangan orang dewasa tadi siang, setelah cincin itu menyerap bola api yang dilemparkan kepadanya.

"Bagaimana bisa kristal yang awalnya hitam ini berubah warna?" ucap Ezend dengan heran.

Ezend pun mencoba mengeluarkan bola api seperti yang ia keluarkan pada pertarungan tadi sore.

"Semoga saja ini berhasil, karna aku sama sekali tak tahu cara menggunakannya," ucap Ezend.

Lalu Ezend mencoba menjulurkan tangannya sambil fokus mengumpulkan energi di sekitar tangannya. 1 jam sudah berlalu, ezend masih belum menemukan cara mengeluarkan kekuatan cincin itu.

"Ebuset, kok ga keluar keluar?! Pegel banget ini tangan! Api api keluar lah huusshuuuuss!." ucap Ezend sembari memasang raut wajah yang aneh

"Hah melelahkan sekali aku harus bagaimana lagi!." keluh nya

Dengan wajah yang kelihatan lelah Ezend pun beristirahat sejenak

"huhhh! Tak mungkin aku bisa mengendalikannya dalam waktu sesingkat ini! Sebaiknya aku rehat sejenak!."ucapnya

Pada saat ia sedang minum, air yang diminumnya pun menetes dan mengenai cincin ditangan Ezend.

Kristal yang ada di tangan ezend pun berubah warna lagi, sekarang kristal di cincin hitamnya bewarna biru.

"Loh kok?! Ini kan persis seperti yang tadi sore! Ketika orang dewasa itu melemparkan api ke arah ku cincin ini pun meresapnya lalu merubah kristalnya menjadi merah!." ungkap Ezend dengan penuh keyakinan

Ezend pun beranggapan bahwa cincinnya ini bisa menyerap lalu membalikannya lagi(Counter)

"Semoga saja benar, cincin ini mempunyai kekuatan pasif(Counter Attack) !." ucap Ezend penuh harap.

Waktu sudah sampai tengah malam dan Ezend masih belum tau cara menggunakan cincin hitam yang di pakainya.

"A-aaaaaaa bagaimana caraaanyaaaa! Huhhh- lebih baik aku pulang lalu tidur saja, kurasa cukup sampai hari ini" ucap Ezend seraya berlalu pulang kerumahnya.

Saat sampai dirumahnya, ia masih melihat Kiano tertidur dengan pulas, Ezend yang sudah merasakan kelelahan karna latihan barusan, ia pun segera ke kamarnya lalu berbaring di kasur dan terlelap dalam tidurnya.

                                   ***

Pagi telah tiba pagi telah tiba hore hore, Kiano yang bangun lebih awal melihat Ezend yang masih tertidur, ia pun bergegas pergi ke kamar mandi lalu mencuci mukanya.

"Ahhh segar sekali airnyaa! Oh iya sembari menunggu kak Ezend bangun sebaiknya aku membuat sarapan heheheh." ucap Kiano

Kemudian Kiano pergi kedapur untuk membuat sarapan, ia mencampurkan beberapa bahan untuk membuat nasi goreng, 10 menit berlalu Kiano telah selesai membuat nasi gorengnya dan ia bergegas untuk membangunkan Ezend.

"Kak,kak,kak Ezend ayo bangun" ucap kiano sambil menendang nendang tubuh ezend.

"Addu-duh-duh iya, 5 menit lagi ya" jawab Ezend yang tertidur kembali.

"Kakak ayo cepat bangun, kakak bilang padaku pagi ini kita akan berangkat mencari ibuku." ucap kiano merengek.

"Iyaiya aku bangun!." jawab ezend diiringi langkahnya menuju kamar mandi.

Pada saat ia ingin ke kamar mandi ia melihat meja makan sudah tersedia makanan, dengan wajah keheranan ia mendekati meja makan tersebut.

"Apakah kiano yang membuat ini?" bisik Ezend.

"Ah sudahlah lebih baik aku mandi dulu soal ini bisa nanti ditanyakan" ucap Ezend seraya berlalu ke kamar mandi.

Kiano pun menunggu Ezend yang sedang mandi sembari ia menyiapkan air minum untuk mereka berdua, tak lama kemudian Ezend keluar dari kamar mandi.

"Kak ayo sarapan dulu sebelum dingin nih." ucap kiano sambil melambaikan tangannya.

"Ehhhh bentar dulu kenapa kakak aja masih pakai handuk, tunggu ya " ucap Ezend.

"kalo lama Kiano habisin ya!." ucapnya meledek

Setelah selesai memakai pakaian Ezend pun beranjak ke meja makan.

"Apakah kamu yang membuat makanan ini?" ucap Ezend sambil mencoba suapan pertamanya.

"Iya kak, aku sering membantu ibuku masak jadi aku bisa masak ya walaupun sering mengacau" ucap Kiano

"Emmm lah kok enaaakkk" ucap ezend kaget

"Ga tau kak aku asal masukin bumbu!." jawab kiano malu.

"H-HAAAAAAAH!" teriak Ezend kebingungan

Tak lama kemudian, "Tok-tok-tok!." suara ketukan pintu terdengar.

Ezend dan kiano seketika melihat ke arah pintu rumahnya yang tak jauh dari ruang tamu.

"Ehh kak itu siapa?! Ucap Kiano dengan ketakutan

"Tenang Kiano biar kakak yang membuka pintunya!." ucap ezend

"I-iya kak." balas kiano

Ezend pun segera menuju pintu lalu mengintipnya, Ezend hanya melihat seorang kakek kakek berdiri di depan pintunya.

"Siapa kakek itu? Sebaiknya ku buka pintunya!." bisik Ezend

Dengan tangan yang gemetar, Ezend pun membuka pintunya.

"A-ada yang b-bisa saya bantu?" tanya ezend dengan nada gugup

"Saya ingin mencari zein, apa dia ada dirumah?" ucap kakek itu

"Loh kok kakek ini kenal dengan kakek ku? "bisiknya dalam hati

"Apakah kakek temannya kakek Zein?" tanya Ezend

"Iya nak, tolong beritahu Zein aku ada disini." ucap kakek itu

"Maaf kek, kakek Zein sudah meninggal 9 tahun lalu, kalau kakek ada keperluan lain saya Ezend mungkin bisa menolong kakek!." ucap Ezend.

"Kkkk-kkamu E-ezeeeeeend?! " ucap si kakek terbata bata karna kaget.

Chapter 05 end --

Terima Kasih bagi yang sudah membaca
Tolong hargai author
Vote, komen dan saran yang membangun
Byee next ch 6!! See you

Mistery of Black Ring [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang