Chapter 18 - Lagi? ⚠

19.3K 1.7K 473
                                    

Brakk!

"Kenapa kak-"

"Han, bukannya udah gue bilang buat gak naruh rasa sama orang lain?"

Hanest langsung turun dari tempat tidur, ngomong-ngomong, tuh tupai kaget banget pas pintu kamar tiba-tiba digebrak oleh Rhino padahal dirinya lagi enak enakan rebahan sambil terlelap.

Rhino sendiri baru balik dari kerja, tanpa mengganti pakaian atau sekedar mengisi perut, pemuda tampan tersebut langsung jalan ke kamar yang lebih muda untuk membuat perhitungan.

Hanest awalnya masang muka polos aja karena dia gak tau apa-apa, namun tanpa diduga, sebuah ingatan kampret justru melintas di kepalanya. Mampus, ini Hanest pasti keciduk.

"K-Kak Rhino bentar kak, gue bisa jelasin."

Hanest mendadak panik, ya gimana gak panik kalau ekspresi Rhino nampak begitu menyeramkan saat ini.

"Oh baguslah, jadi lo bisa jelasin maksud dari pelukan tadi siang?" Nada suara Rhino terdengar mengintimidasi, sama seperti kemarin, Rhino kembali berjalan mendekati pemuda mungil tersebut setelah menutup pintu di belakangnya.

"I-itu gak disengaja kak, gue cuma kepleset aja tadi, sumpah."

Jadi gini, tadi siang Rhino berniat untuk menjemput Hanest seperti biasa, tapi baru aja dia keluar dari mobil, si tampan justru langsung disuguhi adegan mesra yang mampu membuat dirinya badmood sepanjang sisa hari.

Dari tempat Rhino berdiri, Hanest terlihat seperti sedang dipeluk oleh Allen padahal kenyataannya si tupai beneran cuma kepleset doang lalu ditahan sama temannya. Tapi mungkin karena Hanest memang ditakdirkan untuk mendapatkan hukuman, alhasil Rhino justru salah paham.

Mari tos!

Hanest mundur secara perlahan, sungguh, dia berada dalam bahaya sekarang. Padahal baru beberapa hari yang lalu lubangnya dibobol sama Rhino dan sepertinya malam ini Hanest akan kembali ngumpat ngumpat dalam hati.

"K-Kak-" Hanest menghentikan ucapan ketika kakinya udah mentok di pinggir tempat tidur, karena kaget dan gak siap ngebuat tubuh mungil tersebut jatuh terlentang di atas kasur.

Rhino sendiri tetap beranjak mendekat, merangkak perlahan lalu memposisikan diri tepat di atas yang lebih muda. Wajah Rhino masih sama, datar dan dingin sampai berhasil membuat Hanest merasa gak nyaman.

"You got a punishment, babe."

"Anghh..." Hanest langsung menutup mulutnya kaget, Rhino yang melihat hal tersebut sontak terkekeh pelan.

Serius, ini mereka lagi bercinta tapi suasanya tetap aja absurd. Bukannya panas penuh dengan desah desah manja, yang ada Rhino dibuat ketawa mulu sama tingkah lelaki manis di hadapannya ini.

Kayak barusan contohnya, yakali sih Hanest kaget sama suaranya sendiri, terlebih lagi dengan muka polos dia malah bertanya, "Itu barusan suara apa kak?"

Sebenarnya niat Rhino untuk memasuki Hanest udah hilang entah kemana, tapi berhubung mereka terlanjur full naked jadi tanggung lah kalau berhenti gitu aja. Yaudah lanjut.

"Pftt...itu punya lo gak usah ditutup terus Han, gak bakal terbang kok." Rhino berujar geli sambil menunjuk benda privasi si manis yang coba ia tutupi menggunakan tangan sejak tadi.

Yang lebih muda menggelengkan kepala dengan gerakan kaku, "Ta-tapi dingin kak."

Dahlah dahlah, bubar aja bubar!

Rhino secara perlahan menjauhkan lengan mungil Hanest dari adik kecilnya, tergantikan dengan tangan Rhino yang kini menangkup kejantanan tersebut sepenuhnya. Wajah Hanest otomatis bersemu, dia bener-bener malu sekarang, padahal Hanest udah mencoba melemparkan pandangan ke segala arah tapi ujung-ujungnya dia bakal tetap mencuri-curi pandang ke Rhino, ngebuat yang lebih tua gak bisa berhenti ngulas senyuman.

"Gue masuk ya, kalau sakit...ya tahan."

Hanest langsung masang wajah kesal kemudian menyempatkan diri untuk memukul lengan kokoh Rhino sebelum akhirnya kembali melingkarkan tangan di leher sang dominan, mengulum bibir demi menahan rintihan nantinya.

Sembari mengarahkan miliknya ke bagian selatan Hanest, Rhino turut melingkarkan tangan di pundak sempit yang lebih muda, membawa Hanest ke dalam dekapan hangat sebelum memulai permainan yang sebenarnya.

"Siap Han?"

Hanest memejamkan mata dengan erat lalu mengangguk yakin. Kalau udah kayak gini, gimana caranya Rhino untuk marah? Emosi menguap entah kemana, tergantikan perasaan geli akibat kelakuan konyol si tupai.

"Shh- sakit kak akhhh..."

"Han, gue belum masuk loh."

Hanest membuka mata kemudian menundukkan kepala, ah iya, milik Rhino baru menyentuh permukaannya, belum melesak masuk lalu mengubrak abrik titik nikmat di dalam sana. Maklum lah, Hanest terlalu gugup.

"Hehehe." Si tupai hanya bisa cengengesan aja sekarang.

Pemuda tampan tersebut menggelengkan kepala gak habis pikir, sedetik kemudian langsung memangut bibir Hanest dengan lembut. Dari pengalaman beberapa hari yang lalu, Rhino sadar jika bagian paling menyakitkan bagi Hanest adalah ketika miliknya mulai terdorong ke dalam tubuh si mungil.

Kemarin bahkan Hanest sampai teriak kesakitan yang mana hal itu membuat Rhino kelimpungan karena gak tau gimana cara menenangkan sang submisive. Namun beruntung, sepertinya kegiatan kali ini bisa berjalan lebih baik. Rhino udah gak perlu tips sesat dari Liam yang sebenarnya gak berguna, malam ini si tampan akan bergerak sesuai hati dan naluri yang ia miliki.

Dan terbukti, cara ini lebih ampuh.

Terlalu terbuai dengan ciuman Rhino yang sebenarnya gak jago jago banget, Hanest bahkan bahkan gak sadar jika kejantanan Rhino udah tertanam setengah ke dalam senggamanya. Rhino bukanlah good kisser ataupun sosok yang hot di ranjang, dia gak jauh beda sama Hanest, seorang pemula yang begitu canggung. Tapi Rhino itu tipikal yang cepat belajar, jadi di kali kedua mereka melakukan hubungan intim, Rhino udah menunjukkan kemajuan yang begitu pesat.

Gak ada lagi cakaran di punggungnya, Hanest bahkan hanya meringis pelan karena rasa sakitnya gak sehebat kemarin.

"K-Kak Rhino..." Hanest menghela nafas kemudian menumpukan kepala di bahu Rhino ketika pemuda tersebut berhasil memasuki si mungil sepenuhnya.

"Gue gerak Han."

Hanest menganggukkan kepala lalu mencoba membuat dirinya merasa rileks, membiarkan Rhino mengacaukannya lagi. Dan tentunya Hanest udah semakin baik dalam mendesahkan nama yang lebih tua, ngebuat Rhino ngulas senyum puas di sesi bercinta mereka.

Entah disadari atau gak tapi keduanya udah mulai menikmati sentuhan satu sama lain. Bukan hal yang mustahil jika suatu saat sebuah rasa tiba-tiba thadir diantara mereka.

 Bukan hal yang mustahil jika suatu saat sebuah rasa tiba-tiba thadir diantara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Beginilah bunda hasilnya kalau ngetik NC tapi gak niat :)

Tertanda, 14/07/2020

Bee, ya Tuhan (ಥ ͜ʖಥ)

Gawky [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang