1. Harus Ikhlaskan

46 9 4
                                    

🌹Jodoh sudah ditentukan oleh Allah, dan semuanya sudah tertulis di Lauh Mahfuz, dan ingatlah sebelum engkau lahir ke dunia, Allah dan kamu sudah memiliki kesepakatan yang telah disetujui🌹


Hampir seminggu kepergian Akhdan Mauren, ayah dari Sandila Meika Mauren. Ya mereka adalah keluarga yang sering dikenal dengan Mauren adalah panggilan dari keluarga pada Akhdan. Mauren bawaan keluarga yang sangat terbilang terpandang dan taat pada agama, apalagi sang ayah dan ibunda tercinta.

Dan selama satu minggu itulah Sandila lebih mengurung dirinya dikamar. Ia tidak pernah lagi mau melaksanakan aktivitas lainnya, apalagi untuk bertemu temannya disekolah. Kebetulan di SMA nya sedang membuat acara perpisahan dengan sang guru dan semua para alumni.

"San ana masuk ya san" ujar Arlin diseberang pintu sana

"Masuklah Lin"

Arlinpun masuk kedalam kamar Sandila. Ia melihat kamar dari sahabatnya ini sangat berantakan seperti kapal pecah yang terjadi baru beberapa menit ini. Arlin memaklumi perasaan sahabatnya.

Sandila yang dilihat Arlinpun melihatkan pandangan yang memelas. Rasanya Sandila ingin tidur selamanya saja. Ia tak nafsu melihat piring yang dibawa oleh sahabatnya itu.

"San kamu ingatkan tentang cerita Andika?" ungkap Arlin

Sandila menaikkan bahunya, seolah-olah ia lupa masalah dari Andika sang ketua kelas. Ya Andika adalah anak dari seorang mafia yang belajar memaafkan keadaan. Ayahnya adalah tawanan polisi sedari Andika didalam kandungan ibunya.

"Dia pernah cerita sama ana san, bahwa ia malu punya ayah seperti itu"

Sandila serius mendengarkan tutur kata sang sahabat.

"Sewaktu ia SMP terbesit dihatinya untuk melihat sang ayah di kantor polisi. Dia bilang hatinya saat melihat ayah seakan melembut. Mata ayah yang sayu, badan yang lusuh, kering dan berkumis tebal hingga membuatnya sangat berbeda. Sang ayah terlihat menyedihkan"

Arlin menceritakan bagaimana Andika yang belajar menerima kenyataan. Ia memaafkan sang ayah yang bernotabe sebagai mafia. Kadang meskipun kita melihat keburukan pada seseorang ingatlah satu hal, roda itu terus saja akan berputar melewati setiap inci garis pada kehidupan baik itu satu persatu manusia.
Kita harus ingat, manusia yang suci baik hatinya tidak dapat hanya dilihat dan dipandang dari ke dua mata, namun yang berhak menentukan adalah Ialah sang maha pencipta Azza Wa Jalla.

Seseorang yang melakukan kesalahan dan sesegera mungkin ia bertaubat dan taubatnya sungguh-sungguh atau taubat nasuha, maka Allah akan memaafkan seorang hambanya itu.

Andika merasa iba melihat sang ayah. Ia menangis menahan rindu dan kesakitan. Ia rindu sebab dari ia lahir inilah wujud sang ayah asli tanpa ia lihat dari selembar kertas. Dan dia merasa sakit ketika semuanya begitu sesak, ia yang malu punya ayah seorang mafia dan ia tak pernah sekalipun membesuk sang ayah. Rasanya ikatan batin mereka seakan mengerti satu sama lain saling menyesal dan penuh rindu dan ungkapan sayang. Bagaimana mungkin ayahnya tetaplah itu dan tidak bisa ia sesali, pasti semuanya sudah direncanakan Tuhan. Ia harus menerima kenyataan dan harus memaafkan, dia harus yakin bahwa ayahnya dapat kembali kejalan yang benar.

Sandila mendengar suara Arlin yang sedikit menangis. Ia peluk Arlin sesegera mungkin.

Andika belajar menerima semuanya, walau cacian sempat ia dengarkan dan ambil hati, walau sangat sakit, ia tetap meredamkan amarahnya. Andika menahan semuanya ia sangat berharap semuanya akan baik-baik saja dan ayah segera bertaubat dan dirinya menjadi anak yang kuat dan tegar. Andika memaafkan dan menerima kehadiran ayahnya walau mendengar tentang ayah ia sakit dan harus malu.

Masa Depan MenungguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang