Tidak terasa waktu semakin cepat berlalu, hari ini adalah waktu yang di nanti-nantikan seluruh mahasiswa untuk mulai masuk di kampus yang mereka cintai.
Ya, sekarang adalah waktu masa pengenalan lingkungan sekolah. Inilah hari yang paling panjang. Dari pagi hingga sore mereka harus berada di kampus, itupun untuk keluar kampus tidak diperbolehkan, paling bahayanya harus tidur di kampus pula.
"Panasnya"
"Banget Lin"
"Haruskah kita menginap di kampus gini"
"Gara-gara nginap disini aku bawa dua koper untuk perlengkapan"
"Yaampun segitunya Yuli"
"Ya iyalah, satu koper nama cukup. Ini aja belum lagi alat make up whihi"
"Cewe emang ribet"
Diantara mereka ada banyak sekali peserta MPLS kampus ini. Baik itu perempuan dan juga laki-laki.
"Eh, nanti kita tidur samaan ya"
Perhatian-perhatian, diberitahukan kepada seluruh peserta MPLS agar berkumpul di lapangan sekarang juga.
Semua peserta merapat ke lapangan kampus, dan bersaamaan dengan seluruh panitia MPLS.
Banyak sekali mahasiswa yang patuh karena katanya untuk MPLS ini sama halnya dengan MOS. Jika terlambat maka peserta akan di hukum, jadi mereka sebenarnya buru-buru karena takut di hukum.Sandila dan Arlin mengambil barisan paling depan, entahlah untuk barisan dan kelompok biarkan senior itu saja yang ngatur. Yang jelas mereka ambil posisi paling depan.
"Pasukan saya ambil alih, untuk semuanya siap grak"
"Geser-geser"
. . . . .
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, selamat pagi semuanya"
"Pagi"
"Kurang semangat, saya bilang pagi semuanya jawab dengan pagi pagi pagi luar biasa. Paginya tiga kali bisa"
"Bisa"
"Terimakasih, selamat pagi semuanya"
"Pagi pagi pagi luar biasa"
Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan, untuk bertahan sampai sore saja sudahlah malas, apalagi harus melaluinya. Sekarang baru pukul 08.00 WIB, bagaimana mungkin harus melewari berbagai aktivitas bersama senior yang menjadi panitia itu.
Lebih dari 400 kepala yang berjemur di lapangan, dan senior didepan juga banyak sekali. Mungkin ada 19 orang disana paling parahnya mereka sedang foto model disana.
"Hmmm lamakah lagi pembukaan ni"
Tanpa aba-aba yang menjadi pemandu acara sudah memberikan gambaran MPLS kedepan ini. Ia bernama Randika Atmaja, dia adalah ketua BEM di kampus STITNU. Perawakannya yang rapi, putih, bersih dan pede dalam bicara adalah hal yang sangat di sukai oleh banyak orang.
"Saya sudah membagi kelompok silahkan berkumpul untuk merencanakan kegiatan yang akan dilalui nantinya. Untuk itu saya memberikan waktu 30 menit untuk menyiapkan acara lomba nanti. Kawan-kawan bisa mengerti"
"Bisa"
"Baik, terimakasih atas perhatian rekan-rekan semua, silahkan berkumpul di area kampus sesuai yang kawan-kawan sukai. Nanti akan saya panggil kembali di jam 10.00. Selamat bekerja bubar barisan jalan"
"Untuuung banget kita sekelompok Arlin, aku udah wanti-wanti banget. Takut kita pisah"
"Yaampun lembai anak satu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Depan Menunggu
Teen FictionSandila bukanlah wanita yang paling paham agama, pemahamannya hanya cukip untuk dirinya sendiri. Saat ini, dia diberikan kedilemaan dari almarhum ayahnya. Masih dengan pesan terakhir dari sang ayah, agar Sandila menikah dengan pilihannya. Lelaki pil...