Chapter 33 - Hasutan Neysa

6.9K 1.2K 278
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hanest baru bangun dari tidur ketika hari udah berubah gelap. Gila aja sih, Hanest kerjaannya molor terus selama seharian. Gini nih kalau udah mager plus galau, bawaannya gak pengen ngapa-ngapain.

Lalu siap-siap aja Hanest bakal melek semalaman ini, jatah kantuknya udah dihabiskan sejak tadi. Alih-alih langsung mandi, Hanest justru memilih untuk berjalan keluar kamar sambil mengucek mata bulatnya, si manis hendak ke dapur untuk mengambil air sekaligus memeriksa apakah Rhino udah pulang atau belum.

Dan sepertinya, pemuda tampan tersebut udah kembali, terbukti dari lampu-lampu rumah yang telah menyala. Tapi kok Rhino gak ada nongol ya?

Sambil membuka pintu kulkas lalu mengambil sebotol minuman, Hanest mulai berpikir untuk mendatangi kamar yang lebih tua. Ini kesempatan yang bagus, tumben banget Hanest bisa mendapati Rhino di rumah jam segini.

Tapi masalahnya, Hanest terlalu gugup. Sembari meremat tangannya sendiri, Hanest mulai mempertimbangkan keputusan yang akan ia ambil.

"Ngapain di sana?"

Hanest tersentak kaget bahkan botol yang sedari tadi ia pegang terlepas gitu aja, tapi untungnya Hanest bisa dengan sigap menangkap benda tersebut sebelum jatuh ke lantai. Si mungil langsung menolehkan pandangan ke belakang, tersentak kaget begitu mendapati keberadaan Neysa yang tengah melipat tangan di depan dada sambil menyandarkan tubuh di ambang pintu.

Pandangannya keliatan gak bersahabat, ngebuat Hanest merasa gak nyaman.

"Lagi ngambil minum." Si tupai menjawab seadanya.

Lelaki September itu lantas beranjak menjauh, hendak kembali ke kamar karena malas meladeni sang gadis. Namun sayang, tangannya udah dicekal lebih dulu oleh Neysa, "Lo siapanya Rhino sih?"

Hanest mencoba melepas genggaman tersebut. Oh ayolah, Hanest tau bakal sia-sia bertengkar dengan sosok di hadapan, congornya itu berlipat ganda. Kalau menang juga gak ada yang bisa dibanggakan, paling Neysa akan menangis lalu mengadu ke Rhino. Cukup menyebalkan.

"Kak Neysa bisa tanyain langsung ke Kak Rhino." Meski kesal, Hanest tetap menjaga sopan santun serta etika ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.

Mendengar jawaban barusan, Neysa nampak berdecih malas kemudian mengulas senyum miringnya, "Lo tau gak gue siapa?"

Lah bodo amat. Hanest menggelengkan kepala.

"Gue cinta pertamanya Rhino. Kalau aja pas itu gue gak kuliah ke luar negeri, mungkin sekarang gue sama dia udah nikah."

Kening Hanest mengernyit dalam, sungguh informasi yang sangat tidak berguna. Kalau Neysa memang cinta pertamanya Rhino, lalu apa hubungannya sama Hanest?

"Ohh..." Yah, Hanest gak tau harus merespon seperti apa.

"Sebenarnya gue cuma basa-basi doang, gue udah tau kalau lo sugar babynya Rhino."

Hanest menganggukkan kepala tanpa minat, kalau udah tau, yaudah. Mungkin karena efek mager serta cemburu membuat si tupai jadi seberani itu, padahal biasanya Hanest akan merasa gugup duluan jika berhadapan dengan orang baru.

"Udah kak? Permisi ya, gue mau ke kamar."

Baru aja Hanest membawa tungkainya menjauh beberapa langkah, namun ucapan Neysa kembali menghentikan pergerakan si tupai.

"Rhino kesepian karena gak ada gue, sekarang gue udah balik, jadi lo boleh pergi. Rhino pasti maksa lo buat jadi sugar babynya kan? Tenang aja, gue bakal bayar lo tiga kali lipat kalau lo mau ninggalin Rhino."

Tiga kali lipat dari uang yang ditawarkan Rhino pas di awal itu gak sedikit loh, padahal ini terdengar seperti kesepakatan yang menguntungkan, Hanest bisa lepas dari kontrak, dia bisa bebas dan dapat banyak duit.

Namun entah kenapa ada sesuatu dalam diri Hanest yang mencoba untuk menolak. Dengan raut dinginnya, Hanest lantas membalikkan badan lalu melemparkan tatapan tajam ke arah Neysa, "Gak, gue gak akan ninggalin Rhino sebelum kontraknya berakhir."

Dengan begitu, percakapan menyebalkan antara dirinya dengan Neysa berhasil diakhiri. Sumpah, Hanest emosi banget, pemuda manis tersebut jalan ke kamar sambil menggerutu serta menghentak-hentakkan kaki ke lantai.

Enak aja tuh cewek, dia kira Hanest gak punya harga diri? Dia pikir Hanest bisa disogok menggunakan uang? Ya meski awalnya Hanest sempat kepikiran untuk goyah sih, tapi kan pada akhirnya si manis tetap menolak.

Selama Hanest ngamuk-ngamuk di kamar sambil menonjok serta menggigiti bantal, di sisi lain Neysa nampak berusaha menahan tawa kerasnya. Sumpah, tadi reaksi Hanest lucu banget.

"Lo lagi ngapain?" Pertanyaan barusan membuat Neysa hampir mengumpat kaget. Gadis cantik tersebut lantas menolehkan pandangan ke arah Rhino yang baru aja muncul.

Pemuda satu itu merasa aneh begitu ngeliat Neysa yang nampak seperti orang kerasukan reog di ambang pintu. Rhino sukses menyesali keputusannya yang mengizinkan Neysa untuk berkunjung.

"Kalau lo gini terus, beneran bakal gue tendang balik ke London Ney." Rhino mulai ngeri juga lama lama.

Neysa mencoba untuk menghentikan cekikikan yang gak mau berhenti sejak tadi tadi.

Beberapa menit berlalu dan akhirnya gadis tersebut berhasil menghentikan tawa. Neysa lalu menatap Rhino dengan pandangan nakal, "Eh lo tau gak?"

"Gak." Rhino membalikkan badan hendak berjalan menjauh. Melihat hal tersebut membuat Neysa sontak memberengut kesal dengan bibir yang sengaja dimajukan.

"Sialan lo, dengerin dulu makanya."

Rhino memutar bola mata malas, "Yaudah iya, apaan?"

Neysa gak langsung menjawab, tuh anak malah mengulas senyum sok misterius supaya pemuda di hadapan merasa penasaran.

"Rahasia." Ucap Neysa sambil memeletkan lidah lalu kembali cekikikan lagi. Tuh kan, apa Rhino bilang, mending dia ngebungkus Neysa terus paketnya kirim London biar biayanya lebih murah.

Rhino capek, Rhino lelah menghadapi kelakuan si kampret.

Dengan tenaga yang cukup kuat, Rhino lantas menggeplak kepala yang lebih muda, ngebuat otak kecil Neysa bergetar hebat lalu normal seketika. Terbukti dari tuh anak yang langsung diem sambil mengelus kepalanya yang sakit.

Sumpah ya, Rhino tuh tabah banget menghadapi kelakuan sang sepupu yang udah gak waras. Entah kekacauan apa yang akan Neysa perbuat setelah ini.

 Entah kekacauan apa yang akan Neysa perbuat setelah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Hayooo siapa tadi yang sempet ngumpatin Shuhua?

Tertanda, 29/07/2020

Bee, baru bangun dong

Gawky [Minsung] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang