|| Empat ||

60 15 14
                                    

"Kita pernah sedekat nadi sebelum sejauh matahari"

***

Berulangkali aku membolak-balikkan halaman buku didepanku namun rasanya tidak ada yang dapat masuk kedalam otakku. Pikiranku selalu saja tertuju pada kejadian disekolah siang tadi. Tentang Akash yang dekat dengan Gea walau baru kenalan sesaat. Entah kenapa aku bisa memiliki perasaan seperti itu.

Mungkinkah aku takut Akash tidak lagi didekatku. Selama ini Akash tidak pernah dekat atau berteman dengan perempuan bahkan di Bandung, katanya pacaran saja tidak. Tapi saat kulihat Akash tadi aku tahu dia tertarik dengan gadis yang bernama Gea Pratiwi murid baru itu. Bahkan tadi dia tidak mengantarku pulang demi mengantarnya.

"Apa aku cemburu?Apa sahabat sudah berubah jadi cinta?" Pikirku.

"Tidak" Aku menolak pikiran itu. Walaupun akhir-akhir ini jantungku kadang berdebar saat dengan Akash, tapi itu bukanlah masalah besar mungkin itu hanyalah reaksiku karena aku memang belum pernah pacaran.

Ya aku memang menyayanginya tapi menurutku itu bukan cinta antara laki-laki dan perempuan. Aku menyayanginya seperti aku menyayangi Pandu ataupun Kak Talia, seperti teman dan saudara. Jadi kalaupun aku memang cemburu itu hanya karena rasa takut posisiku sebagai sahabatnya tergantikan. Mungkin kan?

Aku mengusap wajahku mencoba untuk konsentrasi lagi, meski tak sepintar kak Talia dan Nesya setidaknya aku tetap harus berusaha karena ilmu merupakan sesuatu yang kekal nantinya akan berperan penting dalam kehidupan.

Saat hendak membuka buku, ponselku terus bergetar, aku kira itu panggilan masuk tapi ternyata hanya pesan spam dari Akash.

Whatsapp

Akashh: Rainaa!!!

Akashh: keluar gi bentar,

Akashh: penting!!!

Akashh: gue tau lo blm tidur, lampu kamar lo masih nyala.

Akashh: gue tau lo blm tidur, lampu kamar lo masih nyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akashh: bentar aja kok

Raina: MALAS -_-

Akashh: yauda dehh klo males

Akashh: tunggu dlm hitungan ketiga gue kerumah lo

Akashh: siap siap nanti dipanggilin tante Ambar 😋

Raina: gue mau TIDUR KASH!

Raina: 😠😠

Akashh: aelah. msh jam 8 juga tumben lo udah mau tdr

Akashh: gue udh ada didepan pintu lo😜

Takdir HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang